🌜Back to Work🌛

264 27 7
                                    

☁️

Pagi ini aku terlalu repot karna aku harus menyiapkan semua peralatan Zahra karna hari ini Putri ku itu akan sekolah di hari pertamanya, yang aku tanggap dari semalam adalah Dia sangat antusias untuk kesekolah hari ini, sepanjang malam dia selalu bercerita ke Abinya dan Mas Alif menanggapinya dengan bahagia.

Aku menyiapkan semua bekal makan siang Zahra, Susu, Obat dan Inhaler yang gak boleh ketinggalan. Sedikit lega bahwa Mbak Eni mau menjaga Zahra saat Aku dan Mas bekerja, bahkan Mbak Eni berucap bahwa dia sangat merindukan Zahra 5 hari tidak bertemu dan berkomnikasi.

"Sayang.. "ucap Mas Alif kepadaku yang sedang menyiapkan makan Siang.

"Iya Mas, kenapa? "tanyaku tanpa menatapnya.

"sibuk sekali si pagi ini"ucap Mas Alif yang saat aku melirik wajahnya, Mas Alif memperlihatkan wajah cemberutnya.

"iya dong Mas, hari ini adalah Hari pertama Zahra masuk sekolahnya dan Hari dimana Aku kembali bekerja"ucapku mengusap lembut pipi suamiku itu.

"Makasih ya sayang, telah menerima Zahra, menyayangi Zahra, mencintai Zahra seperti anakmu, Maaf kan Aku-"ucap Mas Alif yang langsung ku tahan ucapannya.

"apa si Mas, Biarkan orang berkata apa, mereka gak tau bahagianya aku punya Putri seperti Zahra. Sudah ya Mas jangan bicarakan itu lagi"ucapku menatap.

"Thanks for Everything my Wife"

"I love you Mas"

"Umma.. "teriak Zahra membuat Aku dan Mas menatap pintu kamar Zahra yang terbuka.

Zahra keluar dari kamarnya dengan seragam sekolahnya yang membuat dia sangat cantik, Zahra menghampiriku ku dan memberikan ku kaos kakinya.

"Zahla ndak bisa pakainya Umma"ucap Zahra cemberut dan Aku hanya tertawa kecil.

"sini Umma bantu"ucapku mendudukan Zahra di bangku makan.

"Sayang, bagi wanita suara itu adalah malunya. Jadi Wanita muslimah malu saat dia berteriak karna tadi suara dia adalah malunya"ucap ku seraya memasangkan kaos kaki.

"Maaf Umma"

"gpp, pelan-pelan ya di kurangi teriak-teriak nya"ucapku setelah selesai dan mengusap kepala Zahra.

"siap Umma, ayuk Umma kita salapan tlus kelumah Kakak Yaya, Zahla sudah janji akn belangkat sekolah baleng"ucap Zahra yang sudah menghadap ke arah sarapannya.

Aku dan Mas hanya mengikuti ucapan Putri kami, sarapan penuh ketenangan. Mas Alif sudah siap dengan pakaian dinasnya dan Zahra sudah siap dengan tas sekolahnya sedangkan Aku sudah siap dengan tas juga snelli yang berada di tanganku.

"sudah siap? "tanya Mas Alif kepada Zahra.

"sudah Abi, yuk kita belangkat"ucap Zahra keluar dari rumah duluan.

Aku hanya menggelengkan kepalaku saja, lalu jalan keluar rumah bersamaan dengan Mas saat aku sedang mengunci pintu tiba-tiba.

"selamat pagi Mbak Alif"ucap Mbak Wita yang saat ini ada di halaman rumahnya.

"selamat pagi juga Mbak Wita"jawabku dengan senyum.

"selamat pagi Bang Alif"

"pagi juga"

"mau berangkat kerja kah Na? "tanya Mbak Wita yang memang aku minta dia memanggil namaku saat kami sedang berdua.

"Iya Mbak"

"yaudah, selamat beraktifitas ya Na, semoga hari mu lancar"ucap Mbak Wita.

"Aamiin, Mbak juga"

Aku dan Mas masuk kedalam mobil dan mobil pun keluar dari halaman rumah dan langsung menuju rumah Mbak Indah, Mbak Eni sudah memberi kabar bahwa dia sudah di rumah Mbak Indah.

MY LIFE ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang