25

773 32 5
                                    

TAMAT

Tapi boong

"AKU BENCI KAMU JINAAAAAAAN"

Jinan terlonjak kaget mendengar Cindy yg tiba tiba teriak, bahkan Chika dan Badrun yg sedang tertidur di kamar pun langsung keluar saat mendengar teriakan Cindy yg cukup membuat kuping mereka budek. Jinan menepuk nepuk pipi Cindy agar Cindy bangun. Tak butuh waktu lama,kini Cindy sudah terbangun dari tidurnya.
Cindy mengucek ngucek matanya,kemudian ia menatap Jinan yg juga sedang menatapnya dengan tatapan bingung.
"Cin lo kenapa?" tanya Chika
Cindy terkejut melihat Chika berada disampingnya,ia pun mendekat ke arah Jinan dan langsung memeluk Jinan
"Lo nggak boleh rebut Jinan dari gue Jinan cuman punya gue" kata Cindy pada Chika kemudian ia mengangkat salah satu tangan Jinan untuk melihat cincin pertunangan mereka apakah masih ada atau tidak,Cindy bernafas lega saat cincin itu masih melingkar di jari Jinan.
"Ternyata cuman mimpi" ucap Cindy dalam hati,ia semakin mengeratkan pelukannya pada Jinan.
Hal itu membuat Chika,Badrun,dan Jinan semakin bingung dibuatnya.
Jinan melepaskan pelukan Cindy kemudian ia bertanya kenapa tadi Cindy teriak teriak hingga membuat kedua sahabatnya yg sedang tidur menjadi terbangun. Cindy pun menceritakan mimpinya kepada mereka bertiga,mereka bertiga tertawa setelah mendengar cerita Cindy.
"Hahaha kocak banget sumpah,aduh perut gue sakit nih gara gara ketawa terus" kata Badrun sambil memegangi perutnya.
"Gue nggak nyangka Cin ternyata lo masih inget kejadian itu bahkan sampe kebawa mimpi hahaha" kata Chika
"Kalian kenapa sih nggak ada yg lucu juga malah pada ketawa" ucap Cindy kesal.
"Dengerin ya Cindy Hapsari,itu kan kejadian udah lama jadi nggak usah kamu pikirin lagi skrng hati aku cuman punya kamu jadi kamu nggak usah takut kalo aku sama Chika bakal balikan lagi"
"Iya Cin gue juga nggak bakal rebut Jinan lagi dari lo kali"
"Yaudah mending skrng kalian mandi habis itu kita jalan jalan"
"Emang lo udah mandi?" tanya Badrun
"Udah"
Mereka bertiga pun masuk ke kamar mandi untuk mandi.
Sambil menunggu teman dan kekasihnya mandi,Jinan pun memainkan game yg ada di ponselnya.
Beberapa menit kemudian,Cindy,Chika,dan Badrun telah selesai mandi. Jinan pun mengajak mereka untuk berjalan jalan di sekitar Villa.

__________

Hari ini pasangan CiNan dan Vikuy sudah kembali ke Jakarta. Mereka kembali melanjutkan aktivitas mereka sebagai mahasiswa setelah kemarin sempat mendinginkan pikiran mereka di Bogor.
Kini Jinan dan Cindy sedang berada di taman kampus mereka.
"Ji masa mamah papah aku minta pernikahan kita dipercepat katanya mereka mau cepet cepet gendong cucu"
"Kakak kamu bukannya udah punya anak ya? Anak nya kakak kamu kan ya cucu mereka juga"
"Iya tapi mereka maunya punya cucu dari aku,anak perempuan satu satunya"
"Oh gitu,aku sih terserah kamu aja,kalo kamu mau nya di percepat ya oke,nanti bakal aku urus semuanya"
"Aku maunya pernikahan kita di laksanakan sesuai tanggal yg udah kita tentuin aku nggak mau dipercepat"
"Kenapa? Kamu nggak mau tidur sama aku,nyiapin baju aku,terus masakin sarapan buat aku?"
"Bukan nggak mau tapi aku masih pengen menikmati masa masa pacaran sama kamu"
"Yaudah kalo itu mau kamu"
"Kamu nggak ada kelas lagi?"
"Nggak,oh iya aku lupa bilang kalo hari ini Febri ngajak aku sama yg lain main futsal kamu mau nemenin aku nggak?"
"Emang kamu bisa main futsal?"
"Main futsal doang mah bisa dong"
"Kirain cuman bisa mainin alat musik doang"
"Kamu nggak tau ya kalo aku itu serba bisa"
"Masa?"
"Iya,main futsal bisa,main basket bisa,main alat musik bisa,jadiin kamu jadi ibu dari anak anak aku juga bisa"
"Kan mulai deh gombalannya keluar"
"Hahaha yaudah yuk kita ke tempat futsal sekarang"
Jinan menarik tangan Cindy menuju parkiran.
"Eh bentar bentar" Cindy menghentikan langkah kaki mereka.
"Kenapa?"
"Kan aku belum jawab kalo aku mau nemenin kamu main futsal udah asal tarik tarik aja"
"Aku udah tau jawaban kamu,kamu pasti mau"
"Dih sok tau banget udah kaya paranormal aja"
"Emang kamu nggak mau nemenin aku?"
"Nggak"
"Kalo aku keringetan habis main futsal trs ada cewek yg tiba tiba lap keringet aku gimana?"
"Nggak boleh"
"Jadi kamu mau kan nemenin aku main futsal?"
"Mau lah"
"Tadi katanya nggak mau"
"Aku cuman becanda kali,udah ayo ah kita berangkat kasian temen temen kamu udah nungguin"
Mereka pun pergi menuju tempat futsal yg biasa Jinan dan teman teman nya gunakan.

Ditempat futsal ternyata teman temannya sudah datang hanya tinggal menunggu diri nya saja.
"Kalo udah pacaran jadi lupa segalanya" sindir Gito
"Kaya nggak pernah ngerasain aja deh"
"Saya mencium bau bau pertengkaran nih,udah Nan mending lo langsung ganti baju aja" kaya Mario

Setelah bermain futsal selama 15 menit,mereka pun beristirahat karena lelah. Jinan menghampiri Cindy yg sedang duduk dipinggir lapangan bersama Rifa,Eli,dan Chika.
"Aku tadi beliin kamu minum,nih di minum dulu" Cindy memberikan Jinan sebotol minum yg tadi ia beli bersama Eli.
Jinan menerimanya kemudian ia duduk disamping kanan Cindy.
"Haus banget ya" ucap Cindy yg melihat Jinan seperti orang yg tidak pernah minum,kemudian ia mengambil tisu yg tadi ia beli lalu dengan telaten ia mengelapi keringat yg bercucuran di wajah Jinan.
"Aduh sosweet banget sih,kapan ya ada yg ngelapin keringet gue" kata Mario saat melihat keromantisan pasangan CiNan.
"Lo mau di lapin juga?" tanya Cindy
"Mau lah apalagi yg ngelapinnya bidadari kaya lo ya jelas mau banget lah"
Jinan menatap Mario dengan tajam tapi yg ditatap tidak peduli.
"Sini gue lapin keringetnya,tapi pake kaos kaki yg udah 3 tahun nggak di cuci mau?"
Mereka semua tertawa mendengar ucapan Cindy.
"Mamam noh di lap sama bidadari" kata Febri masih dengan tawanya
"Ntar muka gue jadi bau dong" kata Mario
"Bukan urusan gue yg bau kan muka lo bukan muka gue" ucap Cindy
Mereka semakin tertawa puas melihat wajah Mario yg semakin ditekuk.
Setelah selesai bermain futsal,Jinan mengajak Cindy untuk main ke rumahnya. Sesampainya di rumah Jinan,Cindy disambut oleh pelukan hangat dari Shani.
"Kamu apa kabar? Udah lama nggak kesini"
"Alhamdulillah baik tante,maaf tante Cindy baru sempet main kesini soalnya tugas kuliah lg nggak bisa ditinggal"
"Iya nggak papa tante ngerti kok,masuk yuk"
Shani dan Cindy duduk di sofa ruang tv sedangkan Jinan pergi ke dapur untuk mengambil minum.
"Kamu nginep disini aja ya"
"Lain kali aja tante soalnya Cindy belum bilang sama mamah"
"Aku udah bilang sama mamah kamu kalo kamu mau nginep di rumah aku dan mamah kamu ngijinin" kata Jinan yg baru datang dari dapur sambil membawa tiga buah gelas dan cemilan untuk mereka.
"Yaudah deh iya aku nginep"
"Nah gitu dong"
"Om Vino belum pulang tan?"
"Belum,Om Vino pulang nya jam 19.00"
"Kalo om Vino kerja terus Jinan kuliah berarti tante dirumah sendirian dong?"
"Iya gimana lagi anak om sama tante cuman Jinan,terus di rumah juga nggak ada pembantu jadi kalo Om Vino kerja dan Jinan kuliah tante di rumah sendirian"
"Kenapa tante nggak kerja aja?"
"Dulu tante kerja,tapi pas Jinan SMP tante milih buat fokus ngurus Jinan,trs skrng mau kerja lagi nggak di bolehin sama Om Vino dan Jinan"
"Emang kenapa?"
"Karena wanita itu harusnya di rumah aja ga perlu kerja,kerja itu udah jadi tugas kita sebagai kepala keluarga" kata Jinan
"Bahasa kamu kaya orang yg udah punya istri aja"
"Loh bentar lagi kan kamu jadi istri aku,nanti kamu juga bakalan aku suruh dirumah aja biar aku yg kerja"
"Berarti tugas aku cuman ngurus rumah tangga sama ngabisin duit kamu aja ya" ucap Cindy yg tentunya hanya bercanda,ia tidak mau di cap sebagai wanita yg mata duitan.
"Iya gpp habisin aja aku kan kerja juga buat kamu biar kamu seneng"
"Manis banget sih mas mulut nya kaya gula"
Mereka semua tertawa mendengar ucapan Cindy.
"Bentar lagi jam makan malem bantuin tante masak yuk Cin"
"Ayo tan"
"Kalian masak yg enak ya aku mau tidur dulu" kata Jinan
"Siap bos"
"Hahaha"
Cindy pun mengikuti Shani menuju dapur untuk memasak makan malam.

Cinta SegitigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang