Jangan lupa vote sebelum/sesudah membaca cerita ini, usahakan untuk komen dan follow akun author eca_saf
Terima kasih
&
Selamat membacaPerdebatan di kediamanku malam ini sepertinya memicu para tetangga sekitar untuk menoleh ke arah rumah dinasku. Bahkan parahnya ibu dan ayah sampai datang kemari setelah mendapat info dari salah satu penghuni asrama bahwa sedang terjadi keributan hebat dirumah anggotanya, atau lebih formalnya dirumah anaknya sendiri.
Aku sendiri kembali sadar saat setelah ibu terus mengguncang tubuh lemah ku dan mengoleskan minyak angin diluar hidungku.
Suasana kembali kondusif setelah aku kembali sadar dan bisa diajak berinteraksi kembali walau rasa pusing dan sakit masih bersarang di kepalaku.
"Jadi bagaiman keputusan kamu Jafran!" Ucap papah.
Oh iya, papah juga hadir disini. Setelah ditelepon ayah, yang sepertinya ikut marah besar kepada mas Jafran, sampai pukulan telak mengenai wajah tampan suamiku itu. Bayangkan seorang ayah mertua memukul menantu laki-lakinya tanpa sebab itu mustahil bukan? Tapi disini ayah mempunyai alasan jelas untuk memukul mas Jafran, dan aku tak punya hak untuk membela siapa yang benar disini sebab aku pun menjadi korban perasaan dari situasi pelik ini.
Diam. Mas Jafran masih terdiam dan memandang aku dengan tatapan penuh keputus-asaannya. Baru kali ini aku melihatnya seperti itu, sepanjang pernikahan kami.
"Jafran tidak tahu pah" jawabnya lirih nyaris tak terdengar.
"Tapi Jafran pun tidak tahu kalau akan terjadi seperti ini. Waktu itu Jafran hanya membatu Ricki untuk mencari pasangan, Jafran tidak tahu kalau Ricki sebejat itu" sambungnya.
"Tapi kamu harus bertanggung jawab mas, kamu ikut andil dalam masalah ini" ucap putri tegas. Entah dapat dorongan dari mana hingga membuat perempuan itu menjadi garang seperti Mbaknya.
"Tapi saya tidak bisa put"
"Aku mohon mas, demi anak ini. Aku ingin anak ini punya seorang ayah, aku hanya ingin kamu bertanggung jawab dengan anak ini. Kelak dia butuh sosok ayah yang bisa mengenalkannya kepada dunia. Aku rela kamu nikahi secara siri yang penting anak ini mempunyai wali mas"
Semua orang terdiam, dengan emosi dan pikiran yang tergabung menjadi satu.
"Beri saya waktu untuk memutuskan semua ini!" Ucap mas Jafran dengan nada tegasnya.
"Sampai kapan mas? Aku tidak bisa menunggu terlalu lama"
"Put! Memutuskan sesuatu itu bukan perkara mudah. Apalagi ini masalah yang sangat rumit, sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup saya kedepannya. Kalau saya salah mengambil keputusan akan ada banyak perihal yang harus saya korbankan, dan sekarang saya sedang berpikir mencari jalan keluar terbaik untuk kita semua!!"
Semua orang terdiam. Sampai putri dan kedua kakaknya berpamitan undur diri setelah mengacaukan malam dirumahku.
"Papah tidak tahu harus berkomentar apalagi dengan keadaan rumah tangga kamu Jaf. Dari dulu topik permasalahan tak jauh dan tak bukan dari perempuan, karma apa yang menimpa papah sampai mempunyai anak berwatak seperti kamu!"
"Maaf pah" ucap mas Jafran lirih.
"Hahh... Apakah dengan kata maafmu bisa membuat wanita-wanita dimasa lalu kamu menyingkir? Apakah bisa? Setelah ini papah harap kamu bisa mengambil keputusan yang terbaik kalau masih saja ada masalah yang mampir diantara kamu dan Ammera yang berhubungan dengan wanita juga. Papah penggal kepala kamu!" Semprot papah sambil menggeplak kepala mas Jafran dengan tangan kosong.
"Ayah juga tidak segan-segan untuk memisahkan kamu dan Ammera juga kedua anakmu kalau sampai kamu menyakitinya kembali, dan malam ini Ammera dan Faza akan ayah bawa pulang sampai kamu memutuskan keputusan yang terbaik untuk rumah tangga kalian kedepannya"
"Yah Jafran mohon, jangan pisahkan Jafran dengan Ammera dan Faza yah"
"Tidak bisa! Keputusan ayah sudah bulat! Dihadapan papahmu ayah menarik paksa kembali anak ayah dan juga cucu ayah setelah kamu kecewakan untuk kesekian kalinya!"
Telak. Mas Jafran tak bisa berkutik saat ayah menyeret tubuh lemahku dan faza dengan paksa keluar dari rumah ini. Ia hanya bisa menangis melihat kepergian aku dengan anaknya.
Maaf mas, aku tak bisa mempertahankan ini terlalu sakit kalau aku terus bertahan disisi kamu. Dan munafik kalau aku masih dapat tersenyum bahagia disaat ada banyak ratusan pisau menancap direlung hatiku.
Jika kalian berpikir aku tinggal dirumah dinas ayah dan ibu yang jaraknya hanya beberapa meter dari rumah dinasku, maka kalian salah!
Ayah membawa aku dan faza pergi jauh dari mas Jafran. Bandung adalah kota tempat peristirahatanku saat ini, untuk waktu sejenak atau mungkin selamanya.
Dibandung aku tinggal dirumah nenek yang sudah lama tak berpenghuni. Dahulu rumah ini dikontrakkan kepada penduduk sekitar tapi dalam kurun waktu dua bulan kebelakang rumah ini kosong, dan baru Minggu lalu rumah ini ditempati Ammora untuk tempat tinggal sementaranya selama koas. Dan kini aku tinggal bertiga dengan Faza dan Ammora dirumah seluas 100meter ini. Cukup besar tapi sangat membuat aku merasa aman dan nyaman. Ditambah udara sejuk khas pedesaan dan juga warga Bandung yang sangat ramah tamah, membuat kondisi aku sedikit rileks dari masalah pelik yang sedang menimpa.
Faza sendiri tak mempermasalahkan ketidak ikut sertakannya mas Jafran kemari. Yang ia pahami kami sedang berlibur, dan ayahnya sedang sibuk bertugas seperti biasanya.
Tapi aku tidak menutup akses komunikasiku dengan mas Jafran, karena bagiamana pun ia masih menjadi suamiku dan ayah untuk kedua anakku. Ditambah Faza yang sewaktu-waktu menginginkan untuk menghubungi ayahnya.
Meski mas Jafran tahu saat ini aku tinggal dimana, dengan siapa. Tapi ultimatum ayah cukup membuatnya sadar diri untuk tidak menggangu aku saat ini.
"Maaf mas. Aku terlalu kacau untuk kau temui" batinku.
Pagi ini. Aku memulai hidup dengan kemandirianku, tanpa sosok suami dan hanya berteman sepi dan pilu. Doakan saja semoga akhir dari ceritaku kelak tak se-sedih rupa kehidupan novel yang menyeramkan.
TBC
Kabar bahagia untuk kita semua, aku baru akan meluncurkan cerita baru tentang Ammora yang kembali ke pelukan sang mantan. Mau tau kisah nya? Soon!!!! Segera release di layar wattpad kalian 💃
Terima kasih sudah membaca maaf jika ada kesalahan kata² atau penyebutan istilah dalam penulisan karya. Salam hangat dari author ✌️
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And You Future ~ Sah Bersama Mu?? 2 (Completed)
RomanceJafran family kembali hadir membuka lembaran baru nya dengan berbagai coretan tinta warna-warni. berbagai lika-liku perjalanan cinta mereka sudah mereda seiring berjalan nya waktu, kini Jafran dan Ammera bukan lagi seorang mahasiswi dan tentara buja...