Prolog

16 5 6
                                    

Kirana adalah seorang gadis berusia 8 tahun, dia gadis kecil yang pintar dan baik hati.

Suatu hari ketika dia bermain disungai, Kirana menemukan seorang pria tua hanyut disana.

"Bandir, tolong kakek itu"Ucap Kirana kepada seorang butler muda bernama Bandir.

"Baik nona muda"Jawab Bandir dengan patuh, lalu dia melompat ke sungai untuk menyelamatkan pria tua itu.

"Bagaimana keadaannya? Bandir"
"Dia baik-baik saja, nona muda"

Setelah Bandir menyelamatkan pria tua itu dan memeriksa keadaannya, dia menghelakan nafasnya.

Pria tua ini baik-baik saja dan kemudian dia mulai berpikir.

Nona mudanya ini pasti akan membawa pria tua misterius ini kembali ke mansion.

Dia bertanya-tanya apa tanggapan tuan dan nyonya kali ini.

Karena kebiasaan nona mudanya yang satu ini terlalu baik dan suka menolong.

Dia selalu ingin menolong orang yang lemah dan menolong orang yang sedang kesusahan, pada akhirnya tuan dan nyonya selalu memarahi nona muda ini.

Bandir tahu kebiasaannya ini akan membawa bencana cepat atau lambat.

Dia mengerti hal itu maka dari itu Bandir akan berusaha merubah nona mudanya ini secara bertahap dan perlahan-lahan menjadi putri bangsawan yang sesungguhnya.

Meskipun dia tahu itu sulit.

"Ada apa dengan wajah yang tidak senang itu? Bandir!"
"Bu-bukan apa-apa nona muda!"
"Bandir"
"Iya nona muda?"
"Lihat Tuan Tello ini mengatakannya kalau kita harus menolong sesama manusia! Kamu harus tahu itu!! Jadi jangan tunjukan aku ekspresi itu lagi! Okay?"
"I-iya nona muda, okay"

Bandir hanya bisa pasrah melihat tingkah laku Kirana dan boneka beruang yang di perlihatkan.

Boneka beruang milik Kirana bernama tuan Tello dan tuan Tello sudah menemaninya dari kecil.

Namun, Bandir berpikir sambil menatap boneka beruang itu.

Boneka beruang itu hanyalah boneka biasa.

Tidak memiliki inti atau energi sihir didalamnya.

Bagaimana mungkin dia bisa berbicara? Bandir hanya menggelengkan kepalanya dengan bingung, dia tidak mengerti pikiran Kirana.

Nona mudanya ini perlu mempelajari akal sehat dan tidak bertingkah kekanak-kanakan lagi.

--2 tahun kemudian--

Keputusan Kirana menyelamatkan pria tua itu berujung pada malapetaka untuk seluruh keluarganya dan dirinya sendiri.

Hari ini adalah hari ulang tahun Kirana yang ke-10.

"Kenapa?"Tanya Kirana dengan bingung.

Seharusnya ini adalah hari yang bahagia untuknya.

"Mengapa! Kau melakukan hal seperti ini!!!"Tanya Kirana sambil meneteskan air matanya.

Namun hari yang bahagia itu sekarang berubah menjadi neraka pembantaian lengkap seluruh keluarganya.

Pria tua itu tersenyum lebar bagaikan orang bebas setelah dibebaskan dari penjara.

Dari senyuman nikmat dan bahagia yang telah pria tua itu tunjukan ada sedikit jejak kegilaan terlukis dalam wajahnya.

Dia menatap Kirana yang bertanya kepadanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kirana's Psychopath ColorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang