Perut Luigene bergolak, tapi bukan karena senang atau semangat melainkan terkejut melihat keadaan apartemennya yang sudah setengah kacau.
Astaga, apa yang sudah Luigene lakukan? Membiarkan semua kekacauan ini terjadi.
Ia merunduk, melihat sosok James yang sudah terkapar di atas lantai dekat meja makan, pria itu tidak sadarkan diri meski Luigene sudah berusaha mengguncang badannya.
Degub jantung Luigene terasa sangat kencang, ia tidak bisa memikirkan apa pun selain menarik James, berusaha untuk menyadarkan pria itu.
Apa Luigene boleh menangis?
Apa ia boleh menangis untuk perempuan yang ia cintai?
Sebelumnya, ia tidak pernah mengemis untuk hidupnya sendiri. Tetapi untuk hari ini, biarkan Luigene melakukan itu, bukan untuknya melainkan perempuan yang ia cintai.
Ini salahnya...
Semua salahnya...
Oh God, kenapa Luigene meninggalkan Abbey...
"Ini salahku..." Luigene menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang sudah terjadi.
Sekarang mereka kehilangan jejak Abbey, tidak ada yang tau di mana perempuan itu berada.
Arlington marah, sangat marah tetapi Luigene juga adiknya. Tidak ada gunanya marah atau membunuh pria itu karena Abbey tidak akan kembali.
"Apa dengan mengatakan itu atau menyesali perbuatanmu bisa mengembalikan Abbey? Seharusnya kau tidak bertindak sendirian, ini bukan misi khusus, ini tentang istriku, Luigene."
Helaan nafas berat Arlington menandakan bahwa ia juga sangat kesal dan frustasi. Matanya sudah memerah tetapi berusaha untuk berpikir setenang mungkin dan menahan emosinya sendiri.
"Sudahlah, sebaiknya kita memikirkan cara bagaimana menemukan Abbey, aku bahkan tidak tau apa yang terjadi dengannya sekarang."
Sekarang mereka hanya bisa berpikir. Berpikir bagaimana cara menemukan Abbey.
Orang-orang Arlington sudah memeriksa apartemen Primo tetapi hasilnya nihil, tidak ada siapa pun di sana dan tidak ada yang tau keberadaan Primo. Mereka hanya tau jika Primo memiliki satu apartemen.
Abbey juga tidak membawa serta ponselnya. Tidak ada jejak apa pun yang tertinggal selain kekacauan pada apartemen Luigene.
"Bagaimana dengan rekaman CCTV?" tanya Shaleeya kepada mereka berdua.
Luigene menggeleng. Tidak ada harapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons
Romance[COMPLETED] Tak pernah terlibat skandal bersama perempuan merupakan reputasi besar yang Arlington pegang hingga sekarang. Kehidupannya yang tampak sempurna sukses membuat Abbey rela menyerahkan diri secara sukarela kepadanya. Arlington pun berhasil...