[16.23] Jika diberi satu kesempatan lagi, aku akan memelukmu erat, menumpahkan segala kerinduan, dan aku tidak akan merasakan penyesalan yang sungguh menyesakkan.
• teenfiction oneshot ; drm005 present.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"How can you miss someone you've never met?"
Happy reading and hope you enjoy! ➖➖➖➖➖ Song Recommendation : IDK You Yet - Alexander 23
"Ver!!!"
Verlynn mendengus malas lalu membalikkan badannya, menatap temannya yang berlari menghampirinya.
"Ih lo kok main ninggalin aja, sih?!" Dengus Karin.
"Lagian lo lama, lumutan gue nunggu," cibir Verlynn yang membuat Karin mengerucutkan bibirnya.
"Ayo ah gue pengen cepet pulang, nanti kita ketinggalan bus, lo mau bayarin grab? Engga, kan?" Ujar Verlynn.
"Iya iya bawel banget," Karin akhirnya berjalan duluan. Verlynn terkekeh lalu menyusul Karin.
••
"Bye, Rin! See you on monday!"
Verlynn melambaikan tangannya pada Karin yang masih diatas bus. Karin melambai balik sambil tersenyum simpul.
Verlynn menghela nafasnya, hari ini cukup melelahkan. Jarak halte bus ke rumahnya lumayan jauh, sekitar 5 menit untuk berjalan kaki.
Verlynn membuka roomchat line-nya, ia tersenyum sendu, sudah tidak ada lagi sapaan selamat sore di ponselnya jika ia pulang sekolah.
Entahlah, Verlynn rindu masa-masa itu. Masa di saat Verlynn mendapatkan perhatian lebih setiap harinya dari orang yang bahkan belum bertemu dengannya.
Sudah 3 tahun, orang itu pergi tanpa memberikan kabar lagi. Banyak sekali pertanyaan yang bersarang di kepala Verlynn sekarang.
Berjalan selama 5 menit sambil mengingat hal yang indah membuat Verlynn tidak sadar bahwa ia sudah sampai di depan rumahnya.
Verlynn Daniella. Gadis manis berumur 17 tahun. Dua bersaudara, kakak laki-lakinya berumur 22 tahun, sedang berjuang menuju sidang. Kakaknya yang merantau di kota Semarang, membuat Verlynn seperti anak tunggal di rumah.
For Information, Verlynn menetap di kota Makassar, Sulawesi Selatan. Namun, Verlynn berencana untuk ikut merantau ke kota Bogor dan berkuliah disana.
Mengingat kota kelahirannya ini membuat Verlynn juga mengingat orang spesial tersebut. Orang itu lahir di kota Makassar, sama dengan Verlynn, hanya saja orang itu menetap di Ibukota Jakarta.
Verlynn membuka pagar rumahnya, ia disambut oleh ketiga kucing kecilnya yang sedang bermain di halaman rumah.
