Tittle : Tertangkap
Genre : Drama
Char : Victor Glanz, Bloody Queen(Mary), Joseph Desaulnier, Aesop Carl, Emily Dyer, Miss Nightingale, Tracy Reznik, Luca Balsa, Andrew Kress, Eli Clark, Helena Adams, Naib Subedar.Mungkin ada yang bertanya-tanya dimana Victor berada. Jadi kubuat chapter ini biar jelas. '-')
______________________________________Seperti yang semua tahu, layaknya peraturan tak tertulis, kediaman bangsawan ini terpecah menjadi 2 kubu, yaitu kubu pemburu dan kubu penyintas. Dari tempat tinggal, gaya hidup, dan karakteristiknya amat kontras diantara 2 kubu itu. Para penyintas tinggal didalam Oletus Manor sementara untuk pemburu ditempatkan di Phantom Castle. Tentu mereka tidak boleh tinggal ditempat yang sama seperti peraturan yang telah ditetapkan, bahkan nyaris tidak ada interaksi diantara keduanya selain dalam match. Bukan berarti mereka saling membenci, namun ada tembok pembatas bernama kesenjangan sosial yang menghalangi karena peraturan-peraturan yang dibuat. Di Oletus Manor kita biasa melihat hidup antar penyintas yang sederhana namun harmonis penuh kehangatan.
Tapi hal itu tidak berlaku disini. Di Phantom Castle semua berbanding terbalik dengan yang ada di Oletus Manor. Tempat ini diselimuti kemewahan dengan individu yang hidup masing-masing. Phantom Castle mempunyai atmosfer yang lebih berat, bahkan cendenrung mencekam dengan tempat yang lebih luas, bahkan terlalu luas hingga dapat membuat siapa saja merasa kecil disini, khususnya untuk para survivor yang menginjakan kaki disini. Tempat ini dapat memberikan perasaan mengintimidasi pada mereka.
Victor bahkan harus menelan ludahnya berkali-kali tiap mendengar langkah yang akan datang kearahnya. Cepat-cepat ia bersembunyi sebisa mungkin, tidak ingin keberadaannya ditemukan oleh pemburu manapun saat ini. Memeluk anjingnya, kaki tukang pos ini tentu gemetaran tapi memaksakan diri untuk tetap berdiri teguh pada pijakan dibawahnya. Tujuannya kesini adalah untuk mencari Edgar, tentu saja.
Meski hal yang tidak diketahui Victor adalah beberapa saat yang lalu pelukis yang dicarinya itu telah ditemukan oleh Luca dan juga Andrew. Andai saja ada yang memberitahunya, Victor benar-benar berharap dapat segera pergi dari sini dan kembali ke Oletus Manor.
"Rupanya ada penyintas yang tersesat kemari". Suara merdu namun arogan itu sedikit membuat Victor berjengit dan membalikan tubuhnya dengan takut. Didepannya kini sang Bloody Queen menatapnya dari atas kebawah dengan cukup intens lantas mengulurkan jemarinya untuk mengangkat dagu si tukang pos yang gemetar. "Kau, apa yang kau cari disini? Ini bukan tempat yang pantas untuk penyintas sepertimu berada".
Victor menggeleng takut lantas mundur, lalu menuliskan sesuatu pada buku catatannya dan menunjukan itu pada sang Bloody Queen. Mary tersenyum lebih ramah setelah membacanya, "Kau hanya ingin berkeliling untuk melihat-lihat? Sesuatu yang sedikit berbeda?".
Kali ini Victor mengangguk, lalu kembali menuliskan sebaris kalimat.
'Kuharap kehadiranku tidak mengganggu siapapun'.
Bloody Queen tersenyum pada tukang pos itu lantas menariknya berjalan, "Sudah dengar soal drama Bella Donna pada essence ke-3 yang sudah dibuka?". Victor menggeleng menatapnya kebingungan, oh salahnya karena terlalu sibuk mengurus masalah penyintas ilegal sampai lupa untuk melihat event kali ini. Menyadari ketidaktahuan tukang pos itu, Mary kembali melanjutkan, "Aku peran utamanya sebagai Madam Bella, lalu Joseph sebagai DM. Tidak hanya pemburu, penyintas juga terlibat, kau salah satunya, sudah melihat bagaimana kostummu?".
Lagi, tukang pos itu menggeleng lalu menunduk. Harusnya ia sedikit meluangkan waktunya. Mary menghentikan langkahnya yang membuat Victor mau tidak mau ikut berhenti. Kini mereka berada didepan pintu kaca yang mengarah ke halaman luar dengan kanopi yang menghalangi cahaya matahari untuk langsung mengenai kulit. Pemburu itu mempersilahkannya untuk duduk dikursi santai, kursi yang sebenarnya terlalu besar dan tinggi untuk penyintas sepertinya. Benar juga, kaki pemburu itu kebanyakan panjang-panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paradigmatic Scenario [Identity V]
FanfictionDunia tidak adil bukan? Mereka tidak pernah berpihak padamu, ya benar. Kau tersingkiran, layaknya sampah tak berharga.. Semua diskriminasi, penghinaan, rasa sakit telah kau lalui. Tapi apa yang kau dapat setelah berjuang sejauh itu? Dunia tetap sam...