Di hari yang tenang di dorm, kebanyakan anggota i7 masih sibuk seperti biasanya. Terkecuali duo unit Fly Away, Izumi Iori dan Nanase Riku yang mendapatkan jatah hari libur yang bersamaan.
Yang lain masih ada pekerjaan hari ini, Tamaki dengan Sougo dan kakaknya Mitsuki dengan varety shownya, juga Nagi dan Yamato dengan syuting filmnya.
Di saat itu lah Iori mulai merencanakan sesuatu untuk Riku di hari ini, yang mungkin untuk mendapatkan hari yang luang untuk mereka berdua sulit didapat.
Riku sekarang masih dikamarnya membaca buku seperti biasa, sedangkan Iori sibuk menyiapkan semua rencana kencannya dengan matang untuk hari ini atau tepatnya mulai siang nanti.
Siang sudah tiba dan duo idol Fly Away sudah selesai makan siang dan langsung saja Iori memulai rencana kencannya.
Iori: "Nanase-san, kau tidak sibuk sampai sore?"
Riku: "tidak, memang kenapa?"
Iori: "bisa ikut denganku keluar, hanya untuk mencari udara segar, dari pada di sini terlalu lama."
Riku: "tumben Iori begitu tapi baiklah, sesekali tidak apa kan, aku akan siap-siap dulu."
Iori: "ah, aku akan tunggu di depan pintu."
Riku masuk kekamarnya lagi untuk bersiap dan Iori menuju depan pintu dan menyiapkan suatu benda saat kencan nanti, rencana mengajaknya sedikit memalukan tapi memang untuk meyakinkannya jadi tidak masalah.
Hentakan kaki terdengar dan Iori langsung meletakan benda tadi dan melihat Riku sangat stylish untuk jaga-jaga jika ada angin sejuk datang.
Riku: "Iori, aku siap. Kita bisa berangkat sekarang."
Iori: "ah, ayo Nanase-san."
Duo Fly Away mulai meninggalkan dorm untuk mencari udara segar dan refreshing di luar, sekaligus kencan bagi Iori. Karena Iori ingin mengatakan sesuatu yang tidak bisa ia katakan di dorm meski hari ini hanya ada mereka berdua.
Iori mengajak Riku ke taman dan untungnya di depan air mancur tidak ada orang yang di sekitarnya jadi Iori mencoba mengambil kesempatan disini untuk mengatakannya.
Iori: "nee, Nanase-san, ada sesuatu yang harus aku katakan."
Riku: "eh? Nani Iori?"
Belum sempat Iori bicara, ada saja beberapa orang dengan anjingnya yang mengonggong keras sehingga Iori gagal jika tetap di air mancur itu.
Iori: "Nanase-san, kita pergi mencari tempat lain dulu, baru aku bisa bicara."
Riku: "e? Baiklah kalau Iori bilang begitu."
Mereka berdua terus mencari tempat yang sepi, cukup sepi, bahkan yang sangat sepi sampai di salah satu bangku taman yang sepi.
Riku: "disini cukup sepi, sekarang kau mau bilang apa?"
Iori: "soal itu a---"
Lagi-lagi belum sempat Iori bicara, lagi-lagi ada-ada saja beberapa orang di dekat mereka sedang membersihkan daun-daun yang berjatuhan.
Dan tanpa pilihan lain lagi, mereka mencari tempat lain lagi. Meski semakin kesini Riku semakin penasaran dengan apa yang ingin Iori katakan.
Disisi lain, Iori mulai bingung mau dimana lagi, rasanya dari tadi selalu saja ada yang mengganggu nya, tapi untungnya di ujung taman yang ada taman bunganga sangat sepi.
Dari sini lah, angin-angin mulai berhembus mengenai tubuh mereka dan sontak saja Iori mulai mengkhawatirkan Riku meski sudah memakai yang tebal.
Tanpa sadar, Iori memegang tangannya untuk menghangatkannya dari udara dingin sore ini, dan tanpa jeda langsung saja Iori mengatakannya dengan harapan tidak ada yang mengganggunya lagi kali ini.
Iori: "gomennasai Nanase-san, aku akan mengatakannya sekarang."
Riku: "baiklah Iori, sekarang juga katakan, jika menurut mu tidak biaa lagi kita bahas itu di dorm saja."
Iori: "aku tau, maa sebenarnya hanya karena kita dapat libur bersama, bukan hanya ingin merefreshing tapi sekaligus membuat kau jadi bagian dari ku."
Riku: "hm? Bukan kah aku sudah jadi bagian dari mu, Iori? Dengan semuanya di dorm juga."
Iori: "bukan begitu, memang dengan semuanya tapi kali ini hanya dengan ku."
Riku: "eh?"
Iori langsung mengeluarkan benda yang ia siapkan beberapa hari yang lalu sebenarnya. Riku langsung bingung dan kaget dalam hati bersamaan.
Iori: "maa, kau mau menjadi bagian dari hidup ku kan, Nanase-san?"
Iori mengeluarkan Cincin Ruby menyala di hadapan Riku, sebenarnya Riku sedang berdebat di hatinya. Bingung dengan ini semua tapi setelah menyadari satu per satu dari awal akhirnya jawabannya tiba.
Riku: "moo, kalau kau mau mengatakan itu harus nya tidak sampai keluar seperti ini. Di dorm atau di salah satu kamar kita sudah cukup."
Iori: "jaa, Nanase-san... "
Riku: "ii o Iori, dan terimakasih untuk mengajak ku keluar, tapi lain kali harusnya lebih matang lagi rencananya."
Iori langsung menunjukkan pipi merahnya karena kena mungkin yang disebut panah dari belakang soal rencananya tadi. Tapi setidaknya akhirnya lamarannya di terimanya baik, meski banyak hal yang menghambatnya dari tadi.
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Haik!!
Jumlah kata untuk request : 799 kata
Ini adalah request pertama nih, makasih yah _Nanaseaulya9
Mungkin rada gaje dikit ceritanya, abis bayangin plotnya...
Ngakak aku bayanginnya asli selama nulis ini
Makasih ya requetnya, o iya kalo ada yg mau request di page khusus request yah...
Ku bakal menanti request anda semua...
Bye bye 👋👋👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Ainana One Shot
Fiksi PenggemarHanya cerita one shot yg aku buat (kalo ada waktu ama ide :) ) Dan ku juga buka request :D