☠️☠️☠️
"Hoi, wanita."
Robin menoleh karena menyadari hanya dirinya yang ada disitu. Hei, dia belum setua itu untuk dipanggil 'wanita'.
Sedetik kemudian, gadis itu baru sadar kalau ia belum memperkenalkan diri pada pemuda dengan luka sayatan di mata kirinya tersebut. "Ah, namaku Robin."
"Kenapa kau ada di ruang guru?" Tanya Zoro penasaran. Zoro memasukkan kedua tangannya ke saku celana seragam. Keduanya kini tengah dalam perjalanan menuju kelas XI IPS-1.
Robin tersenyum. "Terkadang, ada beberapa hal yang tidak harus kau ketahui, Roronoa Zoro."
Zoro mendecih kesal. Gadis ini yang terlalu pintar atau dirinya yang memang bodoh. Dari tadi, ucapannya terlihat sangat berbobot.
"Sudah berapa lama kau berputar-putar mencari kelas XI IPS-1, Roronoa~kun?" Tanya Robin.
Zoro berdecak. Kenapa gadis ini bertanya seperti itu, sih? Zoro merasa harga dirinya terkoyak. "Aku izin ke toilet dari jam ke-3."
Robin mengulum senyumnya. 'Lelaki yang lucu.' Pikir Robin.
"Kau tidak bertanya jalan pada orang-orang yang kau lewati?" Robin bertanya lagi. Persis seperti seorang ibu yang menanyai anaknya ketika pulang terlambat dengan alasan tersesat.
"Sudah. Hanya saja petunjuk mereka tidak jelas." Zoro menjawab cuek sambil memalingkan muka. Ini memalukan. Di hari pertamanya sekolah, ia sudah ketahuan tersesat.
"Fufufu... Kau lucu." Robin sudah tak kuasa menahan tawa kecilnya.
"Cih!"
Hening. Keduanya tidak punya topik untuk dibicarakan.
"Ah iya, Roronoa~kun.." Robin menoleh ke arah Zoro.
Nihil. Pemuda kekar itu sudah tidak ada di sampingnya.
"Roronoa~kun?"
Robin memutar tubuhnya dan melihat kebelakang. Mencari keberadaan makhluk yang sepertinya mudah tersesat itu. Tidak ada.
Ia berbalik dan menghampiri belokan yang tadi sudah terlewati. Mungkin pemuda itu berbelok kesana.
"Kemana wanita itu? Apa dia tersesat?" Zoro menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia terus melihat sekitar, berharap bisa menemukan Robin.
"Fufu... Apa yang kau lakukan disini, Roronoa~kun?" Tanya Robin yang kini sudah berada di belakang Zoro. Benar dugaannya, Zoro berbelok ke tikungan menuju gedung IPA.
Zoro memutar tubuhnya dan menghadap Robin. "Kau tersesat, ya? Menyusahkan saja." Ejek Zoro.
Robin mengerutkan dahi samar. Apa tidak terbalik? Ia lalu tersenyum tipis. "Fufufu... Bukannya kau yang tersesat, Roronoa~kun?"
Zoro terdiam. 'Sial, Penyakit buta arahku kambuh disaat yang tidak tepat.' Umpat Zoro dalam hati. Bagaimana bisa ia tidak sadar kalau dirinya sendiri lah yang tersesat?
"Nah, ayo kita kembali ke kelas." Robin menarik lengan baju seragam milik Zoro pelan supaya pemuda itu mengikutinya. Takut-takut pemuda itu menghilang lagi.
Zoro mengikuti dengan kaku. Masih merasa malu karena kejadian tersesat tadi.
"Bagaimana kalau nanti istirahat, kau dan aku keliling sekolah? Kau belum hapal tempat-tempat di sekolah ini, makanya tersesat." Robin tersenyum manis ke arah Zoro. Rasanya kasihan juga kalau membiarkan Zoro setiap hari tersesat karena tidak tahu tempat-tempat di One Piece Senior High School.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece Senior High School
Hayran Kurgu(Amazing cover by : @williamsoekotjo) One Piece Senior High School. Sekolah yang terdiri dari jurusan IPA dan IPS. Berisi siswa-siswi absurd tingkat dewa dan juga beberapa guru yang suka guyon memakai jokes bapak-bapak, garing parah, sampai muridny...