🌜Milad Putri-Ku 🌛

275 28 10
                                    

☁️

Malam ini Aku dan Mas sudah menyiapkan Kue Ulang tahun buatan ku karna tepat jam 12 malam nanti Zahra putri ku berganti Usia, jam menunjukan pukul 11 malam dan Aku langsung menyiapkan semuanya dari Kue dan pisaunya, Mas melarang memakai Lilin.

"sudah siap semuanya sayang? "tanya Mas menghampiriku di dapur.

"sudah Mas"jawabku.

"Aku masih gak nyangka saat ini Usia putriku 6 tahun, dia semakin besar, dia semakin faham akan keadaan"ucap Mas Alif yang sedang memeluk ku dari belakang.

"iya Mas, perjuangan mu membesarkan dia itu sangat panjang dan mungkin sangat berarti untuk Zahra jika suatu saat dia mengetahui semuanya"ucap ku membuat Mas Alif diam menatap kue Ultah yang ada di hadapan nya.

Kegelisan yang menghantui fikiran Mas Alif belakangan ini adalah kegelisahan jika Zahra akan mengtahui tentang dirinya suatu saat nanti, karna Mas percaya cepat atau lambat Zahra pasti akan mengetahuinya.

"Mas, suatu saat nanti Ntah dia remaja atau dewasa Zahra harus tau tentang dirinya"ucap ku mengusap lengan suamiku.

"Aku masih takut sayang, Aku takut putri ku pergi dariku Ntah bagaimana Putriku jika aku tanpa dia"jawab Mas yang lirih.

Aku berbalik dan mengusap punggung Nya menenangkan suamiku, Aku tersenyum kepada Mas dan mencium Pipi Mas Alif.

"Aku yakin Putri mu pun tidak bisa tanpa kamu, sudah lebih baik sekarang kita buat kejutan sebentar lagi jam 12"ucapku membuat Mas mengusap matanya yang basah dan Aku mengambil Kue itu.

Jam menunjukan pukul 23.50 dan Aku juga Mas langsung masuk ke kamar Zahra, Putriku yang akan masuk Usia baru itu sedang tidur nyenyak di bawah selimut tebalnya dengan rambut yang berantakan.

Aku juga Mas duduk di sisi Zahra, Kamar yang hanya di cahaya kan oleh lampu tidur itu membuat suasana sangat tenang. Jam sudah menunjukan pukul 23.58 dan Mas langsung membangunkan Zahra.

"Zahra.. Putri Abi, bangun sayang"ucap Mas Alif mengusap kepala Zahra.

"Zahra, Mabruk Alfa Mabruk Alaikal Mabruk, Mabruk Alfa Mabruk yaumillazdi mabruk"ucap Mas di kuping Zahra membuat Zahra membuka mata dan langsung menatapku dengan tatapan terkejut.

"Aku ulang tahun Abi? Umma? "tanyanya yang masih setengah sadar.

"iya sayang, Ayo berdoa dulu, Zahra ingin apa di Umur Zahra yang baru"ucap ku mengusap kepala putriku itu.

Zahra memejamkan mata dan menangkupkan tangannya,
"YaAllah, Zahla ingin bertelimakasih di Umul Zahla yang balu, Telimakasih atas semua kesempatan yang Allah belikan kepada Zahla untuk tetap bis melasakan kasih sayang dari Abi, Umma, Kakek, Nenek, Bapak, Ibu, Papah Lid Mamah lai, Pak'dhe Zi Buk'dhe Mar, Eyang Kukung Eyang Tity dan semua orang Telimaksih YaAllah. Permintaan Zahla hanya dua yang peltama Tolong jaga Abi dan Umma untuk Zahla,jangan bialkan sayang Abi dan Umma hilang kepada Zahla. Dan yang ke dua YaAllah Zahla ingin sembuh angkat penyakit Zahla bialkan Zahla bisa bermain dengan teman-teman Zahla lainnya Aamiin"ucap Zahra dengan mata Tertutup.

Doa yang Zahra ucapkan membuat Aku dan Mas menangis haru, untung saja kamar Zahra tidak penuh cahaya jadi Zahra tidak melihat tangis kami berdua.

"Aamiin"jawab ku dan menuntun Zahra untuk memotong kuenya.

"berikan suapan pertama Zahra kepada Abi"jawabku lalu Zahra menyuapi Abinya di suapan pertama.

Mas mencium seluruh Wajah Zahra dan memeluk Zahra dengan erat,
"Abi nangis? Kenapa?"tanya Zahra membuat Mas tersenyum.

MY LIFE ( ON GOING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang