Chapter 8 Kediaman Kupu-kupu

2.3K 229 4
                                    

Setelah menemui Kagaya dan para pilar, mereka sekarang berjalan menuju kediaman kupu-kupu untuk beristirahat. Sendari tadi Himeko berjalan, matanya terus melihat kupu-kupu yang ada di sekelilingnya dan matanya juga menangkap perempuan yang tadi di gunung, yang mengejarnya dan Nezuko. Dia sedang asik melihat kupu-kupu dan satu kupu-kupu tersebut menempel di satu jari tangan nya. Tanjirou yang sedang di gendong oleh orang berbaju coklat pun melihat perempuan itu dengan lama. Tapi Himeko tidak peduli, dia terus saja fokus berjalan dan memikirkan tawaran Ubuyashiki Kagaya tadi.

Mereka pun telah tiba dan di bawa masuk ke kamar untuk istirahat, Tanjirou dan Himeko melihat 2 orang laki laki yang berbaring di kasur, ternyata 2 orang laki-laki itu adalah Zenitsu dan Inosuke.

"Zenitsu, Inosuke, apakah kau baik-baik saja?"ucap Tanjirou khawatir kepada mereka berdua.

"A-aku baik-baik saja Tanjirou-kun, hanya saja ke dua tangan ku mengecil. Dan sekarang Inosuke sedang tidur."ucap Zenitsu.

Himeko menoleh ke sebelah kiri, ternyata benar si babi itu sedang tidur sambil mendengkur walaupun wajahnya di tutup oleh topeng babinya tapi masih terdengar di telinga Himeko.

"Apakah dia seperti itu kalau tidur memakai topeng babi?"ucap Himeko.

"Iya Himeko-chan."ucap Zenitsu.

"Tanjirou-kun apa kau baik-baik saja?"ucap laki-laki itu datang menuju Tanjirou.

"Oh Murata-kun, aku baik-baik saja."ucap Tanjirou.

"Siapa gadis yang datang bersamamu itu?"tanya Murata kepada Tanjirou.

"Dia Himeko-chan, yang sudah menolongku di gunung itu."ucap Tanjirou.

"Himeko-chan?"ucap Murata.

"Iya, biar ku perkenalkan."ucap Tanjirou.

"Arigatou Tanjirou-kun."ucap Murata.

Tanjirou dan Murata berjalan menghampiri Himeko yang sedang berbicara dengan Zenitsu dan jangan lupa kotak kayu pun masih di punggung Himeko.

"Himeko-chan."ucap Tanjirou memanggil.

Himeko yang merasa namanya di panggil langsung menoleh.

"Oh ada apa Tanjirou-kun?"ucap Himeko.

"Aku mau memperkenalkan temanku yaitu Murata-kun, dia adalah anggota pemburu iblis disini dan yang selamat  di gunung tadi."ucap Tanjirou.

"Oh namaku Ishimoto Himeko, salam kenal."ucap Himeko.

"Hai."ucap Murata.

Mereka bertiga pun mengobrol kecuali Himeko, mereka tidak tahu bahwa orang yang di samping Zenitsu yang sedang tidur terbangun karena obrolan mereka.

"Hey , bisa tidak kalian jangan mengobrol? Obrolan kalian itu mengganggu waktu tidurku."ucap Inosuke yang bangun dari tidurnya dan langsung marah-marah.

"Go-gomen Inosuke-kun."ucap Tanjirou.

Inosuke yang mendengar permintaan maaf Tanjirou langsung kembali ke aktivitas nya lagi yaitu tidur. 

"Oh ya Murata-kun, kamu kesini dibawa oleh siapa?"tanya Tanjirou.

"Aku kesini di bawa oleh Kakushi."ucap Murata.

Tanjirou pun mengangguk.

"Kamu tau tidak Tanjirou kalau Shinobu-san itu?" baru saja Murata ingin berbicara Shinobu sudah ada di belakangnya.

"Oh kalian berbicara tentang ku?"ucap Shinobu.

Deg!

"Shinobu-san!"ucap Murata dalam hati.

"Puas."ucap Himeko dalam hati dan sambil tersenyum miring.

"Ah, Shinobu-san, aku tidak berbicara tentang Shinobu-san kok. Ya sudah kalau begitu Tanjirou, aku mau latihan dah~"ucap Murata langsung pergi karena ketakutan.

"Dah~"ucap Tanjirou.

"Dah~juga Murata-kun."ucap Shinobu.

"Nah kalau begitu untuk Tanjirou-kun, silahkan mandi dulu dan ganti baju terlebih dahulu. Nanti Aoi-chan dan anak-anak akan datang kesini untuk mengobati kalian."ucap Shinobu.

"Untuk Himeko-chan ikut aku ya dan bawa kotak kayu mu itu."ucap Shinobu jalan terlebih dahulu.

"Tch.., dasar."desis Himeko.

"Dah~Himeko-chan."ucap Zenitsu.

"Himeko-chan, tolong jaga Nezuko-chan. Dah~"ucap Tanjiraou.

~~~

Himeko sekarang masih berjalan di belakang Shinobu, di perjalanan dia melihat seorang laki-laki yang mempunyai luka yang sama dengan hashira tadi tapi sedikit berbeda dengan rambutnya, tapi Himeko menghiraukan nya itu tidak peduli baginya, dia terus berjalan untuk menyusul Shinobu yang sudah sedikit menjauh dari nya.

"Nah sudah sampai, ini kamarmu dan juga sekaligus kamar Nezuko-chan. Tapi ingat Nezuko-chan itu tidak suka dengan cahaya maupun cahaya lampu, matahari, maupun lilin. Tapi kalau kamu ingin menyalakan lilin, lilin itu harus jauh dari Nezuko-chan."jelas Shinobu.

"Oh ya satu lagi, Aoi-chan dan anak-anak akan kesini untuk memberikan makanan dan baju ganti serta baju mu itu harus di cuci."ucap Shinobu langsung pergi untuk rapat dengan para pilar lainnya dan juga pemimpin pilar.

"Dasar menyebalkan."ucap Himeko.

Brak!

"Apa kau akan tidur disitu terus?"ucap Himeko sambil meletakkan kotak kayu di ranjang tempat tidur.

Hening, tidak ada satu pun gerak gerik dari dalam kotak kayu tersebut. Himeko pun langsung berbaring di ranjang sebelahnya karena capek, ia masih saja sendari tadi memikirkan kejadian-kejadian tadi. Tentang di gunung, para hashira, orang yang mengantarnya, dan semua nya yang ia lalui. Karena Hime pernah menceritakan secara detail kepada Himeko, tapi Himeko baru sadar sekarang.

"Hah, benar-benar pusing deh. Aku ingin pulang."ucap Himeko.

Belum saja Himeko ingin menutup matanya, suara pintu terdengar. Himeko turun dari ranjang tempat tidur untuk membuka pintunya. Ternyata itu Aoi dan anak-anak yang membawakan baju ganti, makan dan minum, dan juga obat-obatan dan perban. Himeko mempersilahkan masuk dan langsung menyalakan lilin, lilin itu di jauhkan kepada Nezuko.

Setelah itu Himeko membawa baju ganti dan langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi. Lalu dia diobati oleh Aoi dan di keringkan rambutnya oleh anak-anak, sebenarnya sih Himeko tidak mau merepotkan mereka tapi mereka bersih keras dan juga Himeko pun tidak peduli katanya itu kewajiban mereka di sini.

Setelah selesai Himeko makan malam yang sudah di sediakan, hanya sekitar 1 menit, makanan dan minum yang sediakan sudah habis hanya piring dan gelas kotor saja di nampan. Lalu Aoi dan anak-anak pun pergi keluar membawa pakaian kotor milik Himeko dan nampan.

"Hah benar-benar melelahkan."ucap Himeko.

Sebelum Himeko menutup matanya karena kantuk, dia mematikan lilin terlebih dahulu dan dia langsung perlahan-lahan menutup matanya untuk tidur karena langit sudah mulai gelap dan semua yang ada di kediaman Shinobu sudah pada tidur.

"Selamat tidur, semoga mimpi indah, dan tidak terjadi hal buruk."ucap Himeko walaupun sudah menutup matanya.

Himeko tidak tahu bahwa kotak kayu yang dia letakkan di ranjang tidur sebelahnya terbuka. Menampilkan sosok Nezuko kecil yang keluar dari kotak kayu tersebut, dan dia pun menormalkan tubuhnya jadi sediakala kalau sudah tidak berada di dalam kotak kayu. Setelah itu dia tidur di ranjang sambil menutupi semua tubuhnya dengan selimut sampai tidak ada bagian tubuh yang tak terkena selimut, semua tubuh terkena selimut.

Next>>

Kimetsu No Yaiba : Ishimoto no bōkenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang