☠Narrow World☠

230 35 0
                                    

Bosen ya ada notif dari cerita ini terus hehe. Maaf.
Update nya cepet ni. Ide lagi lancar🌞😇.

Semoga dia yang terbaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semoga dia yang terbaik.

Kalau memang dia bukan yang terbaik.
Pergilah dengan cara terbaik.

'Ghea'

Gadis itu sedang berada dimeja resepsionis, ia membayar semua tagihan rumah sakit yang menyangkut tentang ruangan inap, obat-obatan ibu nya.

Setelah semua sudah terselesaikan, ia menuju ruangan inap ibu nya, ada rasa mengganjal dihati. Ia takut ibu nya bertanya dari mana dapat uang sebesar ini. Walaupun didapatkan dengan cara halal, namun Ghea yakin siapapun yang mendengar cerita dari nya akan menanggapi dengan kata 'mustahil'.

Hanya abang nya lah yang mengetahui bahwa ia meminjam uang pada Reka. Sebab abang nya justru yang memberi saran.

Ghea mendorong pintu putih bercampur kaca bening itu sampai terbuka lebar. Terlihat ibu nya sedang memakan bubur yang disediakan dirumah sakit ini.

“Kamu dari mana aja, Ghe? ” tanya Rena heran.

“E-em Ghea tadi keluar sebentar. ” jawab nya asal. Tapi ibu nya itu langsung mengangguk mengerti.

Gadis itu mengambil alih nampan alumunium yang ditangan Ibu nya, lalu mulai mengambil bubur nya sedikit demi sedikit untuk menyuapi ibu tercinta nya.

“Assalamu'alaikum, ” ucap Panji saat memasuki ruangan. Lalu dijawab serempak oleh kedua nya.

“Bunda udah sehat-an? ” tanya Panji sambil mengelus bahu Rena lembut. Mata nya melirik kearah Ghea seperti mengisyaratkan.

“Lumayan lah, bang. ”

Panji mengangguk, “Yaudah istirahat, ya. ”

Suapan terakhir sudah dilalui, setelah itu Ghea memberi minum memakai sedotan agar tidak menyulitkan ibu nya.

Ghea dan Panji membantu ibunya untuk kembali terlentang diatas kasur. Panji mengusap rambut Rena lalu mencium dahi nya.

Sedangkan Ghea sedang menyelimuti Rena dari kaki sampai batasan perut.

“Terima kasih, sayang. ” ucap Rena lalu mencium pipi Panji dan Ghea. Mereka tersenyum.

“Abang sama Ghea mau keluar dulu, ya. ” pamit Panji lalu diberi anggukan oleh Rena. Panji menarik lengan Ghea agar ikut keluar bersamanya.

Toxic CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang