Part 06 🌷Dompet berujung Debat🌷

21 6 0
                                    


" you never know unless walking in my shoes"

 BlackPink


.................


"dompet siapa ya? " tanya lis pada dirinya sendiri sambil menilik sudut dompet itu seksama

"apa ini dompet orang yang tadi naik mobil itu ya, tapi yang naik mobil gue 'kan ada dua orang si mamang sama yang pingsan, dibuka sopan gak ya, tapi  gimana bisa tahu kalau gak dibuka" gerutu lis sibuk dengan argumennya padahal kalo mau buka ya tinggal buka aja ya dasar lis si manusia ribet.

Akhirnya setelah berperang dengan argumennya sendiri, lis membuka dompet itu dan diambilnya sebuah kartu pipih berwarna biru.

"Arsya Mahendra Pratama, hmm berarti ini milik orang yang pingsan, 'kan satpam dirumahnya itu bilang den arsya berati fix ini milik dia, hmm balik lagi dong".
Baru saja lis sampai dirumahnya ia langsung kembali menancap gas untuk mengembalikan dompet yang tertinggal dimobilnya, dengan fisik yang sedikit lelah ia tetap melajukan mobilnya dijalanan Bandung ini.
20 menit sudah mobil lis melaju hingga saat ini ia sudah kembali berada di kawasan perumahan elit itu

"ini kan ya rumahnya? " tanya nya pada diri sendiri

"maaf ada keperluan apa ya mbak?
Eh mbak 'kan yang tadi pagi nganterin den arsya 'kan?" ucap seorang satpam yang menyadari kedatangan lis

"iya pak, saya yang tadi pagi, saya kesini cuma mau ngasih ini saja sih pak, ternyata masih tertinggal dimobil saya" jawab lis dengan menyodorkan sebuah dompet berwarna hitam pada satpam itu

"ini milik den arsya ya mbak? "

"dari KTP nya sih iya pak"

"kalo gitu mbak aja deh yang ngasihnya, kebetulan den arsya nya udah bangun mbak"

"aduh gimana ya, emang bapak gak mau tolongin? "

"bukan gitu mbak, barusan beliau nanya siapa yang udah nganterinnya, mungkin ingin mengucapkan terima kasih, jadi lebih baik mbak nya aja ya ngasih dompetnya"

"yaudah deh pak saya aja"

Dengan cepat satpam yang tadi berbincang dengan lis membuka gerbang nan tinggi itu dan mempersilahkan mobil lis masuk kepekarangannya.

"bisa anterin saya pak" pinta lis setelah memarkir'kan mobilnya dan menutup pintu mobil

"baik mbak sebentar lagi ada pelayan yang akan mengantar'kan mbak ke den arsya"

"baiklah pak"

Tak berselang lama muncul dua orang wanita berumur separuh baya mengenakan pakaian yang seragam

"ini mbak, mereka yang akan mengantar mbak menuju pak arsya" ucap pak satpam memberitahu

"iya mbak mari! " kata salah satu pelayan yang akan mengantar nelisa

"maaf mbak apa mbak bekerja disini?"
Tanya lis disela langkahnya menuju kedalam rumah

"iya mbak saya pelayan disini, saya sudah 10 tahun kerja disini begitu juga dengan mbak narsih" ucap pelayan itu sambil menunjuk pelayan lain yang berada disampingnya.

"iya mbak, mbak yang menolong den arsya 'kan? "tanya pelayan yang bernama narsih

"iya mbak, sebenarnya bu'kan saya doang, orang-orang yang melihat dia jatuh pun ikut menolong bah'kan ketika saya mengantar'kan dia kesini ada seorang laki-laki juga yang membantu saya"

My Dreams And YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang