Braakkk
Seorang pria jatuh tersungkur menghantam barang barang yang ada disana. Tangannya yang terikat terkepal, wajahnya merah menahan amarah yang sudah menggebu gebu di kepalanya.
"Beraninya kau!" Pria itu menatap tajam ke arah wanita yang kini berjalan ke arahnya dengan smirk yang bertengger di bibir merahnya.
"Seharusnya dari dulu aku melakukan ini" Wanita itu terkekeh terus maju mendekati pria tua itu.
"DASAR ANAK TIDAK TAU DIRI KAU KIM YERIM! BERANINYA KAU MELAKUKAN INI!"
"Sshhtt" Telunjuk wanita itu yang bernama Kim Yeri kini berada di mulut hitam pria ini. "Jangan sekarang berisiknya. Nanti saja kalau aku sudah mengulitimu. HAHAHAHA"Pria itu jadi menegang. Menelan salivanya susah payah mendengar apa yang dikatakan wanita gila yang didepannya.
"Ka-kalau kau melakukan itu maka kau akan masuk penjara!" Pria itu tersenyum remeh ketika melihat Yeri didepannya ini nampak ketakutan setelah mendengar ancamannya.
Tapi sedetik kemudian dia malah tertawa terbahak bahak. "HAHAHAHA......HAHAHAHA AKU? TAKUT? HAHAHAHA"
"Bagi ku itu tidak masalah sama sekali. Asalkan kau mati ditanganku!" Kata Yeri menatap tajam lawan bicaranya tanpa ada rasa ketakutan sama sekali.
Ia mengeluarkan pisau kecil dari celananya kemudian menggoreskan ke tangannya sehingga mengeluarkan cairan merah hingga menetes.
"Lihat darahku sangat cantik bukan warnanya?" Yeri menatap kagum ke arah darah yang menetes dari tangannya lalu beralih menatap ke pria itu. "Aku jadi penasaran bagaimana rupa darah mu."
"Baiklah mari kita bermain!" Ia tersenyum sambil mengacungkan pisaunya tepat ke depan wajah pria itu.
"YAK! KAU GILA! KAU BENAR BENAR ANAK YANG SUDAH TIDAK WARAS!" Pria itu berteriak sambil memundurkan badannya mencoba menjauhi wanita itu.
"Hei jangan menjauh"
Seraya pria itu mundur Yeri maju terus secara perlahan sambil memainkan pisau kecilnya."KAU HARUSNYA MATI SAJA DARI DULU! SEHARUSNYA DULU AKU BUNUH SAJA KAU DENGAN WANITA JALANG ITU!"
"KAU ANAK ANJING! AKU MENYESAL TELAH MEMBIARKANMU HIDUP!"
Langkah Yeri terhenti. Tatapannya berubah jadi sendu. Tiba tiba ia menangis bahunya sampai terguncang tak karuan.
"Ka-kau benar...a-aku memang tidak pantas untuk hidup...hah kau benar..."Mendengar itu, pria ini tersenyum mengetahui kelemahan wanita didepannya.
"Maka biarkan aku yang membunuhmu susul eommamu yang sudah bahagia disana. Kau tidak pantas hidup di dunia ini. Kau pantasnya berbahagia disurga. Atau di neraka""Kau benar...harusnya kau membunuhku..." Dengan gemetar tangan putih wanita itu memberikan pisau kecilnya ke pria itu.
Srett
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION
Fanfiction"Pisau ini lebih menarik dibandingkan dirimu" -Y "Aku menyukaimu sama seperti kau menyukai pisau mu" -J "Aku menyukainya, Tapi baginya aku hanyalah seorang hyung" -T