New Member's

280 29 2
                                    

Sepuluh orang laki-laki berjalan memasuki hutan. "Sunoo, ini kita jalan terus aja?" Tanya seorang laki-laki yang paling tinggi di antara mereka.


"Menurut petanya sih lurus aja Kei hyung, sebentar lagi sampe nih." Jawab Sunoo yang masih membaca petanya.


Tak lama kemudian mereka berhenti di depan sebuah gerbang rumah kaca. Heeseung yang melihat teman-temannya hanya berdiam diri melihat sekitar segera membuka gerbang tersebut dan memeriksa keadaan di dalam rumah kaca itu. "Gak ada apa-apa, isinya kayak taman bunga biasa. Kayaknya kita bisa masuk." Jelas Heeseung setelah melihat keadaan di dalam rumah kaca tersebut.


Di dalam rumah kaca tersebut berisi taman bunga yang sangat luas, di bagian kanan terdapat sebuah air terjun buatan dan di ujung jalan terdapat sebuah portal yang dikelilingi oleh sulur tanaman. Mereka harus memasuki portal tersebut untuk sampai di tempat tujuan mereka.


"Hyung! Setelah Daniel memegang bunga ini entah kenapa bunganya terlihat lebih mekar. Apakah ini pertanda baik?" Tanya Daniel —anggota paling muda diantara mereka.


"Mungkin ini pertanda baik, mungkin kau keturunan Demeter atau Persephone." Jawab Heeseung.


Mereka berjalan di jalan setapak dengan Kei —sebagai yang paling tua diantara mereka semua— yang memimpin di depan. "Sunoo, ini benar portalnya?" Tanya Kei saat sampai di depan sebuah portal. "Eum kayaknya iya hyung."


"Tapi portalnya terlihat tidak berguna," ujar Nicholas dari belakang. "Itu terlihat seperti portal yang mati." Lanjutnya.


Heeseung menatap sekitar. Pandangannya jatuh kepada Jake, lelaki yang menemani Daniel melihat bung-bunga di sekitar mereka. "Jake kau masih memiliki Rue* dari Aphrodite bukan?" Tanya Heeseung.


"Hah? Oh, sepertinya masih ada." Jake merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kantung berwarna emas yang berisi butiran Rue. "Nih hyung." Jake memberika sebutir Rue kepada Heeseung.


"Itu untuk apa hyung?" Tanya Kyungmin penasaran. "Rue bisa membawa kita pergi kemana saja bukan? Sepertinya Heeseung akan melemparkan Rue ke portal itu untuk menghidupkan kembali portalnya." Jelas Jaeho.


"Jake bisa kau bantu aku? Aku akan melemparkan Rue ke portal tersebut, saat Rue sudah mendekati portalnya kau bisa menghancurkan Rue agar serbuknya kembali menghidupkan portal itu." Jelas Heeseung, kemudian ia berjalan mundur untuk bersiap melempar Rue. Jake berdiri di dekat portal dan mengeluarkan tongkat kecilnya untuk menghancurkan Rue.









Wush

Splash






Rue tersebut pecah saat tongkat kecil Jake mengeluarkan cahaya dan menghancurkan Rue, membuat serbuk-serbuk Rue terlepar mengenai portal dan mengaktifkan kembali portalnya. "Siapa yang akan masuk pertama?" Tanya Kyungkin saat portalnya kembali aktif.

"Aku." Jay berjalan dengan tenang dan memasuki portal diikuti oleh teman-temannya dan mereka menghilang ketika memasuki portal.



































"YAK! Kenapa mereka sangat menyukai hutan?!" Tanya Sunoo dengan emosi saat mereka berhasil keluar dari portal dan sampai di hutan, lagi.

"Aku takut mereka tertinggal peradab—"


















Wush























Belum selesai Youngbin berbicara, tiga buah anak panah menancap di pohon belakang mereka, membuat mereka semua terkesiap.


"Anggota baru? Selamat datang di Irrish Camp." Dua orang anak lelaki keluar dari persembunyian mereka. Dari arah kanan keluar anak lelaki membawa sebuah busur —sepertinya dia yang tadi melepaskan tiga anak panah— dan dari arah kiri keluar anak lelaki yang memakai jubah hitam.

"Wow, sambutan yang menarik." Balas Nicholas dengan tatapan datarnya.

Anak lelaki dengan busurnya tidak menghiraukan ucapa Nicholas. "Aku Niki, son of Ares. Aku akan membantu kalian untuk sampai di Irrish Camp."

"Aku Jungwoon, son of Hecate." Balas Jungwoon —anak lelaki yang memakai jubah hitam— dengan wajah datarnya.

"Jadi karna sudah mulai gelap, mari kuantar menuju Camp." Niki berjalan memimpin di depan dengan Jungwoon di sampingnya.

Awalnya mereka ragu untuk mengikuti Niki dan Jungwoon, tapi Sunoo meyakinkan mereka. "Arah yang mereka tuju cocok dengan peta. Jadi sepertinya mereka memang anggota Camp." Akhirnya mereka berjalan mengikuti Niki dan Jungwoon.





"Ini... tembok?" Tanya Youngbin saat mereka sampai di ujung jalan.

"Iya, untuk itu aku membawa Jungwoon hyung." Jawab Niki.

Jungwoon berjalan mendekati tembok besar tersebut, jarinya menyentuh tembok itu kemudian tembok tersebut terbelah dua dan membuat jalan setapak. "Silahkan masuk duluan, aku akan menutup temboknya kembali."

"Taman?" Tanya Kyungmin setelah melewati jalan setapak itu. "Ya! Selamat datang di halaman depan Irrish Camp. Taman ini disebut sebagai Taman Persephone, karna Persephone sendiri yang turun kemari untuk membuat taman ini," jelas Niki. "Oh iya, sepertinya teman kalian yang satu itu merupakan keturunan Persephone. Tumbuhan disini terlihat menyambutnya" Tunjuk Niki ke arah Daniel. Benar saja, bunga-bunga yang ada disana mengeluarkan serbuknya terlihat seperti menyambut Daniel.




















































"Selamat datang di Irrish Camp. Tempat dimana para demigod dilatih untuk bertahan hidup!"








































































New member's :

Kei
Heeseung
Jake
Jay
Daniel
Kyungmin
Youngbin
Jaeho
Sunoo
Nicholas


Character unlock

Niki : son of Ares
Jungwoon : son of Hecate

————————————————

Ares : Dewa perang dan pembantaian.

Hecate : Dewi ilmu sihir.

Rue : mutiara yang dimiliki oleh keturunan Aphrodite, jika dihancurkan serbuknya akan membawa kita ke tempat tujuan. Bisa juga untuk mengaktifkan sebuah portal.



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Irrish Camp -ft. I-LANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang