#5.0

523 113 7
                                    

***

Langit kini didominasi oleh warna jingga, ungu dan biru. Warna yang sempurna untuk sore hari. Kini (y/n) sedang dalam perjalanan pulang.

Mengenai kertas-kertas yang bertumpuk itu jangan dibahas lagi. Intinya dia sudah mengerjakan semuanya tanpa tersisa. Efek bersemangat setelah bertemu dengan husbu.

Seharusnya disaat seperti ini dia langsung pergi ke gym tapi (y/n) memilih untuk pulang. Besok dia akan melancarkan aksinya.

Tunggu sampai besok.

Tap!!

Langkah gadis itu terhenti. Mengadahkan kepalanya menuju langit. Kurva bibirnya yang kecil nan merah itu perlahan tertarik keatas. Semangatnya kini menggebu-gebu.

Intinya dia tidak sabar.

Tertinggal beberapa scene tidak masalah baginya. Ya walaupun itu secara logis berpengaruh terhadap bagaimana dia akan bersikap atau lebih tepatnya berinteraksi pada mereka semua.

Atensinya kini teralih sepenuhnya pada sosok pemuda jangkung yang duduk membelakanginya. Menatap sungai yang mengalir dengan tenang.

(Y/n) mendekat dan menyentuh pagar pembatas jalan sambil memperhatikan punggung lebar pemuda itu.

"Selagi senpai masih suka main voli tidak ada alasan untuk berhenti loh."

Mendengar suara secara tiba-tiba membuat pemuda itu tersentak kaget. Dengan segera ia menolehkan kepalanya kebelakang dengan mata membulat sempurna.

"Terlebih senpai itu ace kebanggaan Karasuno. Jangan menanggung beban sendirian, dalam satu tim itu ada 6 orang. Tanpa ada senpai sama saja seperti tubuh yang kehilang salah satu anggota tubuh atau organ(?)."

Asahi tertegun mendengar perkataan (y/n). Padahal gadis itu 2 tahun lebih muda darinya tapi kenapa bisa pemikiran nya begitu dewasa melebih dirinya sendiri? Eits bukan dewasa yang itu ok? Maksudnya sikapnya yang dewasa tidak seperti anak seusia nya.

Kata-katanya juga mengingatkan nya pada sang kapten, Daichi.

"Namamu?" tanya Asahi masih menatap lekat manik (e/c) yang bersinar terang itu.

"Namaku?" beo gadis itu memiringkan kepalanya membuat Asahi gemas sendiri pengen nyeleding.g

"Siapa namamu?"

Menangkap apa yang dimaksud pemuda berstatus ace Karasuno itu. (Y/n) tersenyum sangat lebar sampe-sampe Rae takut itu bibir robek.g

Canda oei!!

"(FullName) desu! Salam kenal Azumane Asahi-senpai!"

Sama seperti Daichi, Asahi kini terdiam sejenak menatap gadis didepannya.

Dia tidak takut padaku? Begitulah kira-kira isi hati Asahi.

Ya secara biasanya orang-orang akan salah paham pada Asahi. Bahkan tak jarang ada orang yang memanggilnya om-om. Tak jarang pula banyak orang yang ketakutan padanya. Tapi kok bisa gadis ini?

"Menang dan kalah itu hal yang biasa dalam sebuah pertandingan. Tapi senpai, tahun ini akan berbeda. Anak-anak kelas 1 itu akan membawa kalian ke kejuaraan musim semi loh!"

"Apa.. Maksudmu?"

"Ntahlah~~"

Setelah berkata seperti itu, gadis itu pergi begitu saja. Walau begitu, ekor matanya masih melirik Asahi yang tengah menatapnya bingung. Terkikik geli melihat ekspresi sang ace saat ini. Ah jika bisa dia ingin mengabadikan saat-saat seperti ini.

Yah, gadis itu memang suka membuat orang lain penasaran. Bahkan ada yang sampai jungkir balik saking penasarannya.

Sebelum gadis itu pergi lebih jauh, Asahi sempat bertanya. "(L/n)-san manager baru klub Voli?" tanya pemuda tinggi itu sedikit berteriak agar suaranya sampai pada sang gadis.

"Do'a kan saja seperti itu!" balas sang gadis tersenyum lebar. Bahkan senyumannya itu mampu menular ke Asahi.

Sedikit tersentak sambil menepuk kedua tangan gadis itu teringat sesuatu. "Asahi-senpai! Jangan lupa ke gymnasium ya!" teriak gadis itu dari kejauhan sebelum benar-benar hilang dari pandangan.

"(FullName) ya?"

.
.
.

TBC

//apasi kok ceritanya jadi ngawur kaya gini? (ಥ‿ಥ)

Flower of Happiness | Haikyuu X Reader |Where stories live. Discover now