'Quand il me prend dans ses bras,Il me parle tout bas,
Je vois la vie en rose'
[Hold me close and hold me fast
This magic spell you cast
This is la vie en rose]
🥀
Jaehyun tampak tidak bergairah seperti biasanya. Dia hanya mondar mandir di pelataran toko, tidak ada yang benar benar dia perhatikan, bahkan bunga bunga yang berjejer di sekitarnya seolah hanya pajangan biasa.
"Hey!" Seseorang menepuk pundaknya. Rupanya Rosè yang sejak tadi sudah geram melihat tingkah Jaehyun.
"Kau kenapa?" Jaehyun hanya menggeleng seolah tidak terjadi apa apa. Rosè yang melihat respon itu ikut merasa acuh.
"Baiklah, aku akan meninggalkan toko setelah ini, aku ada janji dengan temanku" Jaehyun hanya mengangguk ngangguk mendengarnya seolah tidak peduli.
"Ah, aku titip ini" Rosè meletakan setangkai bunga mawar merah di tangan Jaehyun. Jaehyun hanya mengernyitkan dahinya.
"Seseorang akan datang setiap pukul 4 sore, katakan jika hari ini aku sibuk"
"Ah, dan satu lagi" Jaehyun masih terpaku, hanya pasrah menerima oceha Rosè.
"Katakan padanya, aku tidak akan berhenti memberinya bunga seberapa keraspun dia menolak"
Jaehyun kembali mengangguk dan pasrah mendapat titipan dari Rosè.
Jaehyun memperhatikan setangkai mawar merah di tangannya. Cantik, apa Rosè sedang jatuh cinta?
🥀
Setelah mendapat kunjungan dari Johnny. Keadaan Doyoung menjadi lebih baik dari sebelumnya. Setidaknya ada seseorang yang peduli terhadapnya ketika dirinya sedang terpuruk. Ya, hanya Johnny suh satu satunya teman terbaiknya. Pekerjaan Doyoung hari ini terasa ringan dari sebelum sebelumnya. Setelah mendapat kabar dari Johnny, direktur Lee memberikannya sedikit toleransi agar pekerjaanya tidak terlalu berat. Dan begitulah hari harinya sekarang, dapat dia lalui tanpa beban.
Jam di pergelangan tangannya menunjukkan hampir pukul 16:00. Doyoung sedikit berlari tergesa gesa. Bukan karena takut tertinggal bus. Doyoung selalu ingin memastikan apakah orang yang sering dia lihat itu ada? Setelah Doyoung memastikan dengan baik jika orang itu benar benar tidak ada, Doyoung benar benar akan pulang tanpa melewatkan jadwal kedatangan bus yang selalu datang tepat pukul 16:15.
Tepat pukul 16:00 Doyoung sudah berdiri di depan toko bunga itu.
"Grüßie!"¹ teriaknya. Seseorang dari dalam toko menghambur membawa setangkai mawar merah.
"Oh, hal..lo" orang yang menghampiri Doyoung rupanya bukan gadis menyebalkan yang sering dia temui.
"K-kau?" Tanya Doyoung yang entah kenapa tiba tiba menjadi kaku.
"A-ah, ini" Jaehyun tidak kalah kikuk serta menyodorkan setangkai bunga mawar di tangannya.
"Apa kau si pria pukul 4 itu?" Tanya Jaehyun lagi.
"Eh?" Doyoung mengernyitkan dahinya
"Ini, titipan.." mawar merah itu masih bertanggar pada tangan Jaehyun
"Ah, si gadis mawar itu? Ck" Doyoung masih belum menerima mawar itu.
"Katanya, dia ak-"
"Akan tetap memberiku bunga meskipun aku menolak?" Potong Doyoung seolah sudah tahu apa yang akan di ucapkan oleh Jaehyun.
"Y-ya" bunga itu masih ada dalam genggaman Jaehyun.
"Sudah ku katakan aku tidak suka bunga" Jaehyun mengernyitkan dahinya, tidak mengerti. Seingatnya Rosè mengatakan jika pria ini kerap kali sering datang pulul 4 ke toko bunga ini. Jika tidak untuk membeli bunga, lalu untuk apa?
"Eh? lalu kenapa kau selalu datang ke sini setiap pukul 4?" Tentu saja Jaehyun langsung bertanya tanpa basa basi.
"A-aku, aku hanya mencari seseorang" Doyoung menggaruk sedikit kepalanya yang tidak begitu gatal.
"Ah.. Rosè tidak ada hari ini, dia sedang sibuk" Ya, siapa lagi yang terbesit dalam benak Jaehyun jika bukan Rosè yang di cari oleh orang ini? Rosè satu satunya orang yang selalu ada di toko ini, karena tidak mungkin dia mencari bibi Jung, kan?
"Tidak, bukan dia yang aku cari"
"Lalu?"
"Seseorang yang pernah bekerja di sini" Jaehyun lagi lagi mengernyitkan dahinya. Apakah ada orang lain selain Rosè dan bibi Jung yang pernah menjaga toko ini?.
"Ah, aku tidak tahu siapa yang kau maksud. Tapi mungkin aku bisa membantumu untuk mencari tahu siapa yang kau cari"
"Tidak, tidak usah" entah kenapa ada perasaan canggung diantara keduanya
"Aku sudah menemukannya" lanjut Doyoung kemudian. Lalu Doyoung mengambil setangkai mawar pada tangan Jaehyun yang membuat Jaehyun sedikit tersentak dan bersemu. Kecanggungan kembali menyelimuti keduanya, namun Jaehyun tanpa ragu mengulurkan tangannya
"Jung Jaehyun"
dengan senang hati Doyoung meraih tangan itu "Kim Doyoung".
Keduanya saling menatap dan tersenyum, seperti ada bunga mawar yang tumbuh dan bermekaran di sekitar mereka, ah je vois La Vie en rose.
🌹
fin.¹ (Hallo)