Prolog

748 40 11
                                    

Hidup di negara asing memang hal yang cukup menakutkan bagiku. Terlebih karena aku benar-benar buta akan tulisan ataupun bahasa dari negara itu. Berbekal sebuah tekad, aku bersyukur karena bisa menjalani semuanya dengan baik.

Sebelumnya aku tak pernah menyangka jika suatu saat aku dipertemukan dengan pria ramah yang membuatku merasa jika aku tak sendirian.

Cinta? itu mungkin terdengar sangat lucu untukku. Semuanya terlalu bertolak belakang--bagai kedua kutub magnet yang saling menolak. Aku tak bisa menampik jika aku memang benar-benar sudah terjatuh terlalu dalam pada pesonanya.

Bertepuk sebelah tangan? tentu saja tidak. Dia tahu dan bahkan membalas perasaanku. Hanya saja, aku tak yakin semua ini akan bertahan lama. Terlebih karena terlalu banyak perbedaan antara kami berdua.

Hingga suatu ketika aku menjauh darinya secara perlahan--membuatnya terbiasa dengan ketidakhadiranku. Namun semakin aku berusaha menjauh, malah aku yang tersakiti. Terlebih saat rentetan pesan yang dia kirimkan mulai memenuhi aplikasi pesan di ponselku.

Aku yakin jika tak semua perbedaan bisa membuat 2 pihak berselisih. Namun perbedaanku dengannya benar-benar tak pernah bisa disatukan.

Aku hanya ingin berterimakasih karena dia sudah memberikanku banyak sekali kenangan manis meski pada akhirnya, aku perlu merelakanmu.

Kalian tahu bukan? cinta yang luar biasa adalah cinta yang bisa merelakan--meskipun itu akan sangat menyakitkan, tapi cinta juga tak akan pernah bisa dipaksakan. Lagipula sainganku benar-benar ribuan bahkan mungkin jutaan manusia di muka bumi ini.

Aku hanya senang karena dia menjadi bagian terbaik dalam hidupku.

Untuk Lee Taeyongku, siapapun yang menemanimu, aku harap dia adalah orang yang baik.

* * * * *


Sesuai permintaan kim_yongrien wkwk. Seperti biasa, setiap malming.


29 Aug 2020

Best partTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang