ANNASTASIA

Pt.13 - Guci yang Malang

"Annastasia"

Saat ini aku sedang menahan nafas sambil menggigit bibir bawahku. Jujur, sekarang Aku sangat gugup, sangat!!

Mungkin kini suara detak jantungku bisa terdengar olehnya.

Tolong!

Siapapun bawa aku pergi dari sini sekarang juga!

Aland kemudian keluar dari lift dengan diikuti dua orang yang juga berjas rapi tepat dibelakangnya.

Saat berjalan melewatiku, ia berhenti tepat disebelahku.

"it's glad to see you Anna" bisiknya sambil mengacak rambutku lembut, lalu pergi meninggalkanku.

Deg!

Deg!

'I think, I'm in love again'

Aku menghela nafas kasar.

'hosh'

'hosh'

Astaga aku hampir mati.

Aku buru-buru masuk kedalam lift, saat pintu lift ingin tertutup. Aku langsung memencet tombol 22, sebelum aku benar-benar tidak bisa berdiri.

Aku memang benar-benar sudah gila!

Gila!

Dasar gila!

Tidak! Tidak! Tidak!

Tidak Anna!

Padahal aku hampir melupakannya.

***

Dia tinggal disini?

Digedung ini?

Apartemen ini?

Aku memijit keningku yang berdenyut. Daritadi jantungku masih belum bisa berdetak seperti biasanya. Memikirkan kita tinggal dibangunan yang sama saja sudah membuat jantungku berdegup sangat kencang. Apalagi kita harus bertemu di lift yang sama setiap harinya.

"Arghhhhh!!"

Aku berteriak didalam kamarku yang sangat luas ini sambil memukul-mukul bantal yang berada dihadapanku.

Apa aku kembali saja ke L.A ya?

Ah tidak, tidak!

Lebih baik aku bertemu dengan Aland setiap hari daripada harus tinggal satu rumah dengan si Alex brengsek itu.

Alex sialan!

Oiya! Benar juga! Ini semua gara-gara si brengsek itu! Jika saja dia tidak mabuk dan mencoba untuk memperkosaku, aku pasti tidak bertemu dengan Aland, tidak menumpang tidur dirumahnya, tidak pergi ke club bersama Sydney Jasmine, dan aku tidak akan menci- eh! Astaga berhenti mengingat malam itu Anna!