Lee Jeno dan Na Jaemin. Dua orang yang dipertemukan saat bocah, kala musim semi menyapa Inggris. Mereka bertemu di Hyde Park dalam keadaan yang sama-sama buruk. Jaemin yang nampak kacau karena lari dari panti asuhan dan Jeno yang nampak kacau karena lari dari amukan pamannya. Pertemuan mereka juga bukan pertemuan yang manis, mereka hanya kebetulan duduk di bangku yang sama dengan keadaan yang sama-sama kacau. Mereka tahu jika mereka sama-sama orang Korea juga karena Jeno yang menggerutu dalam bahasa Korea, mengenai pamannya.
Dari pertemuan tidak manis itu, mereka mengorek informasi satu sama lain. Jaemin mengatakan jika dia dibuang kedua orang tuanya dan keduanya hanya membawa saudara kembarnya, dia diajak ke Inggris dengan kedok jalan-jalan keluarga, tak tahunya Jaemin diajak ke panti asuhan dan ditinggal di sana, saat itu usianya baru enam tahun. Jaemin sebenarnya sudah tahu jika kedua orang tuanya memang lebih sayang pada saudara kembarnya, tapi jika dibuang di Inggris, Jaemin tak pernah membayangkannya. Di panti asuhan, bukannya mendapat kasih sayang, justru mendapat siksaan, selama dua tahun Jaemin harus rela dipukul, dijambak, tidak diberi makan jika pekerjaannya tidak selesai atau tidak sesuai keinginan pemilik panti. Jaemin tidak sendiri yang disiksa, anak-anak lain juga, namun karena Jaemin adalah pemberontak, dia jadi yang paling sering kena hukuman. Saat melihat ada kesempatan untuk kabur, Jaemin dengan segera lari dari panti tanpa menoleh ke belakang lagi. Jeno yang mendengar cerita Jaemin baru menyadari bahwa bocah manis di hadapannya itu memiliki banyak luka di wajah, bahkan Jaemin sepertinya lupa mengenakan alas kaki, kaki si manis nampak lecet dan luka. Jeno meringis melihat itu.
Sedangkan cerita Jeno, dia mengatakan keluarga ayahnya sangat jahat. Kedua orang tua Jeno meninggal saat mereka sedang melakukan perjalanan ke Kota Reading, Jeno juga terlibat akan tetapi dia masih bisa diselamatkan. Tahu keponakannya masih hidup, paman dan bibi Jeno mengambil alih perawatan Jeno, namun setelah Jeno sembuh, paman dan bibinya meminta balas budi dengan meminta Jeno bekerja sebagai pembantu di rumah mereka. Jeno diberi kamar di loteng, dia akan dipukul jika tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan perintah bibinya. Dia akan ditampar hanya karena melirik mata bibi atau pamannya. Sepupunya pun tidak membantu pula, sepupunya, Eric akan melaporkan berita bohong pada kedua orang tuanya agar Jeno dihukum. Saat mendengar cerita Jeno, Jaemin pun ganti mengamati bagaimana luka bekas pukul ada di wajah rupawan bocah di hadapannya.
"Nasib kita sama ya?" itulah respon Jaemin pada Jeno kala itu. Jeno hanya menganggukinya.
Dua jam pertemuan mereka membuat mereka bisa mengenal satu sama lain lebih dekat. Keduanya setelah mendengar cerita satu sama lain memutuskan untuk pergi bersama, entah kemana yang penting berdua.
"Ayo pergi bersama-sama saja, kita cari uang sendiri, kita nikmati hidup kita sendiri." itu ajakan Jeno pada Jaemin yang langsung diangguki oleh Jaemin.
Keduanya dengan uang seadanya yang mereka bawa, mereka pergi keluar London, menuju Boston. Mereka hidup menjadi anak gelandangan Boston, mereka hidup dengan mencuri makanan. Jika mereka bisa lari dengan cepat mereka akan selamat, jika tidak bisa mereka akan mendapat guyuran air bekas cucian dan juga cacian dari orang-orang, mereka bahkan pernah diseret ke kantor polisi, namun polisi Boston membebaskan mereka dan memberi mereka makan. Polisi Boston meminta kedua anak itu untuk pergi ke pusat perlindungan anak, namun baik Jeno dan Jaemin menolak, mereka punya trauma sendiri bertemu orang asing terlebih orang dewasa.
Hingga suatu hari, saat usia Jeno dan Jaemin sepuluh tahun, Jaemin terserang demam tinggi, Jeno panik tak tahu bagaimana cara menanganinya. Dia ingin minta tolong pada orang dewasa, namun dia takut.
"Jeno... kepalaku sakit" lirihan Jaemin kala itu yang membuat Jeno mau tak mau akhirnya memberanikan dirinya keluar dari kediaman kumuh mereka. Beruntungnya saat ia keluar, ia menemukan dua orang pria dewasa sedang berdiri tak jauh darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[NOMIN] Their Mask
FanfictionDua anak yang hidup sebatang kara bersama, hanya bisa bergantung satu sama lain. Tumbuh dari sepasang teman hidup, menjadi sahabat sehidup semati, lalu sepasang kekasih, hingga suami-'istri' di usia muda, 19 tahun. Kisah hidup mereka yang keras memb...