CHAPTER 25

81.8K 4.5K 209
                                    

Mikayla menatap tak percaya kearah Ayah nya dan Bianca secara bergantian, ia tidak menyangka bahwa Ayahnya datang kemari bukan untuk dirinya melainkan untuk Bianca. Yang notabenenya bukan siapa-siapa.

“Pa.. aku pasti salah dengar 'kan? Semalam Papa bersama dengan Bianca? Itu mustahil 'kan Pa, Papa dan Bianca pasti sekarang sedang mengerjai aku 'kan?”

Wajah Mikayla memucat saat melihat Ayah nya tidak memberikan sedikitpun perhatiannya kepada Mikayla. Seolah-olah menganggap bahwa Mikayla tidak terlihat.

“Kenapa kau hanya diam saja Bianca, kau tidak ingin pergi makan siang dengan ku?” Herald masih menatap Bianca yang berdiri mematung, Herald memberi kode kepada Bianca untuk segera masuk ke dalam mobil.

Bianca yang awalnya hanya diam kini mulai melangkah mendekati Herald, dan masuk ke dalam mobil Herald.

Hal tersebut tentu saja membuat Mikayla yang melihatnya semakin terkejut, Bianca masuk ke dalam mobil Ayah nya tanpa melirik dirinya sedikitpun. Bianca terlihat tidak perduli dengan perasaan Mikayla saat ini.

“Pa.. Papa mau kemana?” Mikayla masih berusaha menarik perhatian Ayahnya itu, namun Herald masih saja mengabaikannya. Herald tidak meliriknya sedikitpun.

Herald masuk ke dalam mobil dan melajukan mobil tersebut meninggalkan Mikayla yang masih berdiri terdiam memandang kepergian Ayahnya itu.

Bukan hanya Mikayla yang terkejut dengan apa yang baru saja terjadi, para mahasiswa dan mahasiswi yang kebetulan melihat kejadian itu pun ikut terkejut dan mulai berbisik-bisik.

***

“Sepertinya tindakan mu barusan kepada Mikayla agak keterlaluan.”

Bianca akhirnya buka suara, ia melirik kearah Herald yang sibuk menyetir.

“Kau kelihatannya tidak terkejut mengetahui bahwa Mikayla ada hubungannya dengan ku. Kau sudah tahu sejak lama bukan?” ujar Herald tanpa melihat Bianca, ia fokus menatap jalanan lapang.

“Kau sendiri kenapa kau bisa tahu aku berkuliah disini, aku tidak pernah memberitahu mu sebelumnya dimana aku kuliah.”

“Aku bertanya kepada Elora, siapa sangka bahwa selama ini kau berkuliah di tempat yang sama dengan Mikayla.”

Bianca memperhatikan Herald, Bianca merasa aneh dengan sikap Herald yang kelewat tenang ini. Padahal Herald baru saja melukai perasaan dari orang yang sudah berpuluh tahun menghabiskan waktu bersama dirinya.

“Kenapa kau repot-repot datang ke tempat kuliah ku jika kau bisa saja menelepon ku untuk menemui mu. Apa kau sengaja melakukannya agar bisa bertemu dengan Mikayla? Apa kau ingin menghukum Mikayla dan juga Mikaelo atas kesalahan yang istri mu perbuat?” tanya Bianca kepada Herald.

Herald diam saja tidak menjawab pertanyaan Bianca, namun dengan diam nya Herald saja sudah membuat Bianca paham.

Tiba-tiba saja Herald meminggirkan mobil nya, mobil berhenti dan Herald beralih menatap Bianca.

“Kau terdengar sangat perduli kepada Mikayla, apa kau benar-benar bersahabat dengannya? Bukan kah tujuan mu berkuliah di tempat yang sama dengan Mikayla adalah karena diriku, kau juga berteman dengannya agar kau punya alasan untuk datang ke rumah ku setiap kali aku tidak ada. Bukan kah itu kenyataannya?”

Bianca tertawa, apa yang Herald katakan memang benar. Selama ini Bianca dekat dengan Mikayla semata-mata hanya ingin tahu tentang keluarga Herald. Bianca juga selalu menerima undangan Mikayla untuk datang ke rumahnya setiap kali Herald tidak ada di rumah.

“Aku tidak ingin kita bertengkar hanya karena wanita itu. Aku hanya ingin makan siang dengan mu.”

“Aku tidak mengajak mu bertengkar Herald, aku hanya mengatakan bahwa sikap mu kepada Mikayla itu agak keterlaluan.”

Herald berdecih, “Keterlaluan? Lalu bagaimana dengan mereka yang menyembunyikan kebenaran dari ku? Aku mempertahankan Feronica meski aku tahu bahwa Feronica telah berselingkuh dariku semata-mata demi mereka, tapi mereka ternyata bukanlah anak ku. Bahkan mereka juga sudah tahu tentang perselingkuhan Feronica. Tapi mereka diam saja dan menyembunyikannya dariku. Semua mereka lakukan semata-mata karena mereka tidak ingin kehilangan apa yang selama ini mereka miliki! Semuanya karena harta! Apa aku tidak berhak marah atas hal itu?”

Bianca terdiam, mata Herald memerah saat ini. Herald terlihat benar-benar terluka.

***

Lucius melihat Mikaelo yang berjalan menghampiri saudari kembarnya itu, baik Lucius dan Mikaelo melihat apa yang sebelumnya terjadi.

Jujur, Lucius kaget melihat bahwa laki-laki tua yang ia lihat di club' malam itu berada disini.

Lucius tidak tahu apa hubungannya laki-laki itu dengan Mikayla, tapi melihat bagaimana Mikayla yang sakit hati melihat laki-laki itu pergi dengan Bianca membuat Lucius berada pada satu kesimpulan.

Besar kemungkinan bahwa laki-laki itu adalah Ayah Mikayla, dilihat dari usia nya saja. Sudah sangat mendukung.

Tapi jika laki-laki itu benar benar Ayah dari Mikayla. Bukan kah itu gila? Bianca selama ini berhubungan dengan Ayah teman nya sendiri.

Jika semua itu benar maka Lucius yakin bahwa Bianca pasti akan jadi bahan pergunjingan, orang-orang pun pasti akan memperlakukannya dengan berbeda.

Dan bukan tidak mungkin bahwa Mikayla dan Mikaelo akan melakukan berbagai macam cara untuk membalas Bianca.

***

“Kau melihatnya bukan, Papa mengabaikan ku dan justru mengajak Bianca pergi!” Teriak Mikayla kepada Mikaelo, kembarannya.

“Bahkan Papa mengatakan bahwa semalam ia bersama dengan Bianca, bagaimana bisa mereka bersama. Aku tidak menyangka ini semua!”

Mikaelo hanya diam melihat Mikayla yang emosi, Mikaelo sibuk dengan pikirannya sendiri.

Mikaelo semakin meragukan Bianca, ia semakin ragu bahwa Bianca sama seperti apa yang orang-orang bayangkan.

Setelah melihat Bianca dan Lucius yang bermesraan di dalam mobil dan kali ini mendapati fakta bahwa Bianca juga ada hubungan dengan Herald membuat Mikaelo semakin berpikir bahwa Bianca bukan lah wanita baik-baik seperti apa yang orang-orang pikirkan.

Dan Mikaelo merasa sangat kecewa akan hal itu.

Next Preview

“Wah, gila. Ku kira dia perempuan baik-baik. Ternyata dia sebusuk itu.”

Seharusnya sih part ini lebih panjang lagi, tapi aku potong segini aja ya. Lanjut besok lagi :) Chapter 26 di post besok malam.

Her Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang