3-6 [Boneka Kenangan Otomatis dan Tentara]

63 12 0
                                    

Violet memeluk surat-surat pemuda yang telah dikembalikan pada saat dia menangis, sebelum memasukkanya ke dalam tasnya dengan hati-hati.

Dengan berdiri tegak, dia memulai untuk memakai perangkat komunikasi, "Saat ini, saya akan kembali. Tolong beritahukan saya di mana tempat perhentian unit transportasi. Dan juga, ini sedikit egois, tapi saya akan membawa semuanya, jadi tolong.. ijinkan saya untuk membawa satu mayat dengan saya."

"Saya tahu, meski ini kurang memuaskan, tidak ada pilihan lain. Saya mengerti. Saya tidak.. selalu melakukan ini, jadi.. ya, tolong. Terima kasih banyak."

Dia berbicara tanpa perasaan, seolah-olah sedang berada di kantor. Namun, saat dia membawa mayat Aiden Field sekali lagi, dia memeluknya jauh lebih ringan dari dulu, sama sekali tidak terganggu oleh noda darah yang berbekas pada baju putihnya.

"Tuan, saya akan mengantarmu pulang." Dia mengatakan pada anak laki-laki yang tersenyum dengan mata terpejam itu.

"Saya pasti akan.. mengantarmu pulang." Dalam percakapan yang tanpa ekspresi, bibirnya yang merah sedikit bergetar.

Merangkul pemuda itu, dia diam-diam meninggalkan pondok. Dari balik hutan, tembakan dan jeritan masih bisa didengar, tetapi Violet tidak kembali. Perusahaan amaunensis dan perusahan pos memiliki hubungan dekat. Surat-surat dikeluarkan itu biasanya dipindahkan oleh tukang pos, tetapi karena yang satu itu dikirim dari negara yang jauh dan sedang berperang, Boneka Kenangan Otomatis menyampaikannya secara pribadi.

Di daerah pertanian yang indah menantang sawah emas. Dia bisa paham bahwa itu adalah kota pedesaan yang sesuai dengan dugaan Aiden, kompilasi meratapi diri dan mengatakan bahwa dia ingin kembali ke sana. Bahkan saat Violet, orang luar, mengintip dari balik kereta gerbong, setiap orang yang lewat menyapanya.

Ke tanah yang lembut itu, dia membawa pesan yang diterima. Tujuannya adalah tempat lahir Aiden Field.

Violet melaporkan semuanya kepada pasangan tua yang telah menjawab dari balik pintu, mengirimkan surat itu- mengirimkan dia- kepada mereka. Dia kemudian mulai memberitahu mereka tentang saat-saat terakhirnya, tidak tertinggal detail apa pun.

Maria, gadis yang ilusinya pernah dilihatnya sebelum dia menginggal, juga ada di sana. Mereka mendengarkan ceritanya sambil meneteskan air mata, tidak membantah sepatah katapun. Percakapan citra anak laki-laki yang tercetak di hati mereka agar tidak pernah dilupakan.

Gadis itu, tersandung saat menerima surat Aiden.

"Kenapa? Kenapa dia harus mati?" ia bertanya kepada Violet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa? Kenapa dia harus mati?" ia bertanya kepada Violet.

Violet tetap diam, tanpa menjawab pertanyaanya apa pun. Meskipun dia suka tanpa ekspresi dan hanya akan mengatakan apa pun yang perlu dia lakukan terus terang, dia akan kehilangan kata-kata saat dipeluk oleh wanita yang menangis pada saat dibutuhkannya.

"Terima kasih."

Itu adalah hal yang tak terduga untuk didengar.

"Kita tidak akan pernah melupakan kebaikanmu."

Seolah tidak terbiasa dipeluk oleh seseorang, Violet merasa sulit dan tersentak dengan cara yang aneh.

"Terima kasih.. sudah membawa anak kami kembali"

"Terima kasih.."

Dia menatap wanita yang mengucapkan rasa syukurnya sambil menangis – pada Ibu Aiden. Bagi Violet, rasanya tak tertahankan lagi, dan dia menjawab dengan lemah, "Tidak.. tidak.." lautan air mata menyebar dengan lembut di dalam bola mata biru yang tamak dia.

"Tidak.."

Lautan berubah menjadi tetesan cahaya tunggal dan menyusuri pipinya yang putih.

"Saya meminta maaf.. karena saya tidak dapat melindunginya."

Itu bukan kata-kata dari Boneka Kenangan Otomatis Violet Evergarden, tapi dari seorang gadis kecil.

"Maafkan aku karena membiarkan dia mati."

Tidak ada yang menyalahkannya. Meskipun Maria, yang tadinya mengatakan kenapa? tidak menganggap Violet salah.

"Saya minta maaf..." Violet terus meminta maaf berulang kali dengan suara pelan.

"Saya minta maaf..."

"Terima kasih."

Tidak ada yang menyalahkanmu, Violet Evergarden

Chapter 3 Selesai

Violet Evergarden - Kana Akatsuki [Light Novel] Vol. 1 ✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang