Kadang seseorang dipertemukan tidak untuk memiliki hanya mampu mencintai dan menjaga. Kadang cinta tak bisa ditebak, dia sembunyi dalam kebersamaan sebuah persahabatan. Kadang cinta harus terhalang oleh ketakutan dan ketidak nyakinan. Perasaan yang ada di hati seseorang tak pernah bisa ditebak. Mencintai hanya untuk melihat. Namun, cinta perlu diungkapkan agar tak menjadi derita dalam sudut ruang hati. Meski penolakan atau balasan, dua kemungkinan terjadi. Tapi semua lebih indah jika sebuah cinta terungkap.
****
"Aku putus."
Ucap gadis itu dengan kepala yang ia tundukkan. Suaranya begitu terdengar lirih. Kelihatannya Ia benar-benar rapuh sekarang.
Laki laki yang selalu menjadi tempat berkeluh kesahnya gadis itu mengepalkan tangannya. Mencoba untuk mengontrol emosi dan amarahnya karena ucapan gadis itu.
Lama tidak ada jawaban. Akhirnya gadis itu memberanikan diri untuk menatap laki laki di depannya. Ada genangan yang kapan saja bisa jatuh dari pelupuk mata gadis itu.
Melihat raut wajah sedih gadis di depannya,laki-laki tersebut langsung menarik gadis itu ke dalam pelukannya.
Nyaman.
Itulah yang pertama dan selalu gadis itu rasakan ketika berada dalam pelukan laki-laki tersebut. Air matanya sudah tidak dapat dibendung lagi. Gadis itu membiarkannya jatuh dalam pelukan hangat laki-laki tersebut.
"Stttt jangan nangis lagi." Laki laki itu mengeratkan pelukannya,mencoba memberi kekuatan lewat pelukan hangat itu.
Cukup lama mereka berpelukan. Sampai keduanya memilih merenggangkan dan melepaskan pelukan satu-sama lain.
"Masih ada aku yang gak bakal ninggalin kamu sampai kapan pun juga." Ucap laki laki itu tersenyum tulus. Kedua tangannya ia tangkupkan pada wajah gadis yang terlihat rapuh di depannya.
Gadis itu hanya menjawab dengan anggukan kepala. Ia sama sekali tidak berniat untuk berbicara. Setetes air mata kembali jatuh mengenai wajahnya.
Laki-laki itu terdengar menghembuskan napas pelan. Memang akan sangat sulit menghadapi perempuan yang sedang putus cinta.
"Percayalah,jika sekarang dia pergi. Berarti dia bukan laki-laki yang baik buat kamu." Lagi laki laki itu mencoba menguatkan gadis didepannya tersebut.
"Kamu taukan apa yang paling aku gak suka dari kamu?." Kini laki-laki itu memilih melontarkan sebuah pertanyaan.
Tidak ada jawaban.
Laki-laki itu dengan sigap kembali menghapus air mata gadis itu. Kemudian menyelipkan beberapa helai rambut yang menghalangi wajah gadis itu dari pandangannya.
"Jawab Angel!." Ucapnya meminta agar gadis yang biasa dipanggil Angel itu untuk menjawab pertanyaannya beberapa detik lalu.
Jika sudah begini. Mau tak mau Angel harus mengeluarkan suaranya. Pasalnya jika laki laki itu sudah memanggilnya dengan sebutan Angel itu artinya ia sedang marah kepadanya. Karena biasanya laki-laki itu hanya akan memanggilnya dengan sebutan dua huruf terakhir namanya. El.
"Saat aku nangis." Jawab Angel singkat. Lagi kepalanya ia tundukkan.
Laki-laki itu tersenyum tipis. "Jadi sekarang jangan nangis lagi!." Ucapnya penuh penekanan.
Angel kemudian segera mengelap air matanya yang masih tersisa.
"iya Bara!." Ucapnya diakhiri dengan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Star Angel
Ficção Adolescente"Denganmu,cinta menjadi sangat sederhana. Cinta adalah memberi,menerima,dan memaafkan. Aku bukan malaikat,aku adalah perempuan bodoh yang pernah menyia-nyiakanmu. Tapi aku tahu aku tidak akan meninggalkanmu hanya karena kau terlalu baik untukku. Aku...