-08-

20 1 1
                                    

Semangat otak ku:)
Go! Go!
Jangan ambyarr...
________________&&&&_______________

      "Telat? Itu adalah ketika lu tidak menghargai orang yang menunggu"
                  -Dika Arkenthio-

_______________<>____<>______________

"Jadi kamu pindah ke jakarta bersama anak mu?" tanya diki menatap lekat ke arah sekar.

Sekar mengangguk sambil menyeruput es cappucino di gelas ramping.

Saat ini mereka tengah berbincang di sebuah Cafe milik diki Cafe D'thio, mereka bedua duduk berhadapan di ruang VIP milik diki sendiri, tempat ini memiliki fasilitas lengkap sofa keluarga, meja makan memajang hingga mencapai dua puluh kursi ,ruangan bersuhu dingin,  kursi santai dekat dengan jendela, TV ,lemari.

Sekar menceritakan semua nya tentang kematian suaminya,kenapa ia pindah ke jakarta dan tinggal bersama kaka nya raka.

"Meskipun berat meninggalkan bandung, yah mau bagaimana lagi kami tidak punya keluarga selain disini, bersinggah kembali di kota kelahiran" ujar nya menatap ke arah luar jendela jalanan yang berlalu lalang.

"kayla pasti sudah besar kan?" diki yang semula menatap sekar kini beralih menatap jendela hal yang dilakukan sama dengan sekar.

"pasti sebesar dika".

Sekar menoleh ke arah seorang yang ada di hadapannya alis nya bertautan bingung. "siapa dika?".

"putraku, dia sudah remaja sekarang" jawab nya tersenyum.

"aku baru tau kamu sudah mempunyai anak"

"masa iya umur ku beranjak tua tidak memiliki anak ,uh payah sekali" diki terkekeh.

"haha,, yah benar, eh tapi kamu baru nikah sudah berbuah hasil yah?" sekar cekikikan. Sebenarnya sekar terkejut kenapa ia tidak tahu mengenai diki yang mempunyai putra setara dengan kayla, secepatkah diki melupakan seseorang.

"apa karena kamu ngebet banget pengen nikah haha".

Diki menatap lekat sekar orang yang membuat nya setiap saat dihantui rasa bersalah selama hidupnya.
"sekar" lirihnya.

Sekar yang bermula cekikikan kini tertawa seperti tertawa terpaksa."sampe segitunya kamu hahaha" lagi lagi sekar tertawa bukan karena hal konyol tapi sesuatu hal yang kecewa.

"maaf" lirih diki "maaf kan a-"

Ddrrrrtttttt....
                           Callings
                         Dira wife❤

Handphone diki berdering di meja sekar yang melihat nya itu, hanya membuang muka menatap jendela. Mengapa ada apa dengan dirinya saat ini.

Diki melirik sekar ia mengangkat telepon beranjak menjauh dari sekar.

"halo"

"hee,,oh yah aku lupa sayang,hehe maaf"

"aku ketiduran disini"

"yah gak nih aku tiba-tiba tidur di sofa"

"iya nih iya aku pulang kerumah"

"tunggu okeh"

"iyah bay sayang"

Menekan panggilan mati, ponsel uang ada di genggaman nya ia masukan ke saku celana. Matanya menatap sekar yang masih tetap pada posisi nya.

"sekar" panggil nya.

Sekar hanya menoleh mengangkat sebelah alis nya. Seolah berkata apa?

"maaf,aku harus segera pulang ,apa kah tidak apa apa?"tanya nya pelan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sampai AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang