✨ ㅡweird boy next doorㅡ

424 42 45
                                    

Main cast :

['] Ahn seongmin

 ['] Kim taeyoung


Ketika jarum jam menunjuk angka satu sedang yang lebih pendek berada pada angka dua belas, ahn seongmin masih tak dapat memejamkan matanya, tentunya dalam artian tidur.

Membulak balikan badan kekanan dan kekiri, menurunkan selimut lalu menaikkannya lagi, mendengarkan musik pengantar tidur, menghitung domba, bahkan mencoba trik yang ia baca dari internet, mengedipkan mata secepat mungkin selama dua menit. Dan hasilnya nihil, kantuk sama sekali tidak mendatanginya.

Bibirnya melengkung kebawah, "gua ada ulhar besok, pleaseee biarin gua tidur"

Setelahnya ia beranjak dari kasurnya, melangkah pergi ke arah balkon sambil membawa setangkai sapu.

"HEH KELUAR BEGO!"

Tangannya memukul besi pembatas balkon apartemen sebelah, harap harap suaranya tidak kalah besar dengan suara musik yang menjadi penyebab utama lingkaran hitam dibawah matanya beberapa hari belakangan ini.

Tak ada jawaban, ia kembali memukulnya lebih keras, bahkan berniat untuk menyeberang, berhubung balkon mereka tak terlalu berjarak, paling paling enam puluh senti, ia masih bisa melompat.

Seongmin mendengus, bahkan dengan suara dentuman besi seperti itu masih tak dapat melawan suara musik dari tetangganya, maka pilihan terakhir adalah menyebrang.

Tangan kiri seongmin memegang dinding, dan sebelah kanan bertumpu pada pembatas dinding. Ia mulai berhitung mulai dari angka satu, dan pada hitungan ke tiga ia akan meloncat.

Satu..

Dua..

Tig—

Bruk.

Entah kenapa lantai yang menjadi alasnya itu tak terlalu keras juga dingin, malah terasa sedikit empuk, dan hangat.

"Shit. LO NGAPAIN ANJIR?"

Seongmin mengerjap bingung, ketika ia mendongak, hal pertama yang ia lihat adalah wajah lelaki lain yang tengah meringis kesakitan sambil mengelus punggung tangannya yang ia jadikan pelindung kepalanya.

Barulah beberapa detik ia baru menyadari, bahwa lelaki didepannya ini yang menahannya.

"H- harusnya gua yang nanya lu ngapain malem-malem gini muter lagu keras keras! Gua besok ada ulangan harian dan musik lo bikin gua ga bisa tidur!"

"Lah? Peduli amat gua besok lu mau ulangan harian kah, mau ujian kah. Terserah gua dong mau muter sekenceng apa"

Jujur seongmin baru pertama kali berhadapan dengan manusia semenyebalkan dan se egois ini. Ia kembali mendengus, tangan kanannya yang bebas ia angkat, raih telinga lelaki didepannya dan menarik telinga itu hingga rasanya telinga milik lelaki itu bisa saja lepas dari kepalanya.

"Awww sakit bego!"

"KOK BISA SIH LO NGOMONG GITU? LU KATA INI APARTEMEN PUNYA NENEK MOYANG LO APA??"

Lelaki tadi kembali meringis setelah seongmin melepaskan tangannya, sakaratul maut versi beta, gini nih.

"Aww iya iya, lo berdiri dulu tapi, ini pegal banget badan gua lo impit, cukup beban idup gua aja yang gua bawa, lo jangan"

Cepat cepat seongmin berdiri dari atas tubuh lelaki itu, ia berkacak pinggang, tatapan sebalnya jatuh pada netra lelaki yang masih terbaring lemas dibawahnya.

Seongmin tidak berat kok! Lelaki itu saja yang terlalu lemah!

"Lu makan gajah apa gimana, badan gua serasa remuk" setelahnya ia terkekeh, mengulurkan tangan keatas dan disambut dengan tatapan bingung dari seongmin. Sedang yang ditatap malah kembali menggoyangkan tangannya pelan, "bantuin berdiri" ucapnya setengah malas, lelaki didepannya ini memangnya tidak mengerti kode, apa?

[✓] portatore de felicita' ; ahn seongminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang