30. End This Story

973 124 54
                                    

🥀🥀🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀🥀🥀

"Tuhan pasti punya alasan atas kemiripan wajah mereka."
—Helena.


"ANGKAT TANGAN! KAMU SUDAH TERKEPUNG, FERRY!"

Laki-laki itu menatap wajah sahabatnya dengan nanar. Semua ini bukanlah keinginannya. Ia terpaksa mengedarkan narkoba demi memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya. Perusahaannya hampir bangkrut, jika ia tidak mencari sumber uang yang lain maka istrinya akan mati kelaparan. Belum lagi kini istrinya tengah mengandung.

Reza mengarahkan pistolnya pada Ferry. Sungguh dia tidak ingin seperti ini, namun biar bagaimanapun ini kewajibannya sebagai polisi. Ia bertanggung jawab untuk menangkap pelaku kejahatan. Apalagi Ferry, temannya itu sudah termasuk buronan selama ini.

Jujur saja ia begitu terkejut mengetahui faktanya kalau Ferry seorang pengedar narkoba jaringan internasional.

"Reza... Gue sahabat lo." lirihnya.

"Lebih baik lo nyerahin diri."

Ferry menggelengkan kepalanya. Dia malah berbalik untuk melarikan diri—

Dor!!!

...

...

...

Shelia amat khawatir dengan kondisi istri mendiang Ferry. Sepanjang hari ia terus menyalahkan dirinya sendiri. Dia sangat malu, suaminya malah menembak mati Ferry.

"Aku nggak sengaja sayang." ujar Reza yang berusaha meyakinkan sang istri.

"Apa sekarang kata orang?!!! Suamiku pembunuh?"

Di sudut ruangan ada Doyoung kecil yang menangis melihat pertengkaran kedua orang tuanya. Dia belum begitu paham dengan apa yang terjadi.

"Kamu nggak kasihan sama anak kita? Hah?!"

"Aku nggak mau menanggung malu ini!"

"Shelia! Kamu nggak mikirin anak kedua kita yang lagi kamu kandung?!"

"Biar ini jadi urusan aku!"

Shelia pergi sembari menarik kopernya yang cukup penuh. Reza hanya bisa pasrah melihat apa yang istrinya lakukan, ia pergi dalam keadaan mengandung.

...

...

...

Bloody Fear | Renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang