Prolog

35 1 0
                                    

Hai! Terima kasih untuk sudah memutuskan membaca "Reyna's Second Life" ! Maaf bila ada kesalahan kata/salah penulisan.
Nanti akan secepatnya saya update chapter 1 nya:)
Tolong tinggalkan comment atau vote cerita ini ya:) Terima kasih!

***

"Joenna?"

Aku mendongak. Mom berdiri di ambang pintu kamarku dengan celemek dan rambut yang diikat. Wajahnya terlihat bahagia saat kedua mata cokelatnya menatapku. Yang menurutku aneh. Mom tidak pernah menggunakan celemek selama dua tahun terakhir, tidak setelah Dad meninggal karena serangan jantung. Itu berarti Mom tidak pernah memasak lagi di dapur. Juga raut wajahnya yang hampir tidak pernah dipakainya selama dua tahun itu juga.

Bukannya aku tidak senang melihat Mom menggunakan celemek dan bahagia, hanya saja setelah dua tahun tinggal bersama Mom yang lesu, tanpa semangat, dan tidak pernah memasak, tiba-tiba BANG! Mom mulai memasak dan ceria lagi, hal itu membuatku merasa aneh. Sekaligus bertanya-tanya. Apa yang membuat Mom sebahagia ini?

"Ya?" Hanya itu yang bisa kukatakan.

"Mom bisa minta tolong?"

Aku mengangguk. Apa saja untuk Mom yang sedang bahagia.

Senyum Mom melebar. "Kamu bisa tolong pergi kerumah Renata dan antarkan ini?" Mom mengangkat kantong terbuat dari kertas yang menggembung.

Wow. Kejutan.

Fakta bahwa Mom menyuruhku pergi kerumah Renata, sahabat dekat Mom dulu, membuatku terkejut, bukan aneh. Menurut memoriku, Mom dan Renata tidak pernah akur. Mom bilang Renata adalah teman yang buruk. Teman yang tidak pernah membantu orang lain. Dan Mom bilang, Renata adalah orang yang merebut Dexter, cinta pertama Mom sejak kecil dari Mom.

Terakhir kali Mom bertemu dengan Renata adalah saat Mom mengantarku pergi ke rumah Fen, temanku yang sewaktu itu berulang tahun yang kebetulan rumahnya berada tidak jauh dari rumah Renata. Itu adalah kejadian lima tahun lalu.

Lima tahun lalu.

Sekarang, Mom menyuruhku pergi ke rumahnya.

Hanya sekali saja, kan? Pikirku. Tidak usah khawatir. Setelah mengantar kantong itu kepada Renata, aku bisa berkunjung ke rumah Galeo, kan?

Galeo adalah.... tidak. Aku dan Galeo menjalin hubungan khusus selama satu tahun empat bulan. Ia adalah anak dari orang tua yang biasa yang anehnya sangat luarbiasa. Diantara kedua orang tuanya, tidak ada satupun yang memiliki bakat yang berkaitan dengan seni. Diantara kedua orang tuanya, tidak ada satupun yang memiliki mata berwarna cokelat yang sangat jernih. Tapi, menurut segi penampilan dan sifat, semua itu dimiliki oleh orang tuanya.

Ibunya Galeo, Casey, memiliki wajah yang sangat menarik untuk para wanita seusianya. Semua yang berkaitan dengan penampilan menurun darinya. Sedangkan ayahnya, Eugene, menurunkan semua sifat-sifat yang kini dimiliki oleh Galeo. Untungnya, sifat-sifat yang diturunkan adalah sifat orang baik-baik.

Disekolah, Galeo adalah anak yang cukup populer, walaupun tidak sepopuler Gary -laki-laki tampan namun playboy-. Entah apa yang disukai Galeo padaku. Pernah satu kali aku bertanya, apa yang membuatnya menyukaiku, yang membuatnya memilih aku diantara sekian banyak fans nya yang jauh lebih cantik dan tinggi -well, tinggiku hanya 154 cm- dan mudah bergaul dan tidak mudah kehabisan bahan pembicaraan, dan dia hanya menjawab, "Kamu. Yang aku suka itu kamu. Bukan penampilan. Tapi kamu." Sejujurnya, aku bingung apa maksudnya.

Tapi jika dipikir-pikir, nanti sore aku sudah memiliki janji untuk jalan-jalan dengan Galeo, jadi kalau aku kesana sekarang tidak ada salahnya, kan?

Setelah pergumulan panjang, aku menangguk.

Mom berjalan dari ambang pintu mendekatiku lalu memberikan kantong kertas yang tadi dipegangnya. Aku menerima kantong itu lalu hendak bertanya 'mengapa Renata?', saat Mom lebih dulu menyuruhku untuk diam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reyna's Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang