The story

25 7 3
                                    

“HOI! Diem diem aja lo kayak blm makan setahun”

“heh! Bisa gak sih lo gak usah pukul di meja, gw kaget anjir”

“gak bisa tuh”

Aera memutar bola matanya malas menanggapi temannya yang satu ini. Dia bernama Park Jisung. Seorang lelaki yang sudah menjadi temannya dari kecil hingga saat ini. Walau dia memiliki muka yang sangat imut, namun sifatnya bertolak belakang. Ya seperti yang kalian lihat, dia nyebelin sama seperti haechan dan Jeno.

“muka lu napa dah tong, kek baju yang belum di setrika aja”

“berisik chan asli” kataku dengan malas.

“Oh pasti karena pelajarannya pak choi nih. emang tuh guru random banget heran gw”

“Masa ya tadi ada ulangan mendadak anjir mana gw gak paham materinya”

“kemarin aja gw tiba tiba ada presentasi dadakan plus kuis yang soalnya susah kek masalah hidup”

“julid bener mulut lo chan, ketauan mampus lo"

“jahat ya kamu syg sama aku”

“anjir”

Dua lelaki itu ialah teman Aera yang lainnya yaitu Lee haechan dan Lee jeno. Dua anak yang sifatnya tak jauh berbeda. Jeno adalah teman semasa kecil sama seperti Jisung namun berbeda dengan haechan yang berteman dengan Aera dari masa akhir SMP.

“mending ke kantin yuk laper nih gw.” Sahut jisung yang sepertinya sudah tak sabar untuk menyantap makanan di kantin.

——————— ☬꧂————————

Seperti biasa, kantin sangat ramai oleh siswa siswi yang sedang beristirahat. Entah itu makan, belajar atau sekedar mengobrol saja. Aera hanya menyantap makanannya dan mendengarkan segala kericuhan oleh ketiga temannya ini. Namun tiba tiba, Jus jeruk membasahi tubuhnya. Aera pun tidak kaget karena dia tau siapa pelakunya yaitu Herin dan teman-temannya.

“upss maaf gak sengaja, gw kira gak ada orang disini” kata Herin dengan nada mengejek

“sumpah ya lo rin kalau mau caper gak usah disini. Ntar gw siapin tempatnya” sahut Jisung

“untung cewek lo kalau bukan udah gw buat lo babak belur” kata Jeno

“sung, jen sabar jangan emosi dulu” kataku sambil menenangkan mereka

“weh santai dong bro, cewek nih masa lo lawan”

Jeno sangat emosi sekarang karena musuh nya, Bangchan datang untuk membela herin dan kawan kawannya. Aera membawa ketiga temannya untuk pergi dari situ. Jika tidak, mereka akan berkelahi di sekolah dan dia tidak akan membiarkan itu terjadi.

Kini mereka sedang berada di UKS. Haechan, Jeno  sangat marah terutama Jeno karena Aera tidak melawan herin dan teman-temannya. Jisung memberikan Hoodie nya kepada Aera dengan alasan  agar dia tidak kedinginan.

“lain kali gak usah diem begitu aja. Lo bales kek atau gimana gitu”

“udah jen gw gapapa kok. Makasih ya”
——————— ☬꧂————————

Aera merebahkan dirinya di kasur sambil Mendengarkan musik Don’t run away by motte. Aera tertawa dengan puas sebab perbincangannya dengan teman temannya. Kapan lagi dia melihat Haechan di jahili oleh jisung dan jeno. Mereka membahas tentang foto haechan yang sangat lucu. Aera sudah tidak kuat menahan perutku yang sakit karena tertawa.

Tanpa di sadari hari kini sudah mulai malam. Untung saja tugas yang diberikan guru  sudah di kerjakan oleh Aera tadi siang. Aera mendengar suara ribut di ruang tamu. Mungkin kedua orang tuanya sudah pulang. Dia turun ke dapur untuk mengambil beberapa makanan tanpa mempedulikan kedua orang tuanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang