Jeffrey mengulurkan tangannya, membantu Yeri untuk kembali berdiri. Yeri menyadari, rasanya capek juga kalau harus jongkok lama-lama begini.
Lagu kembali dibawakan. Hampir semua penonton menjunjung tinggi handphone masing-masing. Mengabadikan konser musik ini dalam benda itu. Tentunya sambil bernyanyi bersama, membuat suasananya jadi semakin enggan untuk dilupakan.
Jeffrey pun melakukan hal yang sama dengan mereka. Malah dia terlihat paling menikmati konser ini. Yeri sebenarnya juga sangat menikmati, walaupun ini bukan konser yang digelar oleh oppa-oppa Korea kesayangannya. Hanya saja dua orang bertubuh besar didepannya ini sangat membuat dirinya kesal, sangat menghalangi pandangannya.
"Menahan rasa, ingin jumpa... percayalah padaku, aku pun rindu kamu, ku akan pulang... Melepas semua kerinduan yang terpendaaaam..." Jeffrey ikut bernyanyi, tapi sedetik kemudian malah mengumpat, "Anjirlah, bikin baper banget ini lagu, Merasuk ke jiwa gue!"
Jeffrey jadi larut dalam kegalauannya sendiri. Padahal dia juga nggak tau lagi galauin siapa, soalnya nggak lagi kangen siapa-siapa. Kangen pacarnya juga enggak, soalnya hampir setiap hari ketemuan, atas permintaan pacarnya tentunya. Kalau Jeffrey sih santai-santai aja, nggak sering-sering ketemu juga nggak masalah. Sayangnya pacarnya itu yang nggak bisa kalau nggak sering ketemu.
"Kenapa sih?" Jeffrey menyadari kekesalan yang sedang dirasakan Yeri, dengan cara melihat raut mukanya yang jutek itu pastinya.
"Gue mau update video di instastory, malah yang nongol kepala botak dua orang ini!" Yeri kesal. Nggak peduli kalau perkataannya tadi mungkin terdengar dua orang didepannya itu.
Reflek, mata Jeffrey membulat, "Heh, Jangan kenceng-kenceng ngomongnya! Kalau orangnya denger gimana?"
"Biarin!"
"Bikin repot ya lu emang." Kata Jeffrey. Dia mendengus sambil merendahkan posisi tubuhnya, berjongkok membelakangi Yeri.
Yeri bingung, "Lo ngapain sih?"
Jeffrey menepuk punggungnya, "Sini naik, katanya mau videoin?!"
"Ih masa digendong?!"
Jeffrey menolehkan wajahnya kebelakang, menatap Yeri, "Kalau nggak mau yaudah." Katanya, "Awas lo ya kalau gue udah berdiri, lo baru mau, Nggak ada kesempatan kedua!"
"Iya-iya gue mau!" Kegengsian Yeri akhirnya melebur demi update instastory-nya. Dia mendekat ke arah Jeffrey, lalu tangannya berpegangan pada pundak lelaki itu.
Jeffrey kembali berdiri dengan Yeri berada di punggungnya, "Jangan lama-lama, satu lagu aja pokoknya!"
Tangan kanan Yeri memegang handphonenya. Sekarang stage terlihat lebih jelas, tanpa terhalang siapapun. Walaupun rasanya lebih baik, tapi dia juga khawatir, "Gue berat ya Jeff?"
Jeffrey menoleh ke kiri, memperhatikan wajah Yeri yang juga menatapnya. Jarak diantara mereka berdua sangat dekat, mungkin hanya satu jengkal tangan. Yeri juga dapat melihat sisi kanan wajah Jeffrey dengan sangat Jelas. Mulai dari kulit putihnya, hidung mancungnya, lesung pipinya, helaian rambut yang sebagian menutupi dahinya. Jeffrey agak merasa gugup, lalu mengatakan, "Banget! Jangan satu lagu deh, setengah aja. Nanti abis reff-nya kelar, lo turun lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTER AKHIR; Jung Jaehyun [END]
FanfictionNgerjain skripsi, revisi dan berganti tambatan hati? • Jung Jaehyun • Kim Yerim • Mark Lee