Senja pernah berkata pada semesta dan isinya
ia akan datang walau sebentar, dan pamit menyisakan kerinduan.
Tapi ia percaya, hilangnya sang senja akan memberikan kenangan yang tak luput berapapun lamanya.🍂
Pernahkah kalian mengalami hal yang sama sekali tak ingin terjadi dalam hidup kalian sedikit pun?.
Sungguh, kali ini aku merutuki diri sendiri atas semua kecerobohan ini. Seketika aku terduduk diam dan tak bisa berpikir. 'Apa yang sudah aku perbuat?' , gumam ku tak henti.
Mencoba meminta pendapat, dan berharap menemukan solusi aku keluar dari kamar, turun menuju lantai satu tepat dari tangga aku melihat Bunda dengan tangan yang sibuk memasak.
"Bun," gumam ku tak kencang.
Bunda merasa terpanggil segera memalingkan wajahnya, "sangat sibuk ya?".
Oh tuhan, padahal semua orang tahu bahwa Bunda sedang sibuk jika melihatnya saat ini. Tapi jawaban Bunda, "tidak sayang, kenapa?"
Sedikit ragu berbicara aku bergumam sebentar sampai Bunda menyadarkan ku. "Ada yang ingin disampaikan ya?".
"Aku membuat kesalahan bun," akhirnya aku bisa membuka suara.
Bunda mematikan kompor dan menuju meja makan, "sini duduk nak, bicaranya disini".
Bunda memang selalu berhasil membuatku tenang.
"Ayo ceritakan apa yang terjadi."
"Sebuah program game yang aku luncurkan bikin salah satu gamer yang main kehabisan uang dengan cara ga masuk akal bun."
"Dia komplain dengan alesan sudah membeli fitur game yang baru tapi gak tersalurkan fiturnya," lanjutku.
"A-aku kira itu hanya sementara karena game nya memang sedikit error dalam beberapa hari yang lalu tapi ternyata sudah seminggu," finalku dengan nafas terengah.
"Apa dia komplain dengan sopan?," tanya Bunda
"Dia bilang gak apa-apa katanya bun, buat aku makin ga enak. Aku bilang uangnya akan aku ganti karena itu murni kesalahan aku yang ga teliti waktu bikin fitur game nya."
"Yasudah kamu coba kembali bicara dengannya, bilang bahwa kamu akan menggantikan seluruh kerugiannya."
"Aku sudah coba, tapi dia tidak membalas. Apakah dia marah bun?, Aku harus bagaimana?."