Prosopagnosia atau face blindness yang diderita Algaffan Al-Kaezar membuatnya susah mengenali wajah seseorang di sekitarnya. Sampai akhirnya, ia harus menerima takdir untuk dijodohkan oleh gadis bernama Milen Kylla Al-Hardine- Gadis yang sedang mene...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Milen baru saja menghela nafasnya panjang. Ia baru saja meletakkan pinggulnya pada sofa ruang tamu, di sebuah bangunan rumah mewah beromansa Eropa yang berdiri di tengah kepadatan kota Jakarta.
Hari ini dari Apartemennya, gadis itu memutuskan untuk pulang setelah jam kuliahnya, menemui orang tuanya atas dasar kemaunan sang Ayah. Alexander Al-Hardie--- Menghubungi Milen semalam, menyuruh gadis itu untuk pulang sebentar karena ada sesuatu yang perlu dibicarakan.
"Kamu sudah pulang?" Alexander mengukir senyumnya, memansang putrinya yang kini langsung berdiri begitu mendapati kedatangannya.
Milen memasang mimik wajah tegangnya, mengangguk merespon ucapan ayahnya. "Ada apa Ayah? Kenapa Ayah menyuruh Milen pulang hari ini?"
"Apa ini putrimu Alexander? Cantik sekali!" Seorang pria di samping Alexander memandang Milen dengan tatapan kagum, mendekat kearah gadis itu kemudian mendekap pipi mulusnya. "Matamu indah sekali," lanjutnya.
Mendapati respon tersebut, Milen terkekeh tanpa arti sembari berusaha menjauhkan diri dari pria asing yang ada di hadapannya ini. "Ah! Te--- terima kasih, Tuan."
"Silahkan duduk semuanya." Alexander memerintah, menyuruh Milen dan rekan bisnisnya--- Albert Al-Kaezar untuk duduk di sofa yang tersedia. Dari marga tersebut, kalian udah tau bukan orang tua itu siapa? Selain menjadi seorang ayah, ia juga seorang CEO maskapai penerbangan terbesar di Asia.
Milen seketika menelan ludahnya kasar, melirik ayahnya dan seorang pria asing ini secara bergantian. Dirinya sama sekali tidak mengerti arti pertemuan ini. "Kenapa Ayah memanggil Milen? Da--- dan siapa seseorang yang ada di samping ayah?"
"Ada sesuatu yang harus ayah sampaikan ke kamu, Milen. Perkenalkan dia teman rekan bisnis sekaligus sahabat ayah, Albert Al-Kaezar. Beliau ini sangat hebat, sukses menjadi CEO maskapai penerbangan." Alexander ngukir senyuman, berusaha mencairkan suasana tegang ini.
"Ah! Anda ini berlebihan, Alex." Albert menggelengkan kepalanya, mendengar ucapan sahabatnya barusan. Dirinya lantas kembali memandang kearah Milen dengan tatapan hangat.
Ntahlah! Mendapati tatapan itu, Milen langsung merinding dibuatnya. Sungguh! Wajah Albert sangat mirip dengan putranya yang tadi siang bertemu dengen Milen di kantin kampusnya. "Salam kenal, Tuan. Saya Milen Kyla Al-Hardine. Anda bisa memanggil saya Milen."