"Eh si arsha sama si Miska kemana dah?" Ucap lita yang tidak melihat arsha dan Miska di sekumpulan Genk nya ini
"Tadi sih si arsha katanya ada urusan bentar, Audah urusan apaan" ucap Rara selaku sahabat sebangkunya. Apaan si sahabat sebangku?
"Si Miska?" Tanya Lita
Semua orang yang duduk di sana melihat ke arah Asta yang sedang khusyu dengan makanannya, ya mereka sekarang berada di kantin berhubungan istirahat jadi ke kantin lah
"Woy Asta, kemana si miska?" Tanya Dina yang tumben sekali bertanya
Bukannya menjawab Asta malah semakin khusyu memakan makanannya. Sampai akhirnya merasa di perhatikan oleh sahabat nya asta mendongak menatap orang yang semeja dengannya saat ini
"Kenapa ngeliatin gue kaya gitu?" Tanya nya dengan watados(wajah tanpa dosa)
Rara dan lita menatap dengan wajah datar, Asta jika sedang makan begitulah tidak pernah memperhatikan sekitarnya bahkan jika ada yang menculik nya mungkin dia masih tidak sadar
"Miska kemana?" Ucap dina mencoba untuk bisa Sabarr dengan sikap asta
"Owhh siu miskwa diuwa kuatanya mwau keu two.. uhuk uhukk" melihat Asta tersedak heboh seperti itu Dina langsung memberikannya minum, kadang Dina heran mengapa dirinya mempunyai sahabat yang absurd seperti Asta?
"Telen dulu baru ngomong entar tersedak Asta sayang" ujar Rara yang sibuk dengan ponselnya
Asta berdecak sebal "pala lo peang, Udah anjer"
"Oh iya si Miska ke toilet dulu katanya"
"Ngapa ga lo temenin? Dia kan abis keserempet kemaren"
"Gue udah nawarin dia buat gue temenin, tapi kata dia ga usah" jawabnya santai"Terus kalo dia kenapa Napa gimana?" Tercetak jelas kehawatiran Dina terhadap Miska, Dina memang mudah panik dan khawatir seperti itu apalagi terhadap sahabatnya
"Tenang gua ga papa ko" Dina, Rara, Lita dan Asta menoleh ke sumber suara mereka melihat Arsha yang memapah Miska menuju ke meja mereka
Saat mereka berdua duduk langsung mendapat intro dari Dina
Dengan wajah seriusnya Dina bertanya
"kalian dari mana?""Kan gue udah bilang tadi woy" ucap Rara yang di tanya siapa yang menjawab siapa
"Iya gua juga dah bilang tadi" ucap Asta ikut ikutDina menatap Rara dan Asta sengit "gue ga nanya sama kalian"
"Dari mana kalian?" Tanya Dina sekali lagi dikarenakan tadi terpotong
Arsha dan Miska saling menatap bingung untuk mengasih jawaban
"Kenapa saling tatap? Jawab" desak Dina
"Kan tadi gue udah bilang ke si asta, yakan ta" ucap Miska sambil menatap ke arah asta
Asta yang di tanya hanya mengangguk mengiyakan, ya karna sibuk makan jadi dia hanya merespon seperti itu
"Oke, terus Lo?" Ucap dina beralih menatap arsha
"Ha?" Ucap arsha dengan mengangkat kedua alisnya " gue.. tadi di panggil Bu su..si" sambung asrha ragu
Dina mengangkat setengah alisnya. Sepertinya Dina tidak percaya dengan alasan arsha, bisa mampus arsha kalo Dina curiga bahwa arsha berbohong, Dina kan tidak suka ada orang yang bohong mau besar atau kecil masalah itu kita harus jujur katanya, walau kadang jujur itu menyakitkan atau membuat malu
"Jadi urusan Lo itu di panggil Bu Susi? Ohh okedeh" ucap dina kemudian membuat arsha cengo
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Puitis and si otak Rumus
Dla nastolatkówBagaimana rasanya di ajarkan oleh siswa ganteng juga pintar, yang sangat di sayangi oleh guru guru. Mungkin kalian akan menerima nya dengan senang hati. Tetapi justru itu suatu mimpi buruk bagi Arsha Arsha siswi SMA yang berasal dari kelas X IPA 2...