Pernah terpikirkan, banyak sekali ketimpangan di dunia ini.
Kemudian semuanya saling tumpang tindih.
Banyak dari kegagalan satu visi itu yang kemudian menimbulkan percikan.
Lalu perbedaan stigma dalam setiap individu.
Mereka yang sama, akan berkumpul. Dan yang berbeda, akan mencari teman yang sama. Saling membuat kubu, lalu sibuk mencari celah musuh.
Setelah itu seolah lupa diri, kalau manusia itu bisa terjebak omongan sendiri.
Kemarin mencela si ini, eh besoknya menjelma seperti kloningan si ini.
Begitu saja terus.
Lucu, sebab fenomenanya memang sudah banyak sekali.
Kau tidak perlu sibuk mencari nama untuk kau kambing hitamkan dalam otakmu. Cukup lihat dirimu sendiri.
Apa kau juga begitu? Cari tahu jawabannya sendiri.
Kadang tanpa sadar, hidup ini sudah terlalu banyak mengurusi orang lain.
Menunjuk ini benar, itu salah. Orang ini baik, orang ini buruk.
Merasa pantas mengokohkan argumen yang juga belum tentu benar.
Minim kapasitas, tapi berani sekali mengkritisi.
Parah lagi, banyak mencela.
ㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤKita tidak bisa memaksa orang untuk sama. Itulah hal yang akhir-akhir ini membuka mata kalau sudah terlalu jauh.
Berhenti jadi Tuhan bagi sesama.