See or listen?

157 21 0
                                    

Kebenaran haruskah terlihat atau didengar?

______________________________________

Hoseok POV

"Dimana Sojeong? Sudah 2 jam lamanya ia pergi tanpa kabar. Apa perlu mencarinya?" Gumamku yang berjalan berbolak-balik arah.

Aku memutuskan untuk mencari Sojeong didekat pantai dengan sesekali aku meneleponnya.

Hingga langkahku terhenti pada mereka yang saling menatap. Aku tahu arti tatapan itu,apa aku sanggup melepaskan Sojeong untuk yang lain? Jika pun aku ingin ia menjadi milikku,maka itu adalah sebuah keterpaksaan.

'sekarang aku tahu apa yang harus aku lakukan. Aku berjanji untuk selalu membuatmu bahagia dan tersenyum,maka ini caraku untukmu bahagia. Walaupun aku harus pergi jauh meninggalkan ribuan memori yang ada pada kita' batinku menatap mereka bergantian.

Aku hanya bisa tersenyum tipis dan meninggalkan mereka tanpa jejak. Aku berharap kalian bahagia.

Jimin POV
Ingatanku semakin membuatku bimbang dengan semuanya. Aku takut kehilangannya tapi aku takut melukainya. Apa aku bisa menepati janjiku?

Flashback On...
Pagi hari menyambut baik suasana hening dalam benakku. Rasa kehilangan dirimu mulai terasa,apakah aku mulai mencintaimu?

Apa ada cara yang membuatmu tahu akan kebenaran? Melihat atau mendengar?

Langkahku yang bertapak pada putihnya pasir,angin yang berhembus lembut melewati permukaan dengan air laut yang jernih tanpa celah.

Hembusan angin yang terus berbisik mengitari seluruh penjuru jejak hembusan nafasku.

Namun semua itu berubah disaat aku menemukan sosok yang aku cari akhirnya aku temukan. Langkahku semakin mendekatinya, dengan keberanian untuk memanggil namanya.

"Sojeong-ah?!" Panggilku.

Punggung kecilnya seketika menegang mendengar suaraku. Senyuman ku yang akan terus terpatri dalam hidupku kembali diperlihatkan. Entah kenapa aku ingin menjelaskan semuanya,aku tidak ingin kehilangannya.

"Apakah kamu juga akan pergi seperti squishy?" Tanyaku dengan senyum miris.

"..."

Sojeong yang seketika terdiam mendengar pertanyaan ku. Ada rasa sakit melihatnya tanpa berbalik menatapku dengan lembut. Aku tahu ini kesalahanku tapi apa begitu susahnya ia menatapku walaupun sejenak.

"Pergilah" lirih Sojeong tanpa membalikkan badannya.

"Jika aku pergi apakah kamu akan bahagia?" Tanyaku yang masih setia menatap punggung Sojeong.

"Bisakah kamu bersikap layaknya seorang teman? Kau sudah memiliki kekasih jadi buatlah jarak diantara kita agar masalah ini semakin larut lebih dalam" ujar Sojeong yang masih mempertahankan posisinya

"Lalu jika aku tidak memiliki kekasih,apa kamu mau datang padaku dan menerimaku sebagai calon suamimu?" Tanyaku dengan membalikkan badan Sojeong.

"Kenapa?" Tanyanya yang menatapku sayu

"Aku berubah pikiran,aku akan menikahimu sebagaimana keinginan kedua orang tua kita" ujarku menatap manik mata Sojeong.

"Lalu apa kamu kira aku akan mau menikah denganmu?" Lirih Sojeong menundukkan kepalanya.

Fall In Love For The Last Time [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang