Void And Dust

33 7 0
                                    

"aku tidak akan mengantarkan mu langsung ke markas mereka. Karena bisa bisa aku diamuk Tanaya nanti"

"Tidak apa, antar aku ke titik keluar yang aman saja"

Miyuki keluar dari portal milik Ian di sebuah hutan. Saat ini dia diminta ian untuk memata matai markas villain

"Ingat, penjagaan mereka sangat ketat. Selalu jaga jarak" ucap ian dari sisi lain portal

"Aku mengerti" miyuki menggunakan tudungnya lalu mulai berjalan menjauhi portal. Portal mulai mengecil lalu menutup, meninggalkan miyuki sendiri di hutan itu

"Aku tidak tau ada taiga di wilayah villain" bisik miyuki

Dia terus berjalan ke arah barat. Dia beberapa kali memanjat pohon untuk mencari jalan keluar dari hutan. Setelah berjalan 10 menit, akhirnya miyuki sampai di ujung hutan. Wilayah hutan dan hamparan bebatuan tandus hanya dipisahkan dengan sebuah sungai yang membentang dari selatan ke utara. Arti sesungguhnya dari keajaiban alam

Miyuki melompati bebatuan agar bisa menyebrang ke sisi lain sungai

"Pasti ada di wilayah ini"

Miyuki mulai menyuri dataran bebatuan tersebut. Sekilas tidak terlihat tanda kehidupan di tempat ini. Dia hanya melihat sedikit rerumputan yang daunnya sudah kering, beberapa kaktus, dan hewan hewan kecil seperti kadal yang lewat setiap lima menit sekali

"Aku tidak percaya ada markas rahasia disini" guman miyuki

"Begitu juga diriku" ucap seseorang

"Bukankah terlalu kodian membangun markas rahasia di tempat Tanpa tanda kehidupan seperti ini?" Miyuki, Kau bicara dengan siapa?

"Aku juga awalnya tidak setuju. Tapi ini permintaan tanaya"

Miyuki langsung melemparkan kunainya ke arah suara si orang misterius itu. Orang itu langsung membuat pintu ke void (sebuah tempat yang benar benar kosong) di depannya, membuat semua kunai yang dilempar miyuki masuk ke void

"Edward ya?" Miyuki menoleh ke arah Edward

"Yo, akhirnya aku menemukan kesempatan untuk bertarung dengan mu" ucap Edward

"Padahal aku berharap aruka yang mencegat ku dijalan" miyuki langsung mengeluarkan karambitnya dan masuk ke posisi siap bertarung

"Kau akan melawanku dengan pisau kecil itu?" Tanya Edward dengan wajahnya yang seperti meremehkan karambit milik miyuki. Jangan asal meremehkan, miyuki berhasil bertahan dari serangan Tanaya dengan karambit itu!

"Karambit ini membantu ku kabur dari Tanaya, mana mungkin benda dengan nilai sentimentil seperti ini ku pajang di rumah saja" miyuki cukup yakin dia bisa mengalahkan Edward dengan skill bertarungnya yang sekarang

"Kalau begitu, sebuah kehormatan bisa tergores oleh pisau mu itu"

"Namanya karambit!"

Miyuki langsung mengaktifkan skill blood of hell dan fire armor nya, kobaran api seketika menyelimuti seluruh tubuh miyuki

ENCHANT!

Miyuki membuat bilah tambahan di karambitnya menggunakan cakra yang dia alirkan dari tangannya

"Jika kau menjegatku disini, itu artinya markas villain tidak akan jauh dari sini" ujar miyuki. Edward hanya diam, tidak bergerak atau berkata sedikit pun

"Cih, dia membuatku kesal"

Tanpa pikir panjang, miyuki langsung melesat ke arah Edward dan bersiap menebas lehernya. Dengan wajah tenang, Edward men-summon sebuah pedang dengan bilah yang sangat panjang. Kurang lebih... 1.5 Meter, mungkin?

Midgard spellword world: The story [REWRITE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang