20 | Ending Scene

2K 175 46
                                    

Part ini bakalan panjang banget, karena awalnya pengen dijadikan 2 part, tapi yaudahlah biar kalian ga nunggu lagi jadi di gabungin :")
Selamat membaca semuanya ♡ terimakasih banyak untuk kalian yang udah baca ff ini dari awal hingga akhir ceritanya.. untuk terakhir kalinya, semoga ending cerita ini sesuai dengan apa yang kita semua harapkan 💝

- BOURNE -

▪️▪️▪️

"A..abeoji? Di..dimana s..sinb?" Tanya hyunjae yang tiba menghampiri jiseob di ruang kerjanya.

"Sinb sedang keluar sebentar," bohong jiseob tak ingin hyunje khawatir.

"A..abeoji jangan me..marahi sinb lagi, d..dia adalah adikku.. di..dia adik yang bbaik"

"Maafkan ayah jae-ya"

Suara ketukan pintu lalu menarik perhatian jiseob dan hyunjae. Mata jiseob membulat terkejut saat melihat minyoung yang baru saja masuk keruangan. Mereka menatap satu sama lain untuk beberapa detik. Hingga membuat hyunjae menggaruk tekuknya merasa sedikit ketakutan.

"Hyunjae, keluarlah sebentar" titah jiseob

"A..araseo.. ja..jangan be..bertengkar lagi eo..eoma, aa..abeoji e..eoh" ucap hyunjae dengan susah payah.

Minyoung lalu menangguk. Dengan begitu, hyunjae keluar dari ruang kerja jiseob. Ia memainkan tangannya dengan cemas. Gelagat hyunjae menjadi sangat cemas. Ekspresinya juga menunjukan kegelisahan. Ketakutan hyunjae ini dikarenakan pertengkaran minyoung dan jiseob kemarin terjadi di depan matanya.

Yuna yang tidak sengaja melihat hyunjae lalu langsung menghampirinya. Yuna memegang bahu hyunjae dan menepuk-nepuknya pelan. Sambil mengatakan "tenanglah hyunjae-sii, semua akan baik-baik saja"

Kehadiran yuna memang membantu hyunjae kembali tenang dan merasa terlindungi.

Di dalam ruangan, minyoung menatap suaminya dengan tatapan yang lebih berani. Minyoung meyakinkan dirinya sendiri untuk mengatakan yang sebenarnya pada jiseob, tentang apa yang membebaninya selama ini.

"Apa perceraian memang keinginanmu?" Tanya minyoung begitu saat membuka suaranya.

Jiseob hanya terdiam. Dia juga tidak mengerti, apakah dia benar-benar menginginkan itu atau hanya mengikuti keegoisan dirinya.

"Kau tahu? Bagaimana perjuanganku untuk bisa menjadi wanita yang layak untuk bersanding denganmu? Saat itu, aku memutuskan menjadi model agar aku bisa pandang oleh keluargamu... aku berhenti saat kau mengatakan aku harus berhenti, sehingga aku kehilangan mimpiku.." minyoung masih mencoba menahan air matanya.

"..aku tidak menyesali itu, sungguh... tapi apa kau tahu perasaanku saat ibumu mengatakan aku harus menyembunyikan keberadaan hyunjae? berbohong tentang hyunjae.. Apa kau tau perasaanku saat ibumu menekanku harus membuat sinb menjadi juara, unggul dalam segalanya sehingga aku harus mendidik dan mengekang sinb dengan begitu keras.. kau tahu bagaimana aku harus menyetujui semua perintah ibumu untuk menjodohkan sinb dengan banyak pria kaya diluar sana? Semuanya terdengar konyol, tapi aku harus melakukannya karena ibumu.. membuat diriku terlihat seperti ibu yang buruk.."

Jiseob terkejut mendengar pernyataan minyoung yang selama ini sama sekali tidak ia ketahui.

"Kenapa kau menuruti perintah ibuku?sudah aku bilang jangan terpengaruh olehnya--"

"Karena dia selalu mengancamku jiseob!!"

"Semua ucapannya membuat aku tertekan selama ini.." lirih minyoung

"..Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan saat dia selalu mengancamku harus menceraikanmu dengan menurunkan jabatanmu sebagai pemimpin perusahaan.. Aku tahu aku berasa dari keluarga sederhana! Tapi tidak bisakah ibumu menghargai keberadaanku?! ... Meninggalkan aku sendiri dengan keluargaku?! Dan berhenti untuk ikut campur! ... Aku ingin mengatakan itu semua padanya, tapi aku tidak memiliki kekuatan!!" Isak minyoung

BourneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang