Chapter 16

1K 121 13
                                    

PurpleLittleCho Present ~~

"Karena pada kenyataannya, menemukan seseorang yang dengan keras kepala mencintai kita bukanlah hal yang mudah. Maka untukmu yang menyukaiku, kumohon jangan mudah menyerah.." -Golden Star.

•••

Soonyoung membawa Jihoon berkendara beberapa lama, mereka hanya diam dan sesekali cegukan Jihoon sisa tangisnya tadi saja yang terdengar. Sampai akhirnya Soonyoung memarkirkan mobilnya pada pasir putihnya pantai, ia tahu di kondisi Jihoon sekarang, membawanya ke Diamond bukanlah pilihan yang tepat. Jihoon bisa membenamkan diri pada pekerjaan-pekerjaannya dan melupakan waktu istirahat, Jihoon membutuhkan tempat segar untuk melepaskan gelisah dan segala sedihnya, maka pantai adalah tempat yang sangat cocok.

Angin pantai berhembus sepoi-sepoi, menggoyang-goyangkan anak rambut Jihoon yang kini di bawa Soonyoung keluar dari dalam mobil dan duduk diatas kap mobilnya. Mereka berdua datang ke pantai di jam-jam sibuk, sehingga hanya beberapa orang pengunjung yang tampak disan. Suasana menjadi lebih tenang dan Jihoon bisa relax, Soonyoung melirik Jihoon yang duduk disampingnya, wajah pemuda mungil itu tampak sedih, ia bahkan beberapa kali terdengar menghela nafas pelan, Soonyoung kasihan melihat si mungil kesayangannya itu.

"Jangan bersedih hyung, semua sudah terjadi.." Soonyoung menenangkan.

Jihoon meliriknya dan langsung dihadiahi wajah si mungil yang kembali mendung.

"Apa.. Kau mendengar semuanya, Soonyoung?"

"Ya, maafkan aku.. Aku mendengar semuanya.." jawabnya sambil menangguk.

Memang tadi Soonyoung benar-benar tidak sengaja mencuri dengar perbincangan Haneul dan Jihoon, saat ia tiba di rumah sakit untuk menjemput Jihoon sesuai yang pemuda mungil itu inginkan tadi malam, Jihoin terlihat keluar dari toilet dengan wajah habis menangis. Soonyoung pun berinisiatif untuk mengikutinya dan ia menguping di depan pintu ruangan Haneul, lalu gadis itu menceritakan segalanya pada Jihoon. Soonyoung menyimpulkan sendiri kalau Yugyeom yang tadi mereka bicarakan itu adalah kekasih Jihoon yang dulu pernah Soonyoung dengar, segalanya Soonyoung dengar sendiri dari Haneul dan ia sangat kasihan melihat Jihoon yang menangis tadi.

"Kau tahu Soonyoung, tidak ada yang lebih menyakitkan dari menjadi penyebab seseorang yang kau sayangi meninggal.." Jihoon terisak, air matanya mengalir menuruni pipinya yang membulat merah karena tangisnya.

"Andai aku tidak hadir dihidupnya, dia tidak akan mati sia-sia.."lanjut Jihoon.

Soonyoung hanya diam, mengiba pada Jihoon yang tampak begitu tulus menyayangi orang itu.

•••

Wajah mungil Jihoon membengkak parah, ia terus memangis seharian sampai tertidur. Hasilnya ia sampai harus mengompres wajahnya terutama pada bagian matanya yang kian mengecil dengan air es. Kemudian Soonyoung datang menjemput ke rumah dengan ajakan ke rumah sakit melihat Haneul, Soonyoung bilang apapun yang terjadi tapi Haneul masih dalam keadaan sakit, dan ia jauh dari orang tua, ia pasti kesulitan.

Maka dari itu,  Jihoon pun menurut dan mereka berdua datang ke rumah sakit pagi itu, kemudian cukup kaget ketika bukannua menemukan Haneul yang tertidur di ranjang pasien, tapi justru menemukan empat orang anggota kepolisian di dalam ruangan itu dan dua diantaranya menjaga Haneul yang kedua tangannya di borgol.

GOLDEN STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang