4

112 13 1
                                    


Hyunwoo tidak pernah terlalu memperhatikan kegiatan yang dijalaninya dari hari ke hari, namun ia menyadari bahwa belakangan ini Laut sering menjadi destinasi langkah nya setiap keluar dari pintu rumah. Tentu ini bukan hal yang buruk, mengingat bulan lalu ia hanya keluar 3 kali untuk ke Minimarket.

Kehadirannya di Laut bukan tanpa alasan, namun bukan alasan klasik seperti Samudra yang memanggilku, seperti yang sudah disadarinya, Kihyun adalah penyebab ia pergi ke Laut.

Ingat ajakan berani Kihyun saat lelaki manis itu mengajak Hyunwoo untuk bertemu di Laut setiap sore? Kemungkinan besar itu penyebab utamanya. Kihyun tidak pernah sekalipun memaksanya untuk harus hadir, tapi entah mengapa Hyunwoo akan tetap selalu hadir dengan inisiatifnya sendiri.

Sejujurnya kegiatan yang mereka lakukan di Laut itu jauh dari kata menyenangkan, mereka hanya menghabiskan waktu dengan duduk di pasir, menikmati aroma khas air, dan berbincang tentang topik yang dalam. Tapi tetap saja disini Kihyun memegang peran convobuilder dan Hyunwoo sebagai listener.

"Kihyun"

Sang pemilik nama sedikit terkejut dengan panggilannya. Pasalnya, Hyunwoo itu jarang sekali membuka obrolanㅡ apalagi dengan panggilan nama.

"Ya?"

"Kamu pernah menanyakan ini padaku sebelumnya, tapiㅡ saat Kamu pergi kesini, apa ada sesuatu yang sedang menjadi pikiranmu?"

Kihyun mengambil segenggam pasir di tangannya tanpa alasan

"Tidak juga, tujuanku memang hanya Laut dan untuk bertemu denganmu"

Hyunwoo menunjukkan senyuman tipisnya tanpa disadari, ini senyuman pertamanya setelah waktu yang lama sekali.

"Kamu tersenyum! Ngomong-ngomong itu manis sekali"

Kihyun tertawa kecil dan melanjutkan kalimatnya yang tadi sempat terputus sejenak karena terpesona dengan senyum pertama Hyunwoo untuknya

"Aku hanya kesepian karena tinggal sendirian. Aku tidak ingat kalau punya masalah selain itu karena tidak pernah terlalu kupikirkan. Kamu tau? Kudengar sebagian besar masalah yang kita miliki itu dibuat oleh insting kita sendiri"

"Aku pernah memiliki penyesalan dan itu terus menggangguku hingga aku berfikir lebih baik mati"

Hyunwoo membuka mata nya lebih lebar, masalahnya saat ini ternyata pernah dialami oleh Kihyun juga. Obrolan ini mulai menarik atensinya lebih dalam lagi.

"Kurasa, saat kamu memiliki penyesalan yang besar, jalan satu-satunya adalah untuk merelakan semuanya"

"Penyesalan itu hanya kekecewaan kita terhadap diri sendiri atas sesuatu yang sudah terjadi, apapun yang kamu lakukan sekarang tidak akan pernah mengembalikan kesempatan berharga yang sudah hilang itu"

Kalimat Kihyun tadi sejujurnya terdengar seperti diucapkan secara spontan dan tanpa berfikir, namun entah mengapa bisa mengenai tepat di hati dan otaknya. Bagaimana bisa seseorang yang terlihat mungil dan memerlukan perlindungan ini memiliki pola pikir yang sangat bijaksana?

"Astaga Hyunwoo, sepertinya aku akan pulang sekarang! Aku agak terburu-buru saat menuju kesini, jadi aku salah memilih mantel dan ini terasa dingin sekali"

Kihyun menggosok tangan nya untuk menciptakan sedikit rasa hangat, wajahnya mulai sedikit merona kedinginan di beberapa bagian.

Hyunwoo melepas jaket tebal yang sedang digunakannya dan memakaikannya dengan asal pada bahu sempit Kihyun yang membuatnya tersenyum kecil

"Kamu tidak perluㅡ"

"Mulai sekarang kamu boleh datang kerumahku kapan saja jika merasa kesepian"

RegretㅡShowkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang