Pagi ini Thea kembali bekerja, ia sudah siap dengan pakaian kantornya saat itu Edwin baru bangun dan heran melihat Thea yang sudah rapih.
"Kamu kerja hari ini?" tanya Edwin sembari mengucek matanya.
"Ya."
"Kenapa tidak bilang semalam?"
"Untuk apa?"
"Aku kan bisa mengantar mu."
"Tidak perlu, aku bisa naik taksi."
"Kamu punya suami yang bisa mengantarmu, kenapa harus naik taksi?"
"Karena aku bukan wanita manja."
"Tapi aku sebagai suamimu mau mengantarmu kerja."
"Oke." Edwin bengong mendengar jawaban singkat dari Thea yang langsung membuatnya loncat dari ranjang untuk ke kamar mandi dan bersiap diri.
Thea menunggu Edwin sembari membuat sarapan roti bakar karena memang hanya sisa roti saja. Edwin selesai dan langsung mengambil roti bakar isi coklat keju di meja dan memakannya dengan lahap.
"Yuk," ajaknya. Thea mengangguk dan mereka pun langsung berangkat kerja.
Ketika mereka sampai di kantor Thea, Edwin sempat mengecup bibir Thea lebih dahulu sebelum Thea turun dari mobil dan saat itu Thea baru sadar jika ada Bella yang melihat semuanya. Thea nampak cuek saja dan langsung masuk ke dalam kantor mendahului Bella. Sementara Bella dengan perasaan kesal melihat ke arah Edwin yang tersenyum memandang Thea hingga ia tak terlihat lagi barulah Edwin pergi dari sana.
Bella berdecak kesal karena hari ini ia tak di antar sang suami dan kalau pun di antar tak membuatnya merasa spesial karena ia jelas kalah dari Thea.
****
Bella semakin kesal karena melihat Thea menjadi sorotan dan perbincangan di mana pun di kantor. Thea juga banyak yang mendatangi dan memberikan selamat sekaligus hadiah pernikahannya yang tak bisa hadir waktu pernikahannya. Dan saat ini adalah kesempatan untuk Bella.
"Thea, sorry ya nggak datang ke nikahan kamu, habisnya aku nggak dapat undanganya sih?" sindir Bella di depan karyawan lainnya. Thea yang hendak menjawab mengurungkan niatnya karena sudah di jawab oleh rekan lainnya.
"Ya wajarlah kalau Thea nggak undang kamu, kan, kamu lagi bulan madu juga di Bali." Bella menatap rekan kerjanya yang menjawab sindirannya itu.
"Ya sih, tapi, tidak ada salahnya kan kalau mengirim undangan ke aku di Bali?"
"Ya buat apa juga, sih, Bel, udah ngirim undangan jauh-jauh toh kamu nya juga nggak bisa dateng kan? Nggak mungkinlah kamu rela menunda bulan madu-mu demi datang ke pernikahan Thea yang hanya sehari, bener nggak temen-temen?"
"Bener banget tuh." Bella yang sudah kehabisan kata-kata langsung pamit pergi dari ruangan Thea. Thea hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Bella.
"Kalian juga balik kerja gih, nggak enak kalau nanti keliatan Bos," ucap Thea yang langsung di turuti oleh mereka. Thea menghela nafas lelah saat para rekan kerjanya keluar dari ruangannya dan membuat Thea kembali sendirian. Ia justru lebih nyaman seperti ini.
Thea mulai fokus pada kerjaannya hingga istirahat tiba. Thea dan yang lainnya langsung ke kantin sementara Bella kali ini tidak mau makan di kantin ia mau makan di restoran sembari membeli pakaian baru agar terlihat lebih cantik dan seksi.
Saat ia tengah berbelanja pakaian ia seperti melihat suami Thea berjalan dengan seorang perempuan. Karena penasaran Bella pun lantas mengikuti pria tersebut dan mereka berhenti di sebuah restorant korea. Bella mengendap-endap dan memperhatikan dengan seksama dan benar itu adalah suami Thea. Bella benar-benar tak menyangka jika suami Thea itu tukang selingkuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Tercuek (Tamat)
RomanceTersedia di playstore dan KBM 🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺 Thea yang sangat mirip sifat nya dengan sang Ayah, Indra. Membuat sikapnya sangatlah cuek dan tidak peduli pada siapa pun kecuali keluarga nya. Di usianya yang ke 27 tahun, Thea tetap enggan un...