4. Telepon Aku

220 88 84
                                    

Please vote and comment ya para readers ku...
Thanks for choising my story💜💜💜💜
                    

                  

   
     Aku tak pernah melakukan hal seberani ini dalam hidupku. Aku memberi tahukan nama ku pada seseorang yang belum pernah kuajak bicara. Memang terdengar konyol dan berlebihan. Maksudku, aku hanya menuliskan nama ku di kertas kepadanya. Tapi, hatiku percaya dia bukan orang jahat.  Sekali lagi ku tekankan pada diriku sendiri bahwa dia hanya berkenalan dan tak ada yang salah dari itu.


    Namaku YOON SENA. Senang berkenalan dengan mu, rambut kuning!

    Wah, aku malu sekali! Aku membenamkan wajahku dengan bantal. Senyum tipis terukir di bibir ku. Ya, kuakui aku melakukan hal baru dan berani.

    Choi Yeonjun.

    Aku teringat namanya. Namanya keren begitu juga dengannya. Aku hanya memuji dan memang benar adanya. Dia punya paras menawan, tinggi, proporsional dan fashionable.
Dia punya aura artis.
   

     Ah, aku butuh muffin saat ini. Muffin yang manis untuk hari  yang manis. Setelah mendapat satu, aku menuju jendela kamarku. Sekarang masih pukul 07:28. Orang-orang kembali sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Rintik-rintik hujan datang. Sedang gerimis ternyata. Kasihan sekali tetangga depan rumahku itu, ia baru saja menjemur beberapa potong pakaian dan segera mengambilnya lagi karena gerimis. Tapi tidak dengan anak-anak lain, sepertinya mereka senang bermain hujan. Aku juga ingin bermain hujan .

     Kubuka sedikit jendelaku. Tangan ku pun keluar menggapai hujan. Tetes demi tetes menyentuh kulit ku. Airnya dingin. Kurapatkan kedua tanganku dan menampung tetesan air hujan seperti anak-anak. Seru sekali.

   Mataku menangkap sosok orang dengan payung. Aku tak bisa melihat wajahnya karena payung menutupinya. Orang itu berhenti di depan rumahku. Dia tidak mungkin ayahku karena ia tidak setinggi itu. Perlahan orang itu menunjukkan wajahnya. Setengah wajahnya terlihat dan akhirnya aku bisa melihat seluruh wajahnya dengan jelas.

    Choi Yeonjun

    Dia melihat ku dan tidak hanya tersenyum, dia.... Dia mengedipkan satu matanya pada ku. Ah, pipi ku kenapa panas ya?

    Aku menutupi wajahku dengan kue muffin. Untuk kali ini, aku harus menyapa nya. Aku mengintip dari balik muffin. Dia masih tersenyum kearah ku. Masih menutupi wajahku dengan muffin, dengan  perlahan aku melambai kearahnya.

     Aku menutup rapat mataku dan bisa kudengar dengan jelas tawa nya.  Dia pasti tertawa karena aku kikuk. Huhuhu.... Aku malu sekali.

   Dia pun semakin jauh dari pandangan kemudian aku jatuh terduduk. Aku membenamkan wajahku ke kedua kakiku dan tertawa. Aku harus menulis kan pengalaman ini!

     Choi Yeonjun

     Choi Yeonjun

     Choi Yeonjun

    
     Senang berkenalan dengan mu!

               

                  

Yeonjun POV~

     Hari ini adalah hari yang baik. Ah, maksudku baik sekali. Pertama, ibuku memberikan uang saku lebih pada ku. " Entah apa yang merasuki nya.".  Kedua, Sena akhirnya berani menyapa ku. Inilah poin penting hari ini. " Dia  menutup wajahnya lalu melambai pada ku. Kuakui dia malu sekali dan juga imut sekali.". Dan terakhir, tak ada hukuman hari ini karena terlambat ke sekolah. Ya! Hari ini aku tidak terlambat dan datang tepat empat menit sebelum bel masuk. Aku memasuki gerbang sekolah dengan berseri-seri dan bisa kulihat sahabat-sahabat ku sudah menunggu. Baik sekali mereka. Lihat wajah mereka itu! Mereka menatap ku sinis sekali dan mulai mencibir.

Starting from the window  | Choi Yeonjun |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang