Bagian 1

19 3 0
                                    

Zahra's collection nama butik yang sudah didirikan oleh Aisyah az zahra gadis berparas cantik nan imut walau mukanya tertutup oleh kain cadar itu sudah bisa membangun butik terkenal yang berada di kota semarang. Butik yang menjadi rumah kedua Zahra setelah rumah orang tuanya, Zahra lebih banyak menghabiskan waktunya dibutik tersebut dan dibutik tersebut ada 2 karyawan setia di Zahra's collection yang ikut serta memgembangkan butik tersebut sampai saat ini.
Zahra harus turun tangan sendiri untuk mengurus keuangan yang ada dibutik dari pagi pagi hingga tengah malam dia habis kan didalam butiknya karena baginya menyibukkan diri didalam butik bisa membantu dia untuk melupakan seseorang yang dulu amat sangat berarti.
Derrtt...dering telepon membuyarkan lamunan Zahra
(Ibu: "assalamualaikum pulang jam berapa kamu nak.")
(Zahra: "wa'alaikumussalam ibu Zahra nanti pulangnya sedikit telat ya bu kan Zahra harus nyalin laporan keuangan bulan ini.")
(Ibu: "yasudah gapapa tapi nanti hati hati ya nak dijalannya.")
(Zahra: "iya bu Zahra pasti akan jaga diri Zahra sendiri ibu gak usah khawatir ya kan udah biasa Zahra pulangnya telat.")
(Ibu: "yasudah, ibu tutup ya teleponnya nanti kalo ada apa apa langsung telepon ibu ya nak assamlualaikum.")
(Zahra: "iya bu wa'alaikumussalam.")

Zahra mengamati jam tangan yang ia pakai dan menunjukan pukul 23.00wib. Dia langsung bergegas membereskan barang barangnya dan langsung menuju mobil nya untuk segera pulang agar tidak kelewat tengah malam sampai rumahnya.

Sesampainya dirumah, keadaan rumah sudah mulai sepi dan pintu gerbang sudah dikunci alhasil Zahra hanya bisa pasrah dan menelepon ibunya agar membukakan pintu gerbang
(Zahra: "assalamualaikum bu ini Zahra udah ada didepan rumah tapi gerbangnya sudah dikunci dan Zahra lupa gak bawa kunci cadangannya bu.")
(Ibu: "waalaikumussalam iya nak bentar ya ibu keluar bukain kamu gerbang tunggu disitu.")
(Zahra: "iya bu Zahra tunggu, assalamualaikum.")
(Ibu: "iya waalaikumussalam.")

Zahra melihat bahwa sang ibu sudah berdiri di ambang pintu rumah dengan membawa kunci gerbang yang ada ditangannya dan segera membukakan pintu gerbang untuk sang anak.

Zahra: "assalamualaikum ibu."sambil mencium tangan sang ibu.
Ibu: "waalaikumussalam nak sudah masuk sana ganti baju kamu habis itu kamu makan malam kamu pasti belum makan malam kan?"
Zahra: "hehehe iya bu. Ibu bisa tau aja kalo Zahra belum makan malam."
Ibu: "ya tau kamu mah kebiasaan suka telat makan inget kamu juga punya sakit asam lambung nanti kalo kambuh lagi ibu gak mau ngurusin loh dikasih tau susah banget."
Zahra: "ya jangan gitu bu kan tadi enggak sempet makan bu soalnya kerjaan dibutik juga banyak."sambil memasang muka melas
Ibu: "dasar nii ya punya anak gadis susah banget dikasih taunya kapan nurut sama ibu."sambil menjewer Zahra seperti menjewer anak kecil yang ketahuan membuat keonaran
Zahra: "iya bu maaf ya janji deh gak telat makan lagi✌🏻."
Ibu: "yaudah sana ganti baju habis itu makan biar ibu panasin dulu lauknya. Jangan jawab ucapan ibu lagi."
Sampai dikamar Zahra langsung mangganti bajunya dengan baju tidur dan melepaskan cadarnya karena dirumah dia hanya dengan ibunya saja. Ayah dan abangnya harus meneruskan bisnisnya diluar kota jadi tidak tinggal bersama mereka dan hanya akan pulang setiap 2 bulan sekali dan itupun hanya dirumah paling lama 4 hari kecuali kalo ada acara keluarga seperti acara kumpul keluarga besar,acara lamaran atau acara nikahan ayah dan abangnya bisa lama lama dirumah sekitaran semingguan dan waktu tersebut digunakan dengan sebaik mungkin.
Setelah siap dengan baju tidur nya Zahra berjalam menuju meja makan untuk makan malam.
Zahra :"wah enak banget ini kan makanan kesukaan Zahra bu."sambil memperlihatan mata berbinarnya
Ibu: "iya ibu sengaja masakin kamu ini cepat makan habis itu istirahat."
Zahra: "siap laksanakan ibunda."sambil hormat seperti prajurit yang hormat kepada komandannya
Ibu: "kamu itu ya..."ucap sang ibu sambil menggeleng gelengkan kepalanya
Zahra makan dalam diam dia sudah diajarkan untuk disaat makan tidak mengeluarkan suara.setelah selesai makan dia langsung membereskan meja makan dan piring bekas dia makan tadi setalah dia rasa selesai semua dia berjalam menuju kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang seharian ini bekerja dibutik walau itu butiknya sendiri dia tetep bekerja layaknya karyawan disana bahkan pekerjaannya lebih dari karyawannya.

Gema adzan subuh membangun kan gadis bercadar tersebut. Zahra bangun dari tidurnya dan langsung bergegas membersihkan diri ke kamar mandi setelah itu dia menunaikan kewajibanya yaitu shalat subuh selesai shalat subuh Zahra bergegas menuju dapur untuk membantu ibu nya menyiapkan sarapan untuk dirinya dan sang ibu.
Didapur
Zahra: "assalamualaikum ibu Zahra yang paling cantik dan Zahra sayangi."
Ibu: "waalaikumussalam iya nak,sini bantu ibu masak."
Zahra: "ibu mau masak apa hari ini biar Zahra bantu."
Ibu: "ibu mau masak tumis kangkung sama goreng tempe aja,kamu bantu goreng tempe nya ya biar ibu potong potong kangkungnya dulu."
Zahra: "iya bu biar Zahra goreng tempe nya."
Zahra: "ibu ini udah selesai goreng tempenya mana biar Zahra aja yang numis kangkungnya."
Ibu: "ini inget jangan sampe keasinan lagi ya."
Zahra: "siap bu nanti gak akan keasianan lagi heheheh."
Ibu: "yaudah ibu tinggal kedepan dulu ya nanti kalo udah selesai panggil ibu ya nak kita makan sama sama ya."
Zahra: "iya bu."
Sehabis selesai memasak semua makanan Zahra memanggil sang ibu untuk makan bersama. Mereka berdua makan dalam diam dan tenang hanya suara dentingan sendok yang bersautan ibu memulai membuka suara ketika mereka sudh selesai sarapan.
Ibu: "Zahra."
Zahra: "iya bu ada apa?"
Ibu: "ibu mau tanya umur kamu sudah berapa tahun nak."
Zahra: "umur Zahra udah 25 tahun bu emang ada apa ya bu?"
Ibu: "umur kamu udah terbilang dewasa kan Za terus kamu udah ada niatan untuk menikah belum nak."
Zahra: "ibu bilang apaan sii kan umur Zahra juga masih 25 tahun bu."sambil cemberut.
Ibu: "masih 25 tahun gimana nak,lihat itu teman teman kamu ada yang udah nikah bahkan ada yang udah punya anak terus kamu mau jadi perawan tua hah."sura ibu bertambah 1 tingkat lebih dari pada tadi.
Zahra: "ibu bukannya Zahra enggak mau nikah bu tapi kan ibu juga tau Zahra juga belum ada calon yang pas buat jadi imam Zahra."
Ibu: "terserah sama kamu aja ibu capek pasti itu mulu alasan kamu."sambil berdiri meninggalkan meja makan.
Zahra membereskan sisa makan mereka tadi setelah selesai Zahra kembali kekamarnya untuk siap siap berangkat kebutik.













Maaf jika ada typo dalam penulisan ya mohon maklumin aja soalnya masih dalam tahap belajar menulis hehehe😂😂.
Semoga kalian suka dengan ceritaku ini walau hanya sebatas cerita halu.
Jangan lupa vote ya biar authornya semangat nulis ceritanya🙏😊

Halaqah cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang