La Vie en rose 🥀

1.1K 141 6
                                    

'Les ennuis, les chagrins, s'effacent'

[The pain and bothers fade away]

🥀

Jaehyun berhasil mengepak seluruh keperluan liburannya di dalam koper. Dia tersenyum senang. Akhirnya libur musim panas telah tiba. Hanya dua minggu memang, tapi itu sudah lebih dari cukup baginya. Tidak ada destinasi tertentu yang Jaehyun ingin tuju, hanya satu kota yang selama ini sudah sangat ia rindu, Munich.

Jaehyun memilih untuk berlibur ke kota Munich dibandingkan beberapa kota cantik lainnya yang ada di Eropa. Tidak lebih dari sekedar kota kenangan, Jaehyun benar benar ingin kembali ke kota itu. Terlebih, sepertinya Jaehyun sudah benar benar merindukan-nya.

🥀

Doyoung merebahkan tubuhnya kembali di atas ranjang. Hari ini dia malas pergi bekerja. Rasa pengar dan denyutan di kepalanya masih belum hilang. Suasana hatinya masih belum membaik. Kantung mata serta rambut acak acakan sudah dapat menjelaskan semuanya. Sial. Salahkan dirinya karena sudah menghadiri pesta Lee Taeyong kemarin. Doyoung meremat rambutnya kasar ketika rasa pusing di kepalanya kembali terasa. "Argh, Lee Taeyong sialan!"

Doyoung berusaha bangkit dengan sempoyongan. Mencari sesuatu dengan tergesa gesa di dalam rak meja di kamarnya. Beberapa pil obat terlihat sudah berserakan. Doyoung mengambil butiran pil secara random lalu meminumnya sekaligus. Rasa nyeri kembali menyerang kepalanya hingga dirinya kembali menjatuhkan tubuhnya pada ranjang. Doyoung mencoba memejamkan matanya, salah satu usaha untuk menenangkan dirinya. Hingga dirinya benat benar kembali terlelap.

🥀

Jaehyun tiba di München flughafen setelah 1 setengah jam penerbangan. Senyum Jaehyun kembali merebak ketika dirinya mendapati dua sosok perempuan menghampirinya dengan antusias, bibi Jung dan serang wanita yang tentu sudah tidak asing lagi bagi Jaehyun, Rosè.

"Bagaimana kabarmu, Jung!?" Jaehyun tersenyum mendengar sapaan santai dari lawan bicaranya itu.

"Baik, Rosè!. Sepertinya kau sudah benar benar merindukanku?"

"Toko terlihat sangat sepi saat kau tidak ada" candanya sambil menyikut pelan tangan Jaehyun.

"Alasan!" Goda Jaehyun, yang hanya diiringi tawa riang dari bibi Jung.

"Jaehyun, kau pasti lelah, ayo sebaiknya kita bergegas pulang, bibi sudah pesan taxi di depan" bibi Jung menggeret tangan Jaehyun tidak sabaran. Sementara Rosè membantu membawa koper Jaehyun yang sempat tertinggal karena bibi Jung sudah terlebih dulu menggeret Jaehyun.

Bibi Jung mendudukan diri di kursi samping kemudi, hingga tersisa Jaehyun dan Rosè yang kini duduk bersebelahan. Rasanya aneh, tidak seperti biasanya. Ada sedikit kecanggungan diantara keduanya. Ah, mungkin karna Jaehyun sudah cukup lama tidak bertemu dengan mereka.

"Jadi, bagaimana kabarmu, Rosè?" Jaehyun mencoba memecah keheningan.

"Baik" Rosè hanya menjawab dengan jawaban pendek seolah tidak ada jawaban lain

Suasana kembali hening. Hingga tanpa sengaja salah satu dari mereka menjatuhkan ponselnya ketika taxi mendadak berhenti.

Rupanya ponsel Rosè terjatuh tepat di dekat kaki Jaehyun. Tangan keduanya bersentuhan ketika tak sengaja Jaehyun maupun Rosé ingin meraih ponsel itu.

"M-maaf" seruan kata maaf yang diiringi semburat semu pada wajah Rosè hanya dibalas senyuman oleh Jaehyun yang kini sudah menyodorkan ponsel pada sang pemiliknya.

"Terima kasih" lanjut Rosè canggung dan dengan refleks memalingkan wajahnya, begitu pula dengan Jaehyun. Kini keduanya mengalihkan pandangannya masing masing pada jendela di sampingnya. Ah, kenapa harus secanggung itu?

🥀

Doyoung mengerjapkan matanya, pandangannya terfokus pada jam diatas nakasnya. Pukul 14:30. Selama itukah dia tertidur?. Dia bangkit mendudukan diri diatas ranjangnya lalu meraih ponselnya. Kepalanya masih terasa berat, tapi rasa pusingnya sudah mulai menghilang.

Doyoung melihat dirinya mendapati banyak notifikasi dari rekan kerjanya. Ah, dia bahkan tidak sempat memberi kabar tenyang keadaanya hari ini pada rekan kerjanya.

Doyoung menekan tombol hijau pada ponsel ditangannya ketika dia sudah menemukan salah satu kontak rekan kerja terdekatnya.

"Hallo, John?"

"Hey Kim, kemana kau hari ini? Direktur Lee memarahiku!"

"Argh!" Doyoung kembali merasakan rasa nyeri itu muncul dikepalanya ketika mendengar jawaban dari Johnny.

"Kau mabuk semalaman?"

Tidak ada jawaban, Doyoung malah meremat kepalanya, dan Johnny mengerti apa yang terjadi ketika Doyoung seperti ini.

"Hh~ aku akan ke apartemenmu malam ini"

Terdengar sambungan sudah terputus. Doyoung membanting ponselnya kasar pada ranjang, lalu kembali merebahkan tubuhnya. Ah, hari yang cukup berat.

Doyoung tersadar dirinya belum makan apa apa hari ini. Terpaksa dia kembali berdiri dan menuju dapur untuk mengisi kekosongan pada perutnya. Semoga kau baik baik saja Kim Doyoung.

🥀

Jaehyun menebar senyum pada deretan bunga yang sedang dia siram sekarang. Rutinitas yang benar benar sudah lama dia rindukan. Jaehyun melirik sekilas jam di tangangannya. Sudah pukul 7:40. "Lima menit lagi" gumamnya dalam hati. Sebelum dirinya memposisikan terduduk pada kursi di sampingnya, seseorang dari kejauhan sudah memanggilnya.

"Jae!" Suara tidak asing itu membuat Jaehyun refleks dan menoleh pada sumber suara. Rupanya Rosè dengan seragam lengkap seperti dirinya sudah berlari kearahnya membawa satu keranjang bunga.

"Lihat! Apa kau tahu apa makna bunga ini? Kemarin aku menemukan beberapa dengan warna lain dan setiap warna memiliki makna yang berbeda, dan kau tau? Aku..."

Jaehyun tersadar pada sesuatu yang sebelumnya sedang dia tunggu. Jaehyun melirik kembali jam di tangannya, seolah pendengarannya tiba tiba menuli dan suara Rosè dia abaikan. Jaehyun memfokuskan kembali pandangannya pada halte bus, rupanya bus yang sejak tadi dia tunggu sudah tiba dan orang orang sudah menghambur.

"Jae, lihat ini, ak-"

"Diam!"

Rosè bungkam ketika mendapatkan bentakan tak terduga itu, dan rupanya orang yang Jaehyun cari tidak ada.

🥀
TBC

Aku ketika mengetik ini "Hah? Kenapa ceritanya jadi kek gini dah? Lah terus entar gimana lanjutannya?"
Ga tau ah, dasar aku :(

Aku ketika mengetik ini "Hah? Kenapa ceritanya jadi kek gini dah? Lah terus entar gimana lanjutannya?"Ga tau ah, dasar aku :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
jaedoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang