Chapter 44 (Morning routine)

960 28 0
                                    

Pagi itu aku bangun dan melihat sekekeling, tak ada Dave di samping ku. Aku duduk dan mengucek mataku perlahan "Hoamm, mana Dave?" Ucapku sambil meregangkan sendi sendiku yang kaku.

Ku lihat jam yang menunjukan pukul 07.00 dengan pandangan yang masih agak kabur. "Mungkin sarapan." Ucapku sambil bangun dan merapikan tempat tidur.

Aku membuka pintu dan berjalan menuju ruang makan, dan betul saja mereka berempat tengah menyantap sarapan tanpa membangunkan ku.

"Ohh gini yaa, mami gak di bangunin." Ucapku sambil mengumpulkan rambutku ke samping.

"Morning mami!" Ucap Lira
"Pagi mom." Tambah Keyra
"Pagi sayang, sini makan bareng." Dave yang tersenyum melihatku.

Aku berjalan dan mendekati Orlando yang tampak serius membaca sebuah koran. "Serius amat sayang." Sambil mengecuk pipi Orlando.

"Ahh mami, Lando lagi sibuk baca." Ucapnya dengan ketus.

Aku kaget karena sepertinya bayi yang dulu sering ku gendong sudah tumbuh menjadi anak yang memiliki paras yang rupawan. "Ohh apa yang kita punya di sini? Dave kecil?" Ucapku sambil memeluk Dave dari belakang dan tertawa ringan yang di ikuti Lira dan Keyra.

"Iya dong, aku harus punya penerus yang ganteng dan rupawan." Ucap Dave sambil tertawa ringan.

Aku mencolek hidungnya pelan dan berkata. "Kalau bukan aku maminya pasti anak kamu jelek haha."

Dave membalikan badan nya dan langsung menggendongku dengan paksa. "ohhh udah mulai ngeremehin yaa sekarang."

"Dave turunin! Malu di liatin anak anak tau!" Ucapku

"Biarin, blee." Ucapnya sambil menjulurkan lidah kepadaku

Orlando, Lira serta Keyra yang melihat itu ikut tertawa melihat kelakuan dua orang tuanya.

Sudah 8 tahun kami hidup damai tanpa adanya masalah yang datang, kami sangat sangat menikmati kehidupan kami yang sekarang. Di kelilingi anak anak kami yang perlahan tumbuh tanpa kami sadari.

Seringkali Lucia, Revan dan Fabion datang untuk berkunjung. Lucia melihat Lira dan Keyra serta Revan yang sibuk memanjakan Orlando cucu laki lakinya. Dan Fabion? Menjadi paman yang sangat memanjakan ketiga ponakan nya.

"Mami aku sama Keyra berangkat yaa, takutnya telat." Ucap Lira sambil mengambil tas.

"Okey sayang, tiati yah. Di sekolah jangan lupa bekalnya di makan." Ucapku sambil mengusap kepala keduanya. "Emang gak mau di supirin aja?" Tanyaku.

Mereka berdua tersenyum lebar. "Gak usah mi, udah lancar kok kita."

"Yaudah deh, yang fokus nyetirnya ya. Muahh dah sayang." Sambil mengecup kening keduanya.

Dave selesai dengan makanan nya dan segera mengambil jasnya. "Aku juga berangkat ya sayang, Orlando bareng aku kok." Ucap Dave.

"Udah kan Lando?" Tanya Dave sambil memasang jas hitamnya. Orlando merapikan rambutnya dan berdiri dari kursi. "Papi aja yang kelamaan."

Melihat tingkahnya yang sangat cool, aku dan Dave hanya bisa tatap tatapan. "Ini nurun dari Dave pasti." Ucapku yang tertawa kecil.

"Ayo Dave kecil." Ucap Dave sambil jongkok dan mencubit pipi Orlando.

"Aku berangkat ya sayang. Love u." Dave mengecup bibirku dengan lembut.

"Hati hati yah, yang fokus kerjanya sayang." Ucapku.

Orlando melihat kearah kami dan memasang raut muka jijik yang terpampang nyata disana. "Aku masih 9 tahun dan harus melihat ini."

-*-*-*-*-

Selesai mengantar Dave dan Orlando ke depan, aku kembali masuk ke dalam rumah. Berjalan pelahan lahan ke dalam kamar.

"Nyonya Quinziiy, apa ada yang nyonya perlukan?" Tanya salah satu maid di rumah.

Aku berhenti dan berfikir sejenak apa yang akan aku lakukan hari ini, sampai aku terfikir untuk menjenguk seseorang. "Tolong siapkan supir dan mobil untuk saya ya, saya mau pergi hari ini." Ucapku ke maid.

Maid itupun mengiyakan permintaan ku dan segera menyiapkan supir serta mobil. Aku bergegas ke kamar, mandi dan bersiap siap.

"Aku harus menjenguk nya lagi hari ini." Ucapku sambil memakai parfum dan mengambil tas.

"Bill, kamu hari ini ikut sama saya yah, saya takut berpergian tanpa pengawal." Ucapku pada salah satu bodyguard di sini.

Bill mengangguk dan masuk kedalam mobil. "Kalau ada yang tanya, bilang saya pergi bertemu seorang teman hari ini." Ucapku lalu masuk ke dalam mobil.

"Baik nyonya." Ucap maid itu sambil menundukan pandangannya.

" Ucap maid itu sambil menundukan pandangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


~~~~~~


Vote and Comment

Love yaa!!

30 November 2020


-Next Chapter 45-




A Beautiful Revenge For QuinziiyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang