Bar-Bar sih!

1.7K 177 80
                                    

“Deku... kau jelek, bego! Masa seperti ini saja kau tak bisa?”.

“Dasar tak berguna, begini saja kau tak bisa! Pergilah aku tak butuh bantuanmu! Dasar Idiot!”.

“Dasar BODOH berhentilah membuat ku susah!”.

“Heh... mana mungkin anak cupu seperti itu......bla bla bla”.

Entah Midoriya bingung kenapa harus ada hooman dengan mulut tak pernah di molto seperti mulut Bakugou, yang tak pernah berkata halus sepatah dua kata kepada orang lain. Termasuk kepada dirinya yang kini berstatus sebagai pacar dari Bakugou. Sungguh Midoriya paham jika Bakugou itu sudah terlahir dengan sifat seperti preman, yang kerjaannya selalu kasar dari perkataan maupun perbuatan tapi, walaupun Midoriya sendiri sering disebut dengan ‘malaikat’ luar dalam oleh semua orang yang dikenalnya. Tak dapat dipungkiri jika dirinya juga adalah manusia yang terkadang mempunyai batas kesabaran dan juga dapat merasakan rasanya sakit jika selalu di cemooh seperti ini. Tak hanya sekali dua kali bakugou melakukan hal seperti ini setiap hari, setiap waktu dan setiap detik tak bisakah dirinya mendapat perlakuan halus walaupun itu cuman sekali, dua kali dan sebentar?. Termasuk saat ini ketika dirinya mencoba membantu Bakugou dan gengnya yaitu : Sero, Kaminari dan Kirishima yang kesusahan mengerjakan tugas tambahan dari Aizawa-sensei karena ribut saat pelajaran tadi.

Sebenarnya bukan Midoriya sendiri yang mengajukan dirinya sendiri menjadi relawan untuk membantu tugas mereka berempat, karena Midoriya juga mempunyai tugas yang lebih berat dari mereka berempat dan harus diselesaikan saat ini juga. Ingin rasanya dirinya menolak tapi salahkan hatinya yang terlalu lemah melihat tatapan memohon yang diajukan ketiga temannya kecuali Bakugou a.k.a pacarnya yang menatap tak peduli tapi masih sempat lrik-lirik ke arahnya. Dengan perasaan agak terpaksa dirinya mulai membantu mereka berempat dan disitulah dirinya mulai merasa muak dengan sifat Bakugou yang seakan mencari perhatian ke arah dirinya dengan sikap yang menyebalkan.

“KAU INI BODOH SEKALI SIH CUPU BEGINI SAJA KAU TAK BISA!”.

CRASH!

Sebuah pulpen kesukaannya telah hancur menjadi dua di dalam genggamannya, tak terasa dirinya telah mengeluarkan kekuatan one for allnya ketika merasakan amarahnya telah tak dapat ia bendung lagi mendengar ucapan kasar kesekian kalinya dari Bakugou untuk dirinya. Sero, Kirishima dan Kaminari yang sejak tadi telah menatap khawatir ke arahnya dan Bakugou kini mulai bergerak untuk melerai, ketika mereka bertiga melihat Midoriya yang selalu sabar kini telah mencapai puncak kesabarannya. Bakugou yang masih tak sadar akan situasinya masih melanjutkan ejekannya, masih percaya diri jika Midoriya tak akan pernah mampu untuk marah kepadanya.

“O-oi Bakubro bukankah kau terlalu berlebihan dalam bercanda. Kau harus berterima kasih kepada Midoriya karena telah menyempatkan waktunya untuk membantu kita bukan?”

“Ha? Disini dirinya hanya membuang-buang waktu saja! Dasar Nerd tidak berguna!”

“Oi Bakugou-“.

BRAK

PLAK

Dengan keras Midoriya mulai menggebrak meja di depannya, membuat semua penghuni asrama 1-A yang berlalu lalang di ruang kumpul pun terkejut dan menoleh ke arah sumber suara dengan hening. Dengan cepat Midoriya mulai bangkit dan menampar wajah Bakugou dengan semua kertas berisi soal yang sebelumnya ia coba kerjakan untuk membantu mereka berempat.

“Oi KAU AP KAU-“

“SUDAH CUKUP! AKU MUAK DENGAN KACCHAN! JIKA KAU MEMBENCIKU KATAKAN SAJA BODOH TAK PERLU SUSAH-SUSAH MENERIMA KU SEGALA BRENGSEK!”.

Setelah mengatakan kalimat yang tak dapat ia saring karena otaknya telah panas oleh amarah, dengan mata sembab dirinya mulai berjalan cepat pergi dari tempat tersebut menuju kamarnya mengabaikan tatapan terkejut dan khawatir yang ditunjukkan oleh semua teman sekelasnya termasuk Bakugou yang terdiam membeku tak percaya dengan apa yang telah terjadi. Bukannya mereka terlalu berlebihan, akan tetapi mereka kenal betul dengan watak yang dimiliki Midoriya. Baik hati, penyabar, dan semua hal yang mecerminkan malaikat pokoknya, jadi jika Midoriya mengatakan hal seperti itu, berarti tandanya jika dirinya benar-benar telah hancur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang