Wings Children * 16

337 34 3
                                    

"W-wings?"

Xander terbelalak kaget. Benar itu Wings, Angel Wings. Dia menatap keempat adiknya yang sama terkejutnya dengan dirinya. Ini belum lama setelah Chalice tertidur dalam mantranya tetapi hal terburuk yang dia pikirkan sudah terjadi. Chalice membangkitkan Wings-nya dan dilihat oleh yang lain. Ini petaka! pikir Xander.

"Lari! Itu Mata Ras Angel! Apapun yang dilihat oleh mata itu akan hancur menjadi debu!" seru Angelica ketika menyadari kalau bola mata Chalice menjadi mode Mata Ras Angel. Xander yang tersadar dari lamunanya langsung menarik Juna dan berlari menjauh diikuti yang lain. Benar saja pintu kamarnya berubah menjadi debu tepat setelah Chalice menatapnya. 

Para pengawal mulai berdatangan dan mengepung  Chalice dari luar kamar gadis itu. Xander berbalik menatap para pengawal itu, "Hentikan! Pergi bersembunyi! Dan jangan sampai Chalice menatap kalian atau kalian akan menghilang!" Setelah mendengar ucapan Xander para pengawal itu langsung berhamburan pergi dan mencari tempat untuk bersembunyi mengikuti instruksi Xander.  

Chalice terbang keluar dari kamarnya. Gadis itu menatap tembok dihadapannya, seketika tembok itu berubah menjadi debu. Semua semakin takut melihat hal itu, mata dari Ras yang udah dibantai kini ada dihadapan mereka. 

Chalice menoleh kearah Xander dan lain lalu menatap lantai yang dipijak oleh Ellea dan Elena membuat lantai itu menjadi debu, ketika kedua gadis itu hendak jatuh Veryo dan Devano sontak meraih kedua gadis kecil itu dan mengendongnya. Kedua anak kembar Shiro dan Chuzi itu bergetar dalam gendongan Devano dan Veryo mereka kaget dan bingung dengan apa yang terjadi.

"Kakak! Apa yang harus kita lakukan!?" seru Juna pada Xander. 

Xander mengerutu kesal, dia tidak bisa memikirkan cara apapun. Tetapi Untuk saat ini yang dia prioritas kan adalah bagaimana lepas dari kejaran dan jangkauan mata Chalice. Dengan perasaan campur aduk dia menatap Yukina, Reva dan Revi, "Kak Reva! Kak Revi! Kak Yuki! Kita lakukan teleportasi menuju gudang bawah tanah!" ucap Xander pada ketiga orang anak tertua diantara mereka itu. Ketiganya mengangguk, dan semua langsung saling berpegangan. Seketika mereka menghilang.

Disisi lain Vanessa merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya. Dia menatap Rukil yang sepertinya tahu apa yang terjadi. Rubah itu menganggukkan kepalanya seolah membenarkan apa yang dipikirkan Vanessa. 

"Sayapnya sudah bangkit."

***

Xander dan yang lain benar-benar tiba di gudang bawah tanah Milainosie Palace. Sesampainya disana Xander langsung memantrai pintu gudang dengan mantra pengunci dan juga membuat shield dari kristal. Setidaknya sekarang mereka aman. Elea dan Elena langsung berlari menghampiri Edgar dan memeluk kakak mereka sambil menangis ketakutan. Rene terus berpelukkan pada Carlos karena kaget, tubuh gadis kecil itu bergetar hebat. Angelica dan Yukina saling bertatapan, mereka tengah menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi. Reva dan Revi menatap Venara dan Valerie yang terdiam. Keduanya terlihat cukup kaget dan bingung dengan apa yang terjadi. 

"Apa yang sebenarnya terjadi Xander?" tanya Reva. 

Xander diam tidak menjawab, Reva menatap keempat adik Xander meminta penjelasan, tetapi keempatnya hanya mengalihkan pandangan mereka seolah tidak ingin memberitahu apapun. Carine yang kesal dengan situasi disekiarnya langsung menghampiri Xander dan menarik kerah baju sepupunya itu. Membuat kaget semua yang berada disana. Mereka tahu Carine memiliki temperamen yang cukup ekstrim.

"Katakan Xander! Apa yang terjadi sebenarnya!" Alih-alih menjawab Xander hanya memalingkan wajahnya. Carine yang kesal akhirnya mendorong Xander dengan keras. Membuat Tubuh saudaranya itu menabrak dinding. Carlos dan Rene langsung mendekati kakak sulung mereka itu pasalnya jika Carine sudah marah dia akan sangat berbahaya. 

A Wings And The DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang