"Perhatian perhatian.. seluruh siswa-siswi kelas 12 diharapkan berkumpul dilapangan sekarang!" Ujar kepala sekolah tersebut.
Cowok ganteng yang sedang duduk dipojok kelas itu memutar bola matanya jengah. Sangat malas jika berkerumun untuk suatu hal yang tidak penting. Dia malah memejamkan mata seakan tidak peduli.
"Lo ga kelapangan?" Tanya Leo namun hanya mendapat gelengan dari Xegan "lo sama anak-anak aja kesana, kalo infonya penting kasi tau gue"
Leo membentuk tangannya seperti 'oke' lalu pergi menyusul Rio dan Fito yang sudah menunggu didepan pintu kelas.
Sejak bertengkar dikantin dengan Aria tadi membuat mood Xegan berantakan. Dia juga tak mengerti kenapa bisa menyebut nama Tisa didepan Aria? Dan juga kenapa dia harus membentak Aria seperti itu?
Dan ngomong-ngomong soal Tisa. Cewek itu masih ngambek padanya karena hal sepele kemarin, Xegan yang berangkat bareng dengan Aria padahal sudah membuat janji dengannya membuat Cewek itu dihukum karena terlambat.
Xegan bingung ternyata sulit menjalin dua hati seperti ini. Hubungannya dengan Tisa sudah terlalu jauh, sangat berat jika harus mengakhiri ini sekarang. Tisa penting untuknya bahkan sangat penting.
Tapi Aria? Dia memang tipe cewek idaman semua orang. Sangat pengertian. Terlalu sempurna untuknya yang brengsek ini? Xegan kesal mengapa Aria selalu bersikap baik? Padahal jelas Xegan ingin Aria cemburu. Ingin Aria marah. Namun ceweknya itu terlalu naif untuk seperti itu.
"Xegan!" Merasa dipanggil Xegan membuka matanya melihat siapa yang telah merusak lamunannya?
Ternyata didepannya sudah ada cewek cantik yang tengah berkacak pinggang menatapnya kesal. Xegan dengan cepat menegakkan posisi duduknya lalu mengulum tersenyum.
Entah kenapa mood nya selalu bagus jika melihat Tisa?
"Kenapa lo senyam-senyum gitu? Gue masih marah sama lo tau!"
Xegan makin melebarkan senyumnya "Lo marah aja masih tetap cantik kok" Cewek itu memutar bola matanya malas. Namun pipinya berkata lain.
"Kenapa gaikut kelapangan, gue nyariin lo ta-" Tisa menutup mulutnya dengan tangan. Dia keceplosan membuat Xegan memasang ekspresi yang sangat sangat menyebalkan namun terlihat sangat manis?
"Mak-sud gue ngiranya lo bolos ternyata lo disin-" ucapannya terpotong karena Xegan dengan cepat menarik tubuhnya kepangkuan cowok itu. Spechlees. Jantungnya selalu berdebar jika berdeketan begini.
Xegan menaikkan alisnya "Kenapa diem? Cepetan lanjutin tadi mau ngomong apa?" Tisa yang masih setengah sadar mengerjapkan matanya. Menetralkan kegugupannya. Umpatan yang ingin dikeluarkan seketika hilang begitu saja.
Dia hendak berdiri namun ditahan membuatnya semakin gugup berposisi dipangkuan Xegan. Bagaimana jika ada yang masuk dan melihatnya berposisi seperti ini? Membayangkannya saja rasanya ia ingin menghilang dengan kantong doraemon.
"Lepasinnn! Nanti kalo ada yang masuk gimana?"
Xegan menggedik "Biarin aja" ucapannya membuat Tisa membulatkan matanya.
Tisa memegang kening Xegan untuk memastikan apakah cowok itu sehat? "Lo sakit ya!"
"Iya, gue sakit obatnya cuman pelukan aja kok udah cukup." katanya dengan mencebikkan bibirnya ekspresi yang dibuat buat tapi sangat menggemaskan. Tisa masih berusaha menetralkan jantungnya.
Xegan mulai menatap Tisa lekat mulai dari rambut panjang yang sedikit curly, mata yang selalu indah, hidung mancungnya , dan terakhir pandangannya berhenti lama dibibir ranum cewek itu.
Xegan mendekatkan wajahnya dan semakin menghapus jarak keduanya. Tisa dengan gugup malah memejamkan kedua matanya. Membuat seringai kecil dibibir cowok itu.
"Kamu pengen banget ya dicium?" Katanya berbisik.
^^^
Ucapan absurd cowok itu masih terngiang-ngiang dikepalanya. Tisa malu setengah mati karena diledek seperti itu. Kakinya berjalan menuju kantin menyusul kedua temannya. Namun disepanjang koridor banyak mata yang menatapnya tak suka?
Tidak seperti biasanya jika dia lewat banyak yang menatapnya memuja. Tapi hari ini Tisa mendapat sororan tak suka. Tak ingin pusing sendiri dia mempercepat langkahnya dan sampai dikantin pun masih banyak yang menatapnya sambil berbisik gitu. Dia salah apa?
Tisa menghampiri Gea dan puput yang sedang terlihat menikmati baksonya mang jajang. Dia menekuk wajahnya ketika sampai ditempat Gea dan puput duduk. Merasa ada yang ganjal dengan temannya yang baru datang ini membuat Gea ingin bertanya.
"Muka lo kenapa ditekuk gitu baby?" Gea menaikkan alisnya. Puput yang masih makan namun ikut memperhatikan Tisa juga.
"Gataulah gue yang ngerasa aja apa gimana tapi kaya tatapan anak-anak pas gue lewat kaya beda gitu gakaya biasanya" jelas Tisa. Puput mengernyit tak paham "maksud lo Sa?"
"Gatau ah jelasin sama lo mah lama!" Kata tisa membuat puput mengerucutkan bibirnya "huuu"
"Jadi maksud lo orang orang pada gak suka ngeliat lo gitu?" Tanya Gea dibalas dengan anggukan oleh Tisa. "Kayanya garagara ribut tadi deh Aria sama Xegan" lanjutnya.
Tisa mengernyit lalu meminum es Puput asal dan mendapat tatapan tak suka darinya "Es gue jangan diabisinnnnn ego!"
"Pelit lo gue minta dikit doangg!"
"Bodo. Orang pelit cepet kaya" Puput menjulurkan lidahnya lalu melanjutkan makan. Sedangkan Tisa kembali melihat Gea menunggu penjelasan darinya "jadi maksud lo Ge?
"Tadi gue denger-denger dari Elsy katanya Xegan sama Aria tuh berantem dikantin, terus Xegan ada nyebutin nama lo gitu-Tapi gatau si bener apa engganya mah!"
"Elsy tau darimana?"
"Gatau dia ngeliat sendiri katanya.. terus pas dikantin lagi rame lagi- Aria nangis gitu" jelas Gea lagi sedetik kemudian dia tersenyum menang membuat Gea dan Puput saling menatap heran.
"Lo kenapa senyum-senyum gitu?" Tanya puput karena sikap aneh Tisa.
"Lagi seneng aja! kenapa gasuka lo liat temen lo seneng?" Jawab Tisa dengan sedikit gas. Puput memutar bolamatanya malas
"Lo seneng gitu Xegan sama Aria berantem gara-gara lo?"
Tisa menggedik "bisa dibilang begitu"
"Mau jadi pelakor lo?" Kata Puput asal.
"Bibir lo minta dijentik ya?"
"Btw kok nama lo dibawa-bawa gitu ya?" Tanya gea penasaran dan Tisa hanya menggedikkan bahunya sekali lagi.
"Gatau mungkin Xegan naksir gue kali" katanya lalu tertawa hambar.
Entah mengapa mendengar Xegan dan Aria bertengkar karenanya membuat Tisa merasa menang sekali lagi. Namun dia tak memikirkan dampak seperti apa yang akan dia terima oleh orang yang tidak menyukainya?
"Karna gue lagi seneng nanti malam kita jalan gua yang bayarin oke?"
Keduanya mengangguk mantap lalu serempak menjawab "Oke bosq!!!"
^^^
Hehe gimana part ini? Semogaa dapet feel nya:) oiya aku pengen banget bikin moment Aria sama Tisa ketemu gitu tapi belum ngerasa dapet feel aja? Kira kira gimana? Bantu saran dong hehe
Salam hangat dari penulis cantik ini wkwk
TIRBEL
KAMU SEDANG MEMBACA
MAAFKAN AKU
Teen FictionSesekali egois memang perlu, untuk menyenangkan diri sendiri. Mungkin kendala waktu yang tak mengizinkan untuk bersama. Memilki perasaan yang sama namun mustahil jika bersama. Rasa suka yang dirasakan keduanya hanya akan menjadi rahasia dalam hubuga...