***
Qila dan queen pun turun dari mobilnya di depan kafe kakaknya itu.langsung saja mereka masuk ke dalam kafe,menundukan kepalanya sopan ke alex."kenapa baju lo kotor?"ucap alex kepada qila
"oh tadi ini,aku ketumpahan air minum"ucapnya dengan tertunduk.
"tadi kak,di sekolah dia itu di kerjain ama yang lain,emosi banget liatnya,coba aja ya kalo tadi dia gak tahan aku,mungkin bakal laporin mereka,"ucap queen dengan tampang yang marah
Alex yang mendengar itupun langsung sontak,dan bertanya
"kenapa lo diam aja pas di ganggu?"ucapnya dengan nada yang sedikit meninggi
"percuma aku ngelawan juga,gak bakalan ada yang berubah,udah ya jangan di bahas"ucapnya dengan mata yang berkaca kaca dan teringat dengan ucapan kakak nya tadi di sekolah yang menyakitkan.
"gw saranin kalo lo di usik ama mereka lo harus laporin mereka,mereka kalo di diemin pasti makin menjadi,kalo lo diem terus,gw pastiin,gw bakal datengin mereka buat kasih pelajaran,ngerti?"ucapnya
Queen yang mendengar ucapan kakaknya itu agak kaget,dia berfikir,
Ada apa dengan kakaknya?
Qila yang mendengar itupun sontak hanya bisa menganggukan kepalanya.
"yaudah,sekarang lo ganti baju di belakang,siap siap nganterin pesenan ini,dan queen lo sekarang pulang bareng sopir,dia udah nunggu lo"
"yaudah,qila gw balik duluan ya,kalo ada apa apa bilang ama gw ya"ucapnya sambil keluar dari kafe.
***
Setelah berganti pakaian qila pun langsung mengambil pesanan itu,dan mengambil alamatnya.Dia bingung harus mengantarkan menggunakan apa,dia tidak punya ongkos yang cukup.tak lama alex pun datang sembari memberikan sepeda ke qila.
"lo anterin pesenan naik sepeda ini,ini layanan kafe,jadi gak perlu pake ongkos lo,ngerti?"ucap alex
"emm..iya ngerti,makasih alex"ucapnya dengan tersenyum
Alex yang melihat senyumannya itu,tiba tiba dia jadi tidak fokus,seperti ada yang aneh di dirinya,ia pun mengacuhkan hal itu.
Gw kenapa?senyuman itu?aneh~
"yaudah sana berangkat,gw juga mau nganterin ini pesenan,udah di tungguin ama pelanggan."ucapnya
"yaa,duluan alex"ucap qila sembari meninggalkan alex.
Tak lama pun alex pergi,menyusul qila di belakangnya,karena arah nya yang sejalan.
***
Di tengah perjalanan,Qila tersentak saat sebuah motor tiba tiba mendekat ke arahnya,alhasil pengendara itupun mengerem mendadak,dan qila pun terjatuh dari sepedanya.Dua duanya sangat terkejut ,Qila pun sontak berteriak dan tidak percaya si pengendara motor itu ialah dava!
" kenapa gw harus ketemu lo sih! Lo ngapain ngalangin jalan si hah!pake sepeda jelek lagi!"ucap dava yang terlihat marah.
"qila gak ngehalangin kak,kakak sendiri yang jalanin motornya gak bener"ucapnya dengan hati hati
"hah sekarang lo mulai berani ama gw?! Liat sekarang motor gw lecet,gw minta ganti rugi,dan satu lagi gw bakal laporin ke ibu,ngerti lo!ucapnya sambil menunjuk ke arah qila.
Alex yang baru saja lewat,melihat itupun sontak mendatangi qila yang terlihat gemeteran.
"lo apa apaansi bentak cewe kaya gtu,lo gak di ajarin sopan santun hah!"ucapnya dengan marah kepada dava
Dava yang tersenyum sinis pun hanya melirik dia dengan tatapan yang meremehkan.
"ohh ada pahlawan kesiangan hah!lo gak liat dia udah bikin motor gw lecet?! Lagian lo siapanya hah sok bela belain dia,di bayar berapa lo?!"ucapnya dengan nada yang mengejek.
Alex yang melihat itupun sangat tidak tahan ingin memukul dia,al hasil dia pun memukul nya terus menerus.
Qila yang melihat itupun hanya bisa menangis,dia tidak tega melihat kakak nya di pukuli seperti itu.
"stopp!!! Alex udah lepasin dia"ucapnya dengan ketakutan.
Alex pun menurut,dia pun langsung melepaskan dava.Dava yang melihat itupun hanya tersenyum sinis
"pacar lo? Bajingan!"setelah mengucapkan itupun dava langsung menghampiri motornya dan pergi
Setelah kejadian itu,alex pun menarik qila kepelukannya untuk menenangkan nya,setelah di rasa tenang alex pun langsung menarik qila ke arah motornya,dia pun langsung meninggalkan tempat itu.
Di tengah perjalanan itupun,qila pum mulai percakapan.
" Alex,itu pelanggan sama sepedanya gimana?aku beneran gak papa,kita balik ketempat tadi ya "ucapnya dengan memohon
Alex yang mendengar itupum hanya diam tidak merespon ucapan qila,yang ada di fikirannya sekarang hanyalah membawa qila ke kafe nya dengan selamat.Persetan dengan sepedanya itu,dia tidak peduli apapun. untuk sekarang yang ada di fikirannya hanyalah Qila baik baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day
Short Story"Hujan tak pernah tau untuk apa ia jatuh. Tapi air mata selalu tau untuk siapa ia jatuh." Seorang gadis cantik menuruni anak tangga,Ia terusik dari tidurnya sebab keributan yang berasal dari ruang tamu. Ia hanya memandangi pemandangan yang ada di de...