Mitsuki jongkok dan menutup telingannya.Dia susah untuk menerima kenyataan bahwa konser mereka hancur.
"Se-semuannya.."
"Yamato..bagaimana ini?"
"A-aku juga tidak tau Nagi.Walaupun aku Leader,tapi saat ini aku tidak ada ide"
"Lalu kita biarkan saja mereka terus begitu?"
"Hah..??Kenapa kau jadi mendesakku?Ini bukan salahku kau tau!"
"Tolong jangan berkelahi,a-aku akan bertanya pada staf lain"
"Menejer,kenapa kau tidak berusaha lebih?!"
"Oii..Ichi,jangan salahkan menejer!"
"Lalu aku harus menyalahkan diriku sendiri?"
"Kau terlalu kasar dengan perempuan Ichi,seha-"
"DIAMM..!!"Mitsuki berdiri lalu menatap Iori dan Yamato yang sudah mengunci mulut.
"Kita semua bingung kalian tau!JANGAN DIBUAT RUSUH..hiks.."
"Nii-san?"Iori mencoba menenangkan kakanya yang kini sudah menangis tersedu-sedu.
"Anoo..bolehkah saya meminjam gitarnya?"
"Oh..ya,tapi saat ini-"
"Tidak apa,saya akan mencairkan suasana"Pemuda berparas kurus namun lumayan tinggi itu berjalan pelan dari seberang panggung sambil membawa gitar pinjamannya.Lalu duduk diantara tangga yang berkedip-kedip karena sinar lampu hias.
"IDOLISH..IDOLISH.."
Penonton masih setia dengan teriakan gaduh mereka.Tetap bersikeras agar keinginan mereka dikabulkan untuk hari ini.Pemuda pembawa gitar itu terduduk tanpa sorotan lampu,sehingga penonton masih belum menyadarinya.
Dia membetulkan mikrofon yang sudah dia pakai sebelumnya.Jrengg..jreng..
Terdengar suara petikan gitar,membuat semuanya terdiam serempak.Bahkan member Idolish yang ada dibelakang panggung juga ikut terdiam.
"Umareta imi wo..koe ni noseru yo.."
Mendengar suara yang tak asing itu,Iori bergegas mengambil lembaran kertas yang ada ditas miliknya.Dia berlari menuju ruangan sound sistem,lalu meminta staf lain agar memberikan cahaya pada orang itu.Lagu sedikit demi sedikit terdengar oleh penonton yang hadir.Bahkan hujan yang sangat deras itu tiba-tiba terhenti dan menyisakan lukisan pelangi dilangit.Sungguh pemandangan yang memanjakan mata.
"Hah..??I-itu kan?"
"WOAHAHAA..RIKKUN..!!"Cahaya mulai menyinari tubuh Riku yang kini tengah melantunkan lagu miliknya.Iori yang mendengar lagu itu sangat senang karena akhirnya dia bisa melihat kembali sang center berada diatas panggung.
"Tsumugi-kun?"
"Ba-banri-san.Kenapa Riku-san bisa-"
"Nanti saja ku jelaskan.Lakukan apa yang harus kau lakukan menejer!"
"BAIK!Semuanya,kita ada perubahan jadwal mendadak!"
"Yoshaaa..Riku..sudah kembali..Syukurlah..hiks.."
Semua tersenyum melihat sang center yang berhasil merubah suasana itu.Ini lah yang sebelumnya Iori inginkan.Pelangi dihari yang berhujan.Selesai melantunkan lagu itu,Riku menunduk dan berterimakasih.Dia berdiri dan melambaikkan tangannya.Karena tidak sabaran,Mitsuki segera berlari dan memeluk tubuh Riku yang belum siap menopang tubuhnya sendiri itu.
"Rikuu....hiks..."
Tamaki yang ingin melakukannya juga berlari dan memeluk mereka berdua,begitu juga yang lain.Jadilah sebuah adegan berpelukan ditengah panggung.Bukannya malu,para fans malah berteriak dan terharu,walaupun mereka tidak tau apa yang sebenarnya terjadi.Mereka larut dalam kesedihan bersama."Semuanya,terimakasih sudah semangat dan datang diacara konser ini.Kami bukanlah apa-apa tanpa kalian.Anoo..aku senang,karena akhirnya aku bisa berada disini menemani kalian,bisa berkumpul lagi dengan teman-teman.Semuanya,terimakasih banyak.."
Riku menunduk dan diikuti enam surau lainnya.Kebahagiaan ini,tidak bisa diutarakan oleh Riku,dia benar-benar tidak bisa membendung air matanya,begitu juga Mitsuki dan Tamaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Melodies
Short StoryRiku akan memulai kehidupan baru di Tokyo. "Untuk apa kamu tetap mengejar dia?" "Karena aku ingin menjadi kuat seperti Tenn-nii" . . . . Seperti apa ya kisah dia mengejar Idol sekaligus kakaknya? #Typo berserakan gomen>\\< #Gomen juga kalau malah ja...