4.Kesempatan kedua

19 11 0
                                    

Matahari mulai muncul di permukaan langit Bandung,setelah menerima telepon dari Wibowo perempuan yang sedang melihat pantulan dirinya di depan cermin ini langsung mengikat rambutnya,agar tidak terlambat masuk sekolah.

***



[Sebagian part dihapus untuk kepentingan penerbitan]





***

"Gue pernah liat lo dimading,lo nyalonin jadi ketua osis ya?" tanya Rio memecah sunyi.

"Iya cuman gagal," jawab Risyi lalu menghembuskan nafasnya kasar.

"Lo ga lolos jadi tiga besar? Tapi perasaan,lo..."

"Rio kayanya upacaranya udah selesai deh,kita ke kelas yuk!" ujar Risyi memotong ucapan Rio,Risyi berlari menuju kelas.Lalu mengendap-endap agar tidak ketahuan tidak mengikuti upacara,saat sedang mengintai seseorang menjewer Risyi.

"Aaw sakit!" bentak Risyi.

"Lo bolos upacara?" tanya orang tersebut.

Risyi melihat orang tersebut,"apaan sih Nina kampre.."

"Eh kata terakhir diterusin,gue sumpel mulut lo pake kaos kaki!" ancam Nina.

"Pret," cicit Risyi yang sepertinya Nina tidak mendengarnya.

"Gue ada berita penting ting ting ting ting," lapor Nina lebay.

"Iya iya gue ke kelas dulu ah nyimpen dulu tas,nanti gue ketauan ga ikut upacara sama guru," ucap Risyi mulai tak enak.

"Ih itumah nanti,gue ada berita penting lo harus tau," Nina menarik rambut Risyi,menggusurnya untuk pergi ke suatu tempat.

Dasar sahabat ga ada akhlak.

"Mau ngapain ke mading?lo mau ngetawain gue karena ga keterima jadi calon ketua osis?" tanya Risyi.

"Mata pake buat baca yang bener!Bukannya buat melototin anak-anak yang pergi ke kantin waktu jamkos,nih baca! Nih baca,Rese!"

Risyi melihat ke arah mading membaca pengumuman yang sepertinya baru ditempel.

Pengumuman
Calon ketua osis masa bakti 2018/2019

***

Salam manis,

Airis Yulia

The Gravity of Love ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang