Mencintai bukan lah hal yang mudah. Mencintai juga tidak memiliki cara dan syarat. Dan cinta hanya berlandaskan hati.
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
Yuri merasa sangat kesal dengan putranya yang tak kunjung memperkenalkan seorang wanita padanya. Masalahnya putranya sudah berusia 27 tahun dan tak pernah sekalipun ia memperkenalkan wanita sebagai kekasihnya.
Park Chanyeol, pria bertubuh tinggi dan tampan itu tampaknya lebih tertarik dengan dunia bisnis daripada mencari seorang kekasih. Hanya ada dua wanita yang ia sayangi sampai saat ini dan selamanya. Mereka adalah Yuri, ibunya dan adiknya yang bernama Yeri.
Terakhir kali Chanyeol dekat dengan seorang wanita ketika usianya 18 tahun. Setelah itu ia hanya dekat dengan teman prianya dan para sepupunya. Chanyeol terkenal dengan senyum ramahnya. Ia adalah pria yang mudah tersenyum dan rendah hati. Walau sebenarnya terbilang sulit untuk para wanita menaklukan hatinya.
Yuri semakin cemas karena Chanyeol tak kunjung memiliki kekasih. Ia ingin sekali agar putranya itu segera membuka hati untuk para perempuan di luar sana. Yuri menginginkan putranya menikah di usia 28-30. Baginya itu adalah umur paling tepat. Tidak terlalu muda dan tua. Ia juga tidak mau anaknya itu menikah dengan wanita terburu-buru tanpa menjalin hubungan pacaran paling tidak satu tahun lebih.
"Jagiya, dengar aku sebentar." Ucap Yuri pada suaminya Changmin yang sedang sibuk membaca koran di gazebo belakang rumah.
"Ada apa Yuri ?" Jawab Changmin masih dengan fokus membaca.
"Apakah di kantor ada seorang wanita yang menyukai putra kita Chanyeol ? Apa kau melihat dia dekat dengan seorang perempuan ?" Tanya Yuri dengan ekspresi serius.
"Tidak ada. Chanyeol hanya dekat dengan sekretaris pribadinya, Wendy. Ada apa emangnya ?" Changmin melipat korannya dan berusaha fokus dengan arah pembicaraan.
"Wendy ? Ah, kalau gadis itu aku tahu. Baik dia dan Chanyeol menganggap kakak dan adik."
"Yuri apa yang sedang kau coba sampaikan padaku ?" Changmin mulai merasa penasaran.
"Aahhh...itu, aku hanya khawatir apakah putra kita itu masih menyukai perempuan atau tidak."
"Maksudmu ?"
"Usianya sudah 27 tahun. Tapi tak pernah sekalipun ia memiliki kekasih. Aku hanya cemas. Itu saja kok. Lanjutkan lah membaca korannya. Aku akan ke dapur."
"Tak perlu cemas. Semua punya waktunya. Kau paham ?" Changmin meyakinkan sang istri.
"Hmm. Baiklah, aku tinggal ya."
Yuri meninggalkan Changmin yang kembali sibuk dengan kegiatan membaca koran di pagi hari.
♥️♥️♥️
Hari ini Park Company kembali memenangkan tender melawan Lee Company. Untuk kesekian kalinya, perusahaan itu mendapatkan kepercayaan untuk melakukan proyek besar dan tentunya sangat menguntungkan bagi Park Company.
Park Chanyeol, mewakili perusahaan keluarganya merasa sangat senang dan puas. Rapat berjalan lancar dengan mereka yang menjadi pemenang. Kabar baik ini akan membuat ayahnya yang menanti di rumah merasa bangga dan kagum. Pasti.
"Selamat untuk Park Company. Saya mengucapkan terima kasih untuk hari ini. Semua berkat kerja keras dan strategi terbaik kita. Congrats !"
Chanyeol mengucapkan selamat dan terima kasih kepada timnya yang sudah membantu Park Company memenangkan tender melawan perusahaan besar lainnya. Setelah ini mereka harus bekerja jauh lebih keras lagi agar proyek bisa sukses dan membesarkan lagi nama perusahaan.
"Sajangnim, sudah pukul enam sore. Sebaiknya sajangnim segera pulang. Hari ini cukup melelahkan." Ucap Wendy. Sekertaris pribadi Chanyeol.
"Iya Wendy. Terima kasih sudah mengingatkan saya. Kamu juga harus segera pulang. Belakangan ini kamu selalu pulang larut. Kasihan ibumu sering menunggu pastinya." Balas Chanyeol sambil tersenyum.
Wendy mengangguk.
Setelah menyelesaikan semuanya, Chanyeol segera berjalan keluar bangunan kantor yang besar menuju mobilnya. Setelah sampai di depan kantor, mobil Chanyeol sudah diantarkan tepat dihadapannya.
"Terima kasih." Ucapnya ramah dan masuk ke dalam mobil sport miliknya.
Mobil menyala dan melaju meninggalkan halaman kantor.
Di dalam mobil, Chanyeol hanya fokus menyetir diiringi oleh lagu dari band barat kesukaannya. Sambil sesekali ikut bernyanyi memperlihatkan suaranya yang cukup bagus. Paling tidak ia mengerti nada dan nyanyiannya terdengar baik.
Kegiatannya terhenti saat benda persegi panjang tipis berbunyi. Mengalihkan perhatiannya sejenak melihat sumber suara. Diraihnya ponsel pintar miliknya yang terletak di kursi sampingnya.
Appa...📞
"Halo appa." Sapa Chanyeol.
...
"Ia. Hari ini kita menang kembali. Chanyeol merasa senang dan lega."
...
"Aniya, semua berjalan sangat lancar. Bahkan sekarang Chanyeol sudah jalan pulang."
...
"Ne, arasseo."
Sambungan telepon terputus. Chanyeol kembali fokus pada acara menyetirnya. Karena ia bukanlah tipe yang suka melanggar lalu lintas dengan bertelepon saat mengendarai kendaraan. Hanya saja karena hari ini ia sedang senang, Chanyeol tak mampu menahan untuk memberi kabar baik itu pada appa-nya.
Prolog end.
Hai semuanya.
Selamat datang di cerita pertama ku. Jangan lupa tinggalkan bintang dan komentar kalian.Gomawo.
Pai... Pai...
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Throne (✔)
Fanfiction#EXO GENDER SWITCH# Memenangkan hati seorang Park Chanyeol adalah syarat untuk bisa menjadi penerus tahta di keluarga Choi. Choi Baekhyun dan Choi Junmyeon adalah saudara yang lahir dari ibu berbeda. Bersaing untuk mendapatkan hati Chanyeol agar bis...